Jumat, April 25, 2025
BerandaBerita BanjarHarga Kedelai Melonjak, Perajin Tahu di Kota Banjar Terancam Bangkrut

Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tahu di Kota Banjar Terancam Bangkrut

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah produsen dan perajin tahu tempe di Kota Banjar, Jawa Barat, mengeluhkan mahalnya harga kedelai impor.

Pasalnya, saat ini harga kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe kian melambung tinggi. Bahkan sampai tembus kisaran Rp 10.900 per kilogram.

Kian melambungnya bahan pokok produksi tahu tempe tersebut, membuat sejumlah pengusaha dan perajin semakin merasa berat dan terancam mengalami kerugian.

Salah seorang pengusaha di sentra pembuatan tahu Dusun Parung Desa Balokang, Aceng Kurnia (25) mengatakan, sebelumnya pada bulan puasa lalu harga kedelai impor masih dikisaran Rp 10.300 per kilogram.

Kemudian, setelah lebaran naik lagi menjadi Rp 10.600 per kilogram. Hingga saat ini kembali naik lagi hampir mendekati Rp 11.000, tepatnya Rp 10.900 per kilogramnya.

“Atau naik sebesar Rp 600 per kilogramnya sejak bulan puasa kemarin,” kata perajin tahu asal Kota Banjar kepada HR Online, Jumat (28/5/2021).

Padahal, lanjut Aceng, normalnya harga kedelai impor tersebut di pasaran, harusnya sekitar Rp 9.700 per kilogram. Dan itupun sudah membuat para perajin keberatan.

“Tadi pagi saya belanja itu sudah mendekati harga Rp 11 ribu per kilogram. Bahkan informasinya masih akan terjadi kenaikan lagi,” tutur Aceng.

Harapan Perajin Tahu Kota Banjar dengan Naiknya Kedelai

Lebih lanjut Aceng menambahkan, dengan adanya kenaikan bahan baku tahu tempe tersebut, ia dan teman-teman seprofesinya mengaku banyak yang merasa keberatan.

Hal itu menurutnya, karena kenaikan kedelai semakin menambah beban biaya operasional dan ongkos produksi.

Apalagi, jumlah kebutuhan kedelai yang ia butuhkan sebagai perajin tahu dalam sekali produksi cukup banyak. Yaitu bisa sekitar 85 kilo dalam sekali produksi, atau 2,5 ton dalam setiap bulannya.

“Jelas kami merasa berat. Kalau begini terus, bisa-bisa produsen tahu tempe ngga produksi. Belum lagi untuk biaya operasional dan ongkos yang lain seperti minyak goreng juga naik,” ujar Aceng.

Ia berharap pemerintah bisa mencarikan solusi atas naiknya harga kedelai tersebut. Agar harga pasaran kedelai secepatnya bisa kembali normal, dan ongkos atau biaya produksi bisa ditekan.

“Harus ada solusi agar harga kedelai bisa stabil. Bisa dibayangkan jika harga naik lagi. Sedangkan konsumen banyak yang enggan belanja, jika harga tahu tempe juga ikut naik,” kata perajin tahu Kota Banjar.

Hal senada juga dikatakan, Dayo (60), salah seorang pengusaha di sentra pembuatan tempe di lingkungan Parunglesang, Kelurahan Banjar. Ia merasa keberatan atas naiknya harga bahan baku kedelai, yang saat ini menurutnya sudah mencapai Rp 11 ribu per kilogram.

Dayo pun memilih sedikit mengurangi isi bungkusan tempe kemasan, sebagai solusi sementara. Hal tersebut ia lakukan agar tidak terus merugi, jika dibandingkan harus menaikan harga jual karena akan ditinggalkan oleh konsumen.

“Mau naikin harga nanti pembeli komplain. Kalau ngga naik, kita yang tekor terus. Paling ya sedikit mengurangi isi atau ketebalan tempe jadi lebih tipis,” ujar Dayo. (Muhlisin/R5/HR-Online)

Pembangunan Jalan Rampung, Begini Wujud Syukur dan Kegembiraan Warga Ciamis yang Patut Dicontoh

Pembangunan Jalan Rampung, Begini Wujud Syukur dan Kegembiraan Warga Ciamis yang Patut Dicontoh

harapanrakyat.com,- Masyarakat Dusun Cikawung, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, menggelar syukuran pembangunan jalan. Hal itu sebagai bentuk ungkapan terima kasih warga dan momentum...
Soal Waktu Penetapan Paslon Bupati Tasikmalaya Hasil PSU, Begini Kata KPU

Soal Waktu Penetapan Paslon Bupati Tasikmalaya Hasil PSU, Begini Kata KPU

harapanrakyat.com,- Setelah menyelesaikan tahapan rekapitulasi dan rapat pleno, KPU Kabupaten Tasikmalaya, kini tinggal melakukan penetapan paslon Bupati Tasikmalaya yang meraih suara terbanyak. Namun hal...
Tiga Terowongan Kereta Api

Tiga Terowongan Kereta Api Peninggalan Belanda di Pangandaran Jadi Cagar Budaya

harapanrakyat.com,- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menetapkan tiga terowongan kereta api peninggalan Belanda di jalur Banjar-Cijulang, yakni Terowongan Hendrik, Juliana, dan...
Fachry Albar Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara Usai Positif Narkoba

Fachry Albar Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara Usai Positif Narkoba

Fachry Albar terancam hukuman 12 tahun setelah tertangkap karena narkoba. Ini bukanlah kali pertama Fachry Albar tersandung kasus obat terlarang. Aktor Indonesia ini rupanya...
Format Baru SEA Games

Bermain Lebih Sedikit, Format Baru SEA Games 2025 Untungkan Tuan Rumah Thailand?

Pesta olahraga SEA Games 2025 akan segera berlangsung pada Agustus 2025. Sayangnya format baru SEA Games untuk cabang olahraga sepak bola putra dinilai lebih...
Wilayahnya Jadi Langganan Banjir, Para Kades di Banjaranyar Ciamis Desak BBWS Citanduy Bangun Tanggul Sungai Ciputrahaji

Wilayahnya Jadi Langganan Banjir, Para Kades di Banjaranyar Ciamis Desak BBWS Citanduy Bangun Tanggul Sungai Ciputrahaji

harapanrakyat.com,- Selalu terdampak banjir, warga Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat minta BBWS turun tangan. Mereka harap ada pembangunan tanggul 6,5 kilometer...