Vaksin Novavax akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian publik di dunia. Pasalnya novavax nantinya akan tersebar di seluruh dunia sebagai tahap vaksinasi selanjutnya.
Virus Corona rupanya masih mewabah di sejumlah negara termasuk Indonesia. Masing-masing negara telah melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebaran wabah di masyarakat. Misalnya saja lockdown, social distancing sampai vaksinasi.
Bahkan pemberian vaksin kepada warga sudah beberapa kali pemerintah lakukan. Namun upaya tersebut belum mampu menghentikan penyebaran virus.
Karena inilah perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan termasuk vaksin menciptakan Novavax. Seperti apa vaksin Novavax ini? Serta apakah benar efektif dalam melawan virus Corona?
Mengenal Vaksin Novavax
Sesuai dengan namanya, pihak pembuat dari Vaksin Novavax adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bioteknologi yakni Novavax Inc. Perusahaan tersebut berbasis di kawasan Maryland Amerika Serikat.
Perusahaan Novavax sendiri bergerak di bidang peningkatan kesehatan global. Bidang tersebut mereka lakukan melalui pengembangan, penelitian serta pemasaran sejumlah vaksin baru. Tujuannya adalah pencegahan terjadinya suatu penyakit sebagai akibat dari infeksi yang cukup serius.
Selain pembuatan vaksin untuk Covid-19, perusahaan Novavax telah berkecimpung dalam bidang ini dalam kurun waktu 1 dekade lebih. Mereka juga berhasil membuat beberap vaksin untuk beragam virus yang menyebabkan penyakit mematikan. Penyakit tersebut adalah Ebola, SARS juga MERS.
Mengutip dari laman resmi perusahaan, calon penerima vaksin yang Novavax Inc kembangkan adalah hasil rekayasa genetic. Mereka menggunakan struktur dari nano tiga dimensi yang asalnya protein rekombinan. Struktur tersebut sangat penting dalam pathogenesis penyakit.
Tak hanya itu, perusahaan serta mengembangkan dari bahan pembantu. Bahan tersebut berbasis saponkn dengan tujuan merangsang sistem kekebalan tubuh. Penyebutan bahan itu yakni Matrix-M serta sudah terbukti mampu meningkatkan pada respons antibodi di sejumlah uji klinis.
Untuk virus Covid-19. vaksin yang sudah perusahaan Novavax produksi mempunyai nama sandi NVX-CoV23732. Atau bisa juga disebut SARS-CoC-2 Rs (recombinant spike) dengan penggunaan tambahan bahan bernama Marix-M1.
Kandidat vaksin sendiri menggunakan partikel yang memiliki kemiripan pada virus corona. Partikel ini bukanlah virus asli yang mereka matikan. Pengembangan partikel dalam vaksin Novavax tersebut perusahaan kembangkan bersama CEPI. Adapun CEPI adalah Coalition fot Epidemic Preparedness Innovations.
Keefektifan Novavax Dalam Melawan Covid-19
Akan segera tersebar di seluruh dunia, banyak yang mempertanyakan keefektifan dari vaksin Novavax. Perusahaan selaku pembuat menyebut jika vaksin buatan mereka menunjukkan tingkat efektivitas sampai 90,4%.
Temuan tersebut berada dalam keseluruhan pada uji klinis fase tiga dari negara Amerika Serikat. Tak hanya itu, kawasan Meksiko juga mendapatkan temuan tersebut dengan melibatkan sampai 30 ribu relawan berpartisipasi.
Pihak perusahaan juga berencana akan mengajukan izin terkait penggunaan darurat atu EUA yaitu Emergency use Authorization. Pengajuan tersebut tertuju pada lembaga Food and Drug Administration saat kuartal III tahun 2021.
Jika pihak FDA menyetujui, maka akan ikut pada tiga vaksin lainnya yang sudah memiliki izin sama. Antara lain Moderna, Pfier BioNTech serta Johnson & Johnson. Tak hanya itu, dua dosis vaksin juga mereka temukan efektif hingga 100% guna pencegahan penyakit sedang sampai berat.
Selain itu, sekitar 93% tingkat efektivitasnya pada sejumlah varian. Dr. Gregory Gleen selaku Presiden Penelitan dan pengembangan Novavax menambahkan keterangan terkait vaksin ini. Ia berkata jika vaksin NVX-CoV2372 akan menawarkan profit di bidang keamanan maupun tolerabilitas.
Bahkan pada 29.960 kasus ada sebanyak 77 yang terkonfirmasi. Di mana 63 kasus ada dalam kelompok plasebo. Sedangkan 14 kasus berada di dalam vaksin sebanyak 2 dosis. Dalam sejumlah kasus tersebut menunjukan tingkat efektivitas vaksin Novavax hingga 90,4%.
Perusahaan Akan Produksi 100 Juta Dosis Dalam Satu Bulan
Dalam siaran pers yang perusahaan sampaikan di hari Senin waktu setempat, vaksin Novavax menunjukan data uji cobanya. Data uji coba tersebut sudah banyak orang tunggu dari studi fase ketiga di kawasan AS serta Meksiko dengan tingkat efektivitas mencapai 90,4% untuk melawan Corona,
Stanley Erck selaku CEO perusahaan Novavax merasa optimis jika vaksin tersebut sangat efektif guna melawan Corona. Ia berkata jika di hari Senin Novavax sudah selangkah lebih dekat guna mengatasi kebutuhan di bidan kesehatan masyarakat secara global. Pasalnya keadaannya sudah cukup kritis sehingga terus meminta tambahan dari adanya vaksin Corona.
Erck pun menambahkan jika hasil ini bisa memperkuat jika NVX-CoV2373 tergolong efektif serta menawarkan bentuk perlindungan lengkap. Pihak Novavax pun menambahkan jika vaksin meeka mampu tubuh manusia toleransi dengna baik.
Sehingga mereka yang mengalami seuatu efek samping parah hanya menunjukkan jumlah relatif rendah. Pernyataan resmi dari perusahaan tersebut menegaskan jika mereka akan meningkatkan kapasitas pada produksi vaksin. Kapasitas produksi itu sampai 100 juta dosis untuk perbulan di akhir kuartal ketiga. Sedangkan di akhir kuartal keempat sebanyak 150 juta dosis.
Produksi sejumlah vaksin secara internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia yakni WHO serta aliansi lain yaitu COVAX sudah bersepakat dengan perusahaan Novavax di bulan Mei lalu. Kesepakatan tersebut untuk 350 juta dosis vaksin Novavax dan terdistribusi ke berbagai negara miskin di dunia.
Vaksinasi di Indonesia Akan Menggunakan Novavax
Tahap vaksinasi virus Covid-19 gelombang ketiga sudah bermula di kawasan DKI Jakarta menjadi pilot project. Ke depannya, pada gelombang ini menyasar ke sejumlah daerah dengan angka kasus corona cederung tinggi dan sulit untuk menekannya.
Serta sejumlah kelompok masyarakat rentan termasuk pada disabilitas serta ODGJ yakni orang dengan gangguan jiwa. Juru bicara terkait vaksinasi Covid-19 yakni Dr. Siti NadiaTarmizi selaku Kementrian Kesehatan RI menjelaskan vaksinasi ini.
Penjelasan tersebut yaitu masyarakat agar tidak memilih jenis vaksin yang akan mereka dapatkan. Pasalnya meskipun pihak produsen serta basisnya beredar, vaksin yang sudah mereka gunakan sudah lolos dalam tahap uji klinis. Selain itu, vaksin itu juga sudah mempunyai izin edar sehingga secara keseluruhan aman pihaknya gunakan untuk masyarakat.
WHO sendiri berkata untuk tidak memilih vaksin karena semua jenis yang ada sama baiknya. Artinya, semua vaksin yang sudah lolos dari uji klinis ketiga dan sudah WHO list tentunya bisa digunakan. Selain itu pasti sudah aman, bermanfaat serta berkualitas sama.
Hal tersebut tidak pihak kementerian kesehatan bedakan saat menggunakan vaksin jenis A ataupun lainnya. Sejauh tahapan vaksinasi yang sudah berlangsung di Indonesia sendiri menyesuaikan pada ketersediaan jenis vaksinnya.
Seperti pada gelombang pertama yang menyasar sejumlah tenaga kesehatan, vaksin tersebut ialah Sinovac. Kemudian kehadiran vaksin AstraZeneca pun menyusul dan sudah mereka gunakan untuk petugas di bidang pelayanan publik serta lansia.
Menurut dr Nadia, ke depannya sekitar bulan Juni sampai Juli Indonesia akan kedatangan vaksin baru. Adapun tahap vaksinasi selanjutnya di bulan tersebut yaitu vaksin Novavax serta Pfizer dalam program dari pemerintah ini.
