Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seiring dengan berkembangnya dunia teknologi, banyak anak-anak khususnya di Kota Banjar, Jawa Barat, yang mulai melupakan budaya dan permainan tradisional zaman dulu.
Sehingga Yayasan Gilang Sunda Nagari (GSN) pun berupaya untuk kembali melestarikan kaulinan buhun (permainan zaman dahulu).
Yayasan yang ada di Dusun Ciaren, RT 50/13, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, tersebut mengajak anak-anak bermain permainan tradisional zaman dulu.
Ketua Yayasan GSN, Erpan Rusdiana mengatakan, kaulinan buhun tersebut merupakan karya orang tua zaman dahulu, yang kini sudah jarang diminati.
Bahkan, katanya, saat ini juga jarang dilakukan oleh para generasi muda, terutama di Jawa Barat.
“Untuk bisa melestarikan permainan tradisional zaman dulu ini, kita bekerja sama dengan budayawan tatar galuh,” kata Erpan Rusdiana kepada awak media, Sabtu (11/9/2021).
Selain untuk melestarikan permainan tradisional yang kini sudah jarang sekali anak-anak mainkan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk trauma healing.
“Kita sekaligus meregenerasi anak-anak untuk bisa melestarikan permainan ini. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan sebagai trauma healing, terhadap orang yang adiksi terhadap gadget,” tuturnya.
Komitmen Yayasan GSN Kota Banjar Melestarikan Permainan Tradisional Zaman Dulu
Lebih lanjut Erpan menambahkan, selama ini kebanyakan para generasi muda lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bermain handphone atau gadget.
Sehingga, lanjut Erpan, kegiatan tersebut akan berkelanjutan dengan menyesuaikan jadwal yang ada.
“Memang kita ketahui anak-anak saat ini kebanyakan bermain handphone. Jadi, dengan adanya kegiatan ini, supaya waktu untuk bermain handphonenya berkurang. Insyaallah akan konsisten kita lakukan sesuai jadwal,” ucapnya.
Dalam kegiatan perdana itu, Erpan menyebutkan lebih mengutamakan permainan yang menggunakan gerak tangan. Seperti Cingciripit, Tetemute, dan yang lainnya.
Erpan juga tidak membatasi umur para peserta yang ikut kegiatan tersebut, dan juga tidak memungut biaya apapun.
“Jadi warga dari luar Desa Balokang juga bisa ikut,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang peserta, Diaz, mengaku sangat senang dengan adanya permainan tradisional zaman dulu yang Yayasan GSN Kota Banjar gelar.
Terlebih, sebelumnya ia sering bermain dan memilih game online yang ada di handphone, daripada bermain permainan tradisional tersebut.
“Masih main game online juga sih. Tapi sekarang lebih senang permainan tradisional ini, karena bisa tertawa sama yang lain,” katanya. (Sandi/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto