Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah desa/kelurahan menjadi penyumbang kasus positif Covid-19 tertinggi di Kota Banjar, Jawa Barat.
Dari sejumlah desa/kelurahan tersebut Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman merupakan penyumbang kasus tertinggi dengan jumlah 42 kasus.
Data tersebut berdasarkan data rekapitulasi zona risiko desa/kelurahan Kamis 24 Juni yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr. Andi Bastian, mengatakan, selain kelurahan Hegarsari, sejumlah desa/kelurahan lain yang menjadi penyumbang kasus tertinggi yaitu Kelurahan Mekarsari dengan jumlah 39 kasus dan Desa Rejasari sebanyak 35 kasus.
Kemudian, Kelurahan Pataruman 33 kasus, Desa Balokang 25 kasus, Kelurahan Bojongkantong 22 kasus, Desa Binangun 20 kasus, Kelurahan Banjar 19 kasus dan Kelurahan Purwaharja sebanyak 15 kasus.
Sedangkan untuk desa/kelurahan yang lain tingkat kasusnya rata-rata di bawah 8 kasus. Bahkan ada beberapa desa yang saat ini kondisinya zero kasus.
“Desa/kelurahan tersebut menjadi penyumbang tertinggi dan sekarang juga masuk kategori wilayah zona merah,” kata Andi Bastian kepada HR Online, Kamis (24/6/2021).
Selain penyumbang kasus tertinggi Andi Bastian juga mengatakan, berdasarkan data rekapitulasi zona risiko desa/kelurahan Kamis 24 Juni tersebut ada empat Desa yang saat ini tidak memiliki kasus positif atau zero kasus.
Keempat desa berstatus zero kasus positif tersebut antara lain Desa Batulawang Kecamatan Pataruman. Desa Sukamukti, Desa Langensari, Kecamatan Langensari. Terakhir, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar.
“Untuk keempat Desa ini masuk kategori zona hijau karena sejauh ini tidak ditemukan kasus positif. Kami harap agar wilayah zona hijau bisa dipertahankan,” ujar Andi Bastian.
Kelurahan Pengumbang Kasus Covid-19 Tertinggi di Kota Banjar Karena Kendor Prokes
Terpisah Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, Agus Nugraha mengatakan, penambahan kasus terbanyak saat ini didominasi dari kontak erat kluster keluarga.
Selain itu, menurutnya semakin meningkatnya jumlah kasus positif yang terjadi akhir-akhir ini karena semua pihak mulai kendor menerapkan protokol kesehatan. Begitu juga dengan upaya pencegahan pun mulai kendor.
“Bukan hanya Satgas saja tetapi semuanya pada kendor menerapkan protokol kesehatan. Karenanya, kita bersama-sama harus meningkatkan lagi berbagai upaya pencegahan agar penambahan kasus positif ini bisa terkendali,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online)
Editor: Ndu