Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Banyak ‘harta karun’ yang ditemukan di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Desa Selasari sendiri merupakan nominasi 50 Desa Wisata se-Indonesia. Hal ini bukannya tanpa alasan.
Selain wisata alam yang ada di Desa Selasari, terdapat fosil dan benda-benda kuno dari zaman mesolitikum yang ditemukan di goa-goa yang ada di Desa Selasari. Benda kuno inilah yang menjadi harta karun berharga bagi para peneliti.
Perjalanan Desa Selasari menjadi salah satu nominasi 50 Desa Wisata se-Indonesia melalui perjalanan panjang.
Awalnya karang taruna setempat mulai menelusuri goa-goa yang ada di wilayahnya Pada tahun 2014. Bahkan, salah seorang warga sampai rela menjual semua pohon di kebunnya untuk membiayai penelusuran goa-goa tersebut.
Baca Juga: Menguak 'Harta Karun' di Selasari Pangandaran
Kerja keras itu akhirnya terbayar, goa-goa yang ada di Desa Selasari kini banyak dikunjungi wisatawan, termasuk para peneliti. Sampai akhirnya Desa Selasari menjelma menjadi Desa Wisata.
Pada tahun 2017, penemuan fosil dan benda kuno di Goa Sutrareregan Desa Selasari menggegerkan dunia cagar budaya di Indonesia. Hal ini karena di Indonesia sudah jarang ditemukan fosil maupun benda kuno.
Harta Karun di Goa-goa Desa Selasari Pangandaran
Iin Rohidin, Kasi Seni Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Pangandaran menyebut benda kuno tersebut ditemukan di dalam goa.
“Ada ratusan goa di Desa Selasari ini, di sana juga banyak ditemukan berbagai benda kuno,” katanya, Minggu (17/10/2021).
Berbagai benda kuno ditemukan oleh Disburpad Pangandaran dan Balai Pelestarian Cagar Bidaya (BPCB) Banten di goa-goa Desa Selasari.
“Saat ini benda-benda tersebut disimpan di TIC,” katanya.
Di antara benda kuno tersebut ada gerabah dari goa Peteng, ada juga tulang hewan purba di Goa Sutrareregen, Desa Selasari.
“Tulang hewan purba yang ditemukan ini merupakan alat berburu,” lanjutnya.
Berdasarkan penelitian, diduga benda kuno tersebut merupakan peralatan manusia purba yang hidup 10.000 tahun lalu.
Baca Juga: Fosil Manusia Purba di Goa Sutrareregan Pangandaran Disebut Temuan Langka
“Berbagai penemuan benda kuno di Desa Selasari ini merupakan ciri dari keberadaan manusia purba yang beraktivitas di dalam goa,” jelasnya.
Menurut Iing, benda kuno tersebut diyakini berasal dari zaman mesolitikum atau zaman batu.
“Pada zaman mesolitikum, manusia purba menggunakan batu untuk kegiatan sehari-harinya. Mereka juga banyak membuat gerabah dari tanah liat,” kata Iing.
Manusia purba saat itu berkembang lebih cepat. Awalnya manusia purba memiliki gaya hidup nomaden yang berpindah-pindah dan menggantungkan hidup dari berburu.
Perubahan terjadi saat manusia purba mulai mengenal cocok tanam. Meskipun masih sederhana.
“Sehari-harinya manusia purba zaman mesolitikum menggunakan tulang dan tanduk hewan untuk berbagai aktivitas. Kami juga menemukan manik-manik dari tulang dan tiga gigi gajah purba,” katanya. (Ceng2/R7/HR-Online/Editor-Ndu)