Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Aplikasi Pikobar Jabar punya fitur baru, kini data yang tercantum sumbernya dari new all records (NAR) data Kemenkes RI. Kabupaten/kota masing-masing akan memperbaharui data pada NAR setiap hari.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan pemerintah daerah kota/kabupaten dapat melaporkan langsung data penanganan Covid-19 ke pusat. Lalu Pemprov menarik data tersebut setelah muncul.
“Masalah data cukup komplek. Urusan laporan data dari daerah langsung ke pusat. Kemudian pusat mengumumkan, lalu kita tarik menjadi data untuk provinsi,” kata Ridwan Kamil, Kamis (29/7/2021).
Sementara itu, Kadiskominfo Jabar Setiaji membenarkan kini fitur baru Pikobar Jabar menampilkan new all records data Kemenkes RI. Namun terdapat kasus perbedaan data dengan website daerah kabupaten/kota. Perbedaan itu terjadi karena ada beberapa faktor penyebab.
Yakni, belum seluruh Faskes daerah memiliki akses langsung, sehingga untuk merekap data masih manual dari daerah ke Kemenkes. Hal ini berpotensi human error saat input data sehingga bisa terjadi duplikasi.
Adapun data spesimen pengetesan yang positif belum masuk ke NAR oleh Lab Kesehatan sehingga daerah belum bisa update kasus. Ada juga keterlambatan pembaharuan status yang sembuh dan meninggal oleh daerah.
Dalam upaya mengatasi persoalan tersebut, Pemprov Jabar membantu daerah untuk penyandingan data antara NAR dengan daerah. Salah satunya dengan fitur baru Pikobar Jabar.
“Kami terus berupaya mendorong Faskes untuk perbaikan, terutama saat input data pasien agar sesuai dan benar. Sehingga data pada NAR sudah terjamin validitasnya,” katanya. (R9/HR-Online)
Editor: Dadang