Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Belasan pelajar terjaring razia Dinas Satpol PP Kota Banjar, Jawa Barat, Senin (18/10/2021).
Razia tersebut dilaksanakan dalam rangka Gerakan Disiplin Daerah (GDD).
Petugas Satpol PP Kota Banjar berhasil mengamankan belasan orang pelajar yang kedapatan sedang nongkrong di sebuah warung.
Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Kota Banjar, Nasrudin, melalui Kasi Opsdal, Sutarno mengatakan, razia tersebut dalam rangka menertibkan para pelajar yang bolos atau tidak masuk sekolah.
“Razia ini dalam rangka menertibkan anak-anak sekolah yang tidak masuk sekolah saat jam pelajaran berlangsung,” kata Sutarno kepada wartawan.
Sutarno menjelaskan, sebanyak 12 pelajar yang terjaring razia itu diamankan saat sedang nongkrong di salah satu warung yang ada di Kelurahan Banjar.
Para pelajar yang terjaring itu antaranya, delapan orang siswa SMK/MA, dan empat orang lainnya siswa SMP.
“Kita berhasil mengamankan 12 orang anak pelajar, mereka berasal dari beberapa sekolah SMP, SMK/MA. Di antaranya ada satu orang yang dari luar daerah,” jelasnya.
Baca Juga: Wali Kota Banjar Akan Tinjau Rumah Warga yang Belum Menikmati Listrik di Rejasari
Ia menyebut, siswa yang diamankan oleh petugas Satpol PP Kota Banjar diyakini bolos atau tidak masuk sekolah tanpa sepengetahuan orang tua dan gurunya.
“Kita amankan di sebuah warung, mereka kedapatan sedang nongkrong main handphone, dan merokok. Dan itu dipastikan tanpa sepengetahuan guru dan orang tuanya,” terangnya.
Pelajar yang Terjaring Razia Dibawa ke Kantor Satpol PP Banjar
Setelah diamankan dari warung tersebut, belasan orang pelajar itu digiring ke kantor Satpol PP Kota Banjar untuk diberikan pembinaan dan dilakukan pendataan.
“Sampai di kantor kita lakukan pendataan, kemudian menghubungi orang tua siswa atau guru dari masing-masing sekolah untuk menjemputnya,” tandas dia.
Sedangkan, petugas juga sempat memberikan sanksi kepada pelajar yang terjaring razia dengan menyuruh mereka membacakan teks Pancasila. Akan tetapi mereka tidak bisa melafalkannya.
“Iya tadi itu di tes suruh membaca teks Pancasila, ternyata ada yang tidak bisa. Kemudian kita juga suruh mereka olahraga dengan memberikan sanksi berupa push up,” pungkasnya.
Oleh karena itu, ia berharap para orang tua siswa ataupun guru bisa lebih memperhatikan pergaulan anaknya masing-masing. Sehingga tidak mudah terjerumus kepada hal yang tidak baik. (Sandi/R8/HR Online/Editor Jujang)