Perbandingan Kamera Full Frame, APS-C dan MFT. Budget buat membeli kamera telah terkumpul? Tetapi, belum memutuskan akan membeli yang mana? Saat sebelum membeli, kamu wajib memiliki pengetahuan soal sensor kamera terlebih dulu.
Secara garis besar, kamera yang terjual di pasaran mempunyai sensor micro four thirds( MFT), APS- C, serta full- frame. Apa perbandingan di antara ketiganya? Ayo ikuti bersama!
Mempunyai ukuran sensor yang berbeda-beda
Mengutip dari Digital Photography School, sensor merupakan bagian kamera buat menangkap foto. Dengan sinar, sensor akan mengubahnya jadi informasi foto.
Kamera micro four thirds (MFT) mempunyai sensor terkecil dengan ukuran 17,3 milimeter x 13 milimeter. Di atasnya, terdapat kamera APS-C dengan ukuran sensor 23 milimeter x 15 milimeter. Yang sangat besar yakni kamera full-frame dengan ukuran sensor 36 milimeter x 24 milimeter ataupun setara dengan film 35mm.
Dimensi sensor mempengaruhi crop factor
Ini juga salah satu perbandingan kamera yang bisa kamu ketahui. Melansir dari Digital Photography School, crop factor mengacu pada dampak pemotongan yang terbuat oleh dimensi sensor yang berbeda. Crop factor tidak bekerja pada kamera full-frame. Saat kamu memasang lensa 50mm, maka kamera akan menangkap foto dengan focal length 50mm.
Namun, bila lensa 50mm dipasang pada kamera APS-C, sensor akan memotong frame serta hasil fotonya nampak seperti diperbesar. Umumnya, kamera APS-C merk Nikon serta Sony mempunyai crop factor 1,5x, Canon 1,6x, serta micro four thirds (MFT) 2x.
Selaku perumpamaan, bila kamera kamu bertipe APS-C dengan crop factor 1,5x maka lensa 50mm yang terpasang dapat berganti jadi 75mm focal length-nya. Lensa 50mm yang semula buat medium shot, bila terpasang di kamera APS-C dengan crop factor 1,5x dapat berganti jadi telephoto.
Focal length dapat berganti akibat crop factor
Masih berkaitan dengan poin tadinya, crop factor mempengaruhi pada focal length ataupun panjang fokus lensa. Pengukuran focal length dari tiap lensa berdasarkan pada format film standar 35mm.
Seperti itu kenapa, kamera APS-C serta MFT tepi bingkainya terpotong, sebaliknya kamera full-frame tidak. Hasil akhir focal length pada jenis APS-C serta MFT berasal dari focal length asli yang dikalikan dengan crop factor.
Misalnya, kamu memasang lensa 35mm pada kamera MFT yang mempunyai crop factor 2x. Otomatis, focal length-nya berganti jadi 70mm.
Tiap tipe kamera membagikan kedalaman bidang yang berbeda
Aperture ataupun f-stop ialah salah satu aspek yang memastikan kedalaman bidang. Mengutip dari Digital Photography School, kamera MFT berikan lebih banyak kedalaman bidang (depth of field) bila dibanding dengan kamera full-frame, apabila keduanya memakai focal length yang sama.
Gimana dengan kamera APS-C? Kamu memperoleh lebih banyak depth of field pada kamera APS-C. Daripada kamera full-frame, dengan anggapan focal length efisien pada kedua kamera sama.
Selaku contoh, bidikan foto pada kamera MFT dengan aperture f/ 1.8 menciptakan output yang seragam. Bidikan foto kamera APS-C dengan aperture f/ 2.7 serta kamera full- frame dengan aperture f/ 3.6. Pastinya, dengan anggapan focal length efisien serta suasana pemotretan sama.
Mana yang performanya sangat baik dalam pencahayaan rendah?
Coba tebak, mana yang sangat unggul dalam keadaan pencahayaan rendah? Warnanya, kamera full-frame juaranya! Kamera ini mempunyai performa low-light serta high-ISO yang lebih baik daripada APS-C serta MFT.
Kenapa begitu? Ini berkat dimensi sensornya yang lebih besar serta sanggup menangkap sinar lebih banyak dibandingkan kamera dengan sensor yang lebih kecil. Tidak hanya itu, kamera full-frame dapat meminimalkan noise yang mengusik.
Dimensi sensor yang besar bawa konsekuensi sendiri, ialah kamera yang besar serta berat. Kamera full-frame kurang travel friendly, berbeda dengan kamera MFT yang ringan serta compact.
Nah, seperti itu sederet perbandingan antara kamera full-frame, APS-C, serta micro four thirds (MFT). Dari ketiganya, mana yang akan kamu pilih? Now, the choice is yours!