Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Warga meminta Makam Kiai Mohamad Alfi di di Dusun Cigugur, Blok Burujul, Desa Campaka, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran dijadikan cagar budaya. Kondisinya saat ini, makam tersebut tidak terawat.
Kiai Mohamad Alfi dikenal sebagai penyebar agama Islam di wilayah Kabupaten Pangandaran. Ia juga merupakan kakek buyut KH Khoer Affandi, pendiri pondok pesantren Miftahul Huda Tasikmalaya.
Meski pesantren tersebut berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, namun tetap membawa dampak sosial keagamaan di wilayah Kabupaten Pangandaran.
Selain karena pendirinya berasal dari Kabupaten Pangandaran dan leluhurnya ada di wilayah Kabupaten Pangandaran, sampai saat inipun banyak warga Pangandaran yang menimba ilmu agama di pesantren tersebut.
Salah seorang penziarah Rahma Nova mengatakan, tempatnya memang tidak memiliki visual seperti makam pada umumnya. Namun tempat ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Kiai Mohamad Alfi. Jadi tak heran jika tempat ini sering didatangi para santri dari Pesantren Miftahul Huda.
“Untuk menghormati tokoh agama Islam ini, maka sudah saatnya lokasi ini dijadikan cagar budaya. Tujuannya agar lebih terpelihara dan terjamin kelestariannya,” ucapnya, Sabtu (02/07/2021).
Rahma berharap apabila lokasi makam Kiai Mohamad Alfi jadi cagar budaya, maka akan lebih terpelihara. “Semoga secepatnya tempat ini dijadikan cagar budaya,” kata Rahma.
Sementara itu, KH Khoer Affandi yang merupakan pendiri pondok pesantren Miftahul Huda lahir di Dusun Palumbungan, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran. KH Khoer Affandi lahir pada 12 September 1923.
KH Khoer Affandi merupakan anak dari pasangan Raden Mas Abdullah bin Hasan Ruba bin Nawawi bin Musadan bin Singawijaya bin Mohamad Alfi bin Mohamad Zen bin Syarifudin bin Tirtapraja bin Wiradadaha III (Dalem waisak) Keturunan Raja Mataram Islam. (Ceng/R7/HR-Online)
Editor: Ndu