Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kepala Puskesmas (Kapus) Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Emay Marlina mengakui atas buruknya pelayanan yang pihaknya lakukan, kepada salah seorang pasien asal Desa Banjarsari beberapa waktu lalu.
Bahkan, ia ungkapkan rasa penyesalan dan permohonan maaf, atas ketidaknyamanan masyarakat terkait pelayanan PKM Banjarsari selama ini.
“Semata-mata ini menjadi pembelajaran bagi kami atas apa yang terjadi kemarin,” ungkapnya kepada HR Online, Rabu (28/7/2021).
Menurutnya, semuanya itu merupakan hal yang paling tidak ia duga. Pasalnya, selama Emay menjadi Kapus Banjarsari, telah berupaya untuk memberikan arahan kepada seluruh staf atau pegawai PKM.
“Saya telah berikan arahan agar humanis saat melayani pasien. Selain itu, selalu melakukan koordinasi dengan saya selaku Kapus. Itu semua agar tidak terjadi lagi hal seperti kemarin,” ucapnya.
Kapus Banjasari Ciamis Minta Maaf Atas Buruknya Pelayanan
Sementara terkait buruknya pelayanan seperti kejadian pemungutan biaya terhadap pasien positif Covid-19 yang terjadi kemarin, murni diakibatkan adanya kelalaian staf administrasi. Sehingga, pihaknya tidak ingin kejadian tersebut terjadi lagi.
“Atas nama pribadi, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bupati Ciamis, DPRD Ciamis, Dinas Kesehatan Ciamis, media, LSM serta masyarakat yang ada di Banjarsari,” katanya.
“Kejadian yang kemarin kita jadi cambuk dan cerminan kedepan, untuk menjadi pembelajaran agar setiap persoalan bisa terselesaikan secara bijak dan arif,” lanjutnya.
Baca Juga : Anggota DPRD Ciamis; PKM Banjarsari Bukan Hanya Lalai, Tapi Salah
Selain memohon maaf, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada media selaku kontrol sosial. Menurutnya, media massa sudah memberikan sebuah pembelajaran besar sebagai upaya pembenahan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Komisi D DPRD Kabupaten Ciamis, yang telah datang ke Puskesmas Banjarsari.
“Terima kasih atas koreksinya. Insya Allah hal ini akan kita jadikan pembelajaran yang sangat berharga. Terutama saya selaku Kapus jadi lebih bisa meningkatkan kinerja dengan melakukan pemantauan terhadap para staf. Agar tidak kembali melakukan hal-hal diluar kebijakan dan aturan, yang berakibat pada buruknya pelayanan,” ucap Emay.
Baca Juga : Warga Keluhkan Buruknya Pelayanan PKM Banjarsari Ciamis
Sedangkan untuk masalah adanya biaya yang stafnya bebankan kepada Tike Setiawati, pasien asal Desa Banjarsari, sekali lagi ia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
“Insya Allah kedepannya kita akan lebih hati-hati, serta memberikan edukasi kepada para karyawan/staf/pegawai. Karena sejatinya tenaga kesehatan ini sudah sewajibnya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu juga berperan aktif dalam upaya kemanusiaan di tengah wabah Covid-19 saat ini,” pungkasnya. (Suherman/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto