Perihal ATM Link, kini menjadi topik yang hangat. Bahkan di salah satu media sosial Twitter, berita ini menjadi topik yang paling banyak dibicarakan. Pasalnya kini terdapat pengenaan tarif pada ATM Link.
Penyebabnya tidak lain adalah Bank Himbara atau Bank milik BUMN seperti BRI, BNI, Mandiri, dan juga BTN mengenakan tarif pada saat pengecekan saldo dan juga penarikan tunai.
Sebelumnya, nasabah dari keempat bank tersebut dapat menikmati transaksi cek saldo dan pernarikan dalam satu ATM dan juga gratis.
Sebagai tambahan informasi, ATM Link sudah ada sejak tahun 2015 lalu. Tujuan dari adanya ATM Link ini adalah untuk meningkatkan efisiensi Bank BUMN dan juga pelayanan terhadap nasabah.
Pada saat penciptaan ATM Link, Himbara Asmawi Syam menyatakan bahwa keberadaan ATM Link ini akan meningkatkan efisiensi.
Ia berpendapat bahwa efisiensi ini bukan hanya dari segi nasabah, akan tetapi juga dari segi bank, karena hanya membeli 1 unit ATM. Selain itu biaya operasiobnal juga dapat ditanggung bersama-sama.
Asmawi juga menyatakan bahwa menurut kalkulasi yang telah dilakukan terdapat penghematan sekitar 7 Triliun pada setiap tahunnya. Atau jika dihitung selama 5 tahun sampai dengan 2021 ini, perbankan sudah menghemat sebanyak 30 triliun.
Selain dapat meningkatkan sinergitas ATM antar bank dan juga efeisiensi bagi perbankan, ATM Link ini juga memiliki dampak yang berarti bagi nasabah.
Adanya konsolidasi ini dapat memangkas pembiayaan atas transaksi pengecekan dan juga penarikan tunai di ATM lain. Terhitung biaya yang terkalkulasi selama adanya ATM Link adalah sebesar Rp. 7,3 triliun pada setiap tahunnya.
Nominal Pengenaan Tarif ATM Link
Himbara telah mengumumkan bahwa akan ada pengenaaan tarif terhadap transaksi melalui ATM Link. Ketentuan ini akan mulai berlaku pada 1 Juni 2021 mendatang.
Meskipun tarif biaya yang dikenakan tergolong paling rendah, akan tetapi masih terdapat beberapa pihak yang keberatan dan tidak mengerti arah kebijakan ini.
Pada awal peluncuran ATM lalu, Ketua Himbara, Asmawi menyatakan bahwa tarif Transfer antar bank yang umumnya Rp. 6.500 akan turun menjadi Rp. 4.000. Sementara untuk penarikan tunai dari Rp. 7.500 akan turun menjadi Rp. 5000.
Direktur Utama Bank Tabungan Negara atau BTN, Maryono kala itu menyatakan bahwa dengan adanya sinergi mesin ATM pada bank-bank milik negara ini, rasio BOPO atau Beban Operasional terhadap pendapatan operasional dapat ditekan sampai dengan 10-15% dari 81% sampai menjadi 60-70%.
Dengan adanya penekanan tersebut, maka biaya operasional cenderng berkurang. Sehingga pada Oktober 2016 Himbara memutuskan untuk mengubah kembali tarif ATM Link.
Pada tahun 2016 tersebut Himbara kemudian bersepakat untuk menggratiskan biaya tarik tunai antar bank Himbara yang semula sebesar Rp. 500.
Sementara untuk tarif transfer tetap hanya dengan sebesar Rp. 4.000 dan transfer sesama bank tidak dikenakan biaya.
Namun saat ini, sinergi mesin ATM antar Bank Milik negara ini justru mengenakan tarif 10 kali lipat untuk transaksi pengambilan tunai yang awalnya hanya Rp. 500 menjadi Rp. 5000.
Sementara untuk cek saldo yang awalnya tanpa biaya menjadi bertarif Rp. 2.500 dan untuk transfer biaya masih sama yakni Rp. 4.000.
Tujuan Pengenaan Tarif ATM Link
Pengenaan Tarif ATM Link Sebagai Bentuk Healthy Bussiness
Pengenaan tarif pada ATM Link ini tentunya memberatkan nasabah yang sebelumnya sudah merasa sangat terbantu dengan adanya transaksi gratis tanpa biaya. Hingga kini nasabah masih bertanya-tanya mengenai tujuan adanya penyesuaian tarif di ATM Link ini.
Corporate Secretary Bank BRI, Aestika Oryza menyatakan bahwa penyesuaian ini merupakan kesepakatan dari Himbara. Tujuan dari kesepakatan ini adalah untuk mendukung kemanan nasabah dalam bertransaksi di ATM Link atau ATM Himbara.
Menurut Aestika penyesuian tarif ini merupakan bentuk dari healthy bussiness untuk dapat menciptakan adanya bisnis yang terus berkelanjutan.
Bukan hanya itu tentunya penyesuaian dari biaya transaksi tersebut merupakan komitmen dari perbankan untuk meningkatkan kualitas layanan yang pada akhirnya akan membawakan kenyamanan kepada nasabah.
Untuk mendukung GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai)
Bukan hanya untuk meningkatkan Kualitas Layanan Aestika turut menyatakan bahwa adanya pengenaan Tarif ini juga bertujuan untuk mendukng GNNT.
Jika terdapat pengenaan transaksi tentunya masyakat akan mengurangi ketergantungannya untuk melakukan transaksi secara tunai.
Bahkan ia juga menyatakan bahwa hal ini menjadi Momentum tersendiri untuk dapat mendorong nasabah melakukan transaksi secara cashless.
Nasabah kemudian akan terdorong untuk bertransaksi dengan menggunakan digital banking melalui internet seperti Internet banking, Brimo, dan Mobile banking yang lebih praktis.
Untuk meningkatkan Kualitas Layanan
Meskipun biaya operasional dari ATM Link ini ditanggung secara bersama oleh Integrasi Perbankan Himbara. Akan tetapi bukan berarti tidak ada pembiayaan sama sekali.
Dengan adanya pengenaan tarif ini Himbara akan membidik dan mengalokasikan tarif dari transaksi ini kepada peningkatan kualitas layanan dari ATM Link ini.
Mulai dari Efisiensi waktu, kecepatan dalam bertransaksi semakin banyaknya penyebaran ATM Link ini diseluruh pelosok negeri.
Selain itu dengan adanya kemajuan teknologi yang juga membawa pengaruh buruk terhadap beberapa transaksi.
Oleh karena itu dengan adanya tarif ini Himbara akan bersekapat untuk meningkatkan keamanan sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan nyaman.