Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Kios yang menjual kosmetik di pasar tradisional Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat rugi hingga Rp 2,5 miliar akibat kebakaran pada Minggu (15/8/2021) sore.
Penasehat Himpunan Pedagang Pasar Ciawi Tasikmalaya (HIPAS) membenarkan, salah satu kios merugi hingga Rp 2,5 miliar.
“Memang betul, ada salah satu toko yang kerugiannya mencapai Rp 2,5 miliar, toko yang biasa menjual kosmetik itu ludes terbakar, tidak ada yang tersisa sama sekali,” kata H Widodo, Senin (16/8/2021).
Kios kosmetik di Pasar Ciawi tersebut bukan satu-satunya kios yang mengalami kerugian akibat kebakaran kemarin.
Tercatat sebanyak 35 kios terbakar dan 35 lapak PKL (Pedagang Kaki Lima) juga habis dilalap api.
Karena itu, para pedagang berharap agar pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera melakukan relokasi.
“Dari 35 toko dan 35 lapak PKL yang hangus terbakar, kerugiannya masih dihitung. Jadi belum bisa dipastikan total kerugiannya berapa,” katanya.
Baca Juga: Kebakaran di Pasar Ciawi Tasikmalaya, Puluhan Kios Hangus
Saat ini, lanjut H Widodo, pihaknya masih mendata kerugian yang dialami oleh para pedagang yang kehilangan kios maupun lapak dagangannya.
“Ada beberapa pedagang yang masih trauma melihat tempat usahanya ludes tidak ada yang terselamatkan. Dari toko yang hangus terbakar, tidak ada barang-barang di kiosnya yang terselamatkan semuanya hangus,” jelasnya.
Pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya secepatnya bisa melakukan relokasi para pedagang, sehingga bisa berjualan kembali.
“Jadi agar tempat usaha kami bisa direlokasi, kemudian bisa diperbaiki. Kepada pemerintah setempat yang berkepentingan dengan permasalahan ini, kami harap secepatnya direspon, karena situasi sekarang ekonomi serba susah,” katanya.
H Widodo menambahkan, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sudah seharusnya peduli pada para pedagang korban kebakaran di Pasar Ciawi.
“Kami juga harus bertahan hidup, jadi semoga pemerintah cepat tanggap dan peduli kepada para pedagang yang menjadi korban kebakaran ini,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online)
Editor: Ndu