Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Demo yang Aliansi BEM (Barisan Elemen Mahasiswa) Tasikmalaya lakukan pada Selasa (17/8/2021), menjadi tamparan keras bagi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Aksi demo ini adalah sebagai salah satu bentuk solidaritas kami. Sekaligus juga tamparan bagi pejabat yang tidak memberikan solusi solutif saat pelaksanaan PPKM yang terus diperpanjang,” ucap Andrian Nurfadillah, Kordinator Pusat Aliansi BEM Tasikmalaya, Kamis (19/8/2021).
Lebih lanjut Andrian menambahkan, demo aliansi BEM tersebut menyoroti kinerja Dinsos Kota Tasikmalaya, yang tidak bisa memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19 secara merata.
Menurutnya, Dinsos tidak mempunyai data-data yang konkret mengenai orang-orang yang terdampak Covid-19.
Selain itu juga tidak ada tindak kongkret dari adanya PPKM terhadap sektor ekonomi. Khususnya terhadap pedagang-pedagang kecil yang berjualan dari sore sampai malam.
“Dan ojol serta pegawai-pegawai paruh waktu lainnya yang terdampak akibat adanya pembatasan waktu berdagang pada PPKM kali ini,” tuturnya.
Andrian pun menegaskan, jika pemerintah atau pihak-pihak terkait tidak mendengarkan aspirasinya, maka aliansi BEM akan kembali melakukan demo lanjutan.
Sebelum melakukan aksi demo tersebut, massa aksi bergerak dari Kampus UPI Tasikmalaya. Kemudian berjalan ke Alun-Alun Kota Tasikmalaya.
Setelah itu, aliansi BEM melakukan pembagian sembako kepada masyarakat disertai dengan orasi.
Kemudian puluhan mahasiswa ini menduduki Kantor Dinas Sosial Kota Tasikmalaya. Bukan hanya melakukan demo, massa dari aliansi BEM tersebut juga membagi-bagi sembako untuk warga yang ada di halaman Kantor Dinsos Kota Tasikmalaya. (Apip/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto