Selasa, Mei 13, 2025
BerandaBerita TasikmalayaKisah Kades di Tasikmalaya Mengajar Emak-emak Saat Waktu Luang

Kisah Kades di Tasikmalaya Mengajar Emak-emak Saat Waktu Luang

Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),– Sosok Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Tasikmalaya ini patut diapresiasi, pasalnya di sela-sela kesibukannya, masih bisa menyempatkan diri untuk mengajar emak-emak dan bapak-bapak yang rata-rata berusia lanjut. 

Kades tersebut adalah Alfie Akhmad Hariri, Kades Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, yang mengajar di sekolah bernama Emper Masigit. Selain itu, Alfie juga ternyata seorang dosen STHG Tasikmalaya.

Saat ditemui HR Online, Alfie terlihat sedang mengajar warga tamatan SMP, mereka ini ingin sekolah kembali untuk mengejar ilmu dan mendapatkan ijazah SMA. Melalui Sekolah Emper Masigit, Alfie memfasilitasi keinginan emak-emak tersebut.

“Sebetulnya saya mengakomodasi keinginan warga untuk belajar, terutama saudara-saudara kita yang mungkin kurang beruntung pada saat usia belajarnya itu, hingga tidak sampai menamatkan ke jenjang pendidikan SMP atau SMA,” Kata Alfie Akhmad Hariri, Senin (11/10/2021).

Nama sekolahnya pun diberi nama Emper Masigit, menurut Alfie, hal itu lantaran dirinya belum punya bangunan untuk dijadikan sekolah bagi emak-emak tersebut, termasuk di emper (teras) masjid.

“Disebut Emper Masigit maksudnya, di mana saja ada mesjid, siapa saja yang memberikan tempat pasti mengajar di tempat tersebut,” ungkapnya.

Menurut Alfie, mereka yang belajar sama sekali tidak dipungut biaya, termasuk ketika ujian. “Bahkan kadang-kadang saya yang mengantarkan ke mana-mana, misalnya saat ke Kota Tasikmalaya ketika ada kegiatan, untuk nginepnya juga disediakan,” katanya.

Asal Mula Kades di Tasikmalaya Mengajar Emak-emak dan Bapak-bapak

Alfie mengaku tergerak untuk mengajar lantaran melihat pendidikan belum merata. Karena itu diperlukan pendidikan nonformal seperti halnya sekolah Emper Masigit.

“Jadi kita yang menjemput langsung di wilayah mereka masing-masing. Karena kalau misalkan sekolah formil, muridnya harus datang ke suatu tempat yang jauh, itu perlu biaya transportasi dan sebagainya. Apalagi ibu-ibu yang sudah punya anak, kapan waktunya untuk sekolah?” katanya.

Baca Juga: Siswa SD di Tasikmalaya Tukar Minyak Jelantah Jadi Susu

Padahal, lanjut Alfie, sudah menjadi tanggung jawab negara untuk memberikan kesetaraan atau pemerataan pendidikan. 

“Sehingga pembangunan yang merata dalam bidang SDM (Sumber Daya Manusia) itu bisa tercipta,” ujarnya.

Sementara itu salah seorang siswa Emper Masigit, Dedi (50) mengaku sudah sekolah selama satu tahun lebih. Meskipun Kegiatan Belajar Tatap Muka sempat terhenti sejak ada pandemi Covid-19. 

“Saya termotivasi ingin sekolah karena dulu itu awalnya mempererat tali silaturahmi, kemudian di silaturahmi itu kita dapat ilmu dan panjang umur,” katanya.

Dedi mengikuti sekolah tersebut lantaran biayanya gratis. Apalagi, Ia juga hanya tamatan SMP. Dedi bertekad lulus sekolah hingga mendapatkan ijazah SMA.

“Perasan saya bisa belajar saat ini senang bahkan mudah-mudahan saudara-saudara saya yang belum ikut sekolah seperti ini bisa masuk. Karena sekolah di sini gratis, ilmunya bahkan melebihi SMA mungkin setara dengan kuliah. Saya tidak merasa gengsi karena menuntut ilmu itu hukumnya wajib, kenapa mesti malu? Biarpun saya sudah tua dan karena butuh ilmu jadi sekolah lagi,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Libur Waisak 2025

Cegah Aksi Premanisme, Polres Sumedang Patroli ke Tempat Keramaian Saat Libur Waisak 2025

harapanrakyat.com,- Mengantisipasi aksi premanisme selama libur Waisak 2025, petugas kepolisian dari Polres Sumedang berpatroli ke sejumlah titik keramaian, termasuk tempat wisata, Senin (12/5/2025). Kegiatan patroli...
Korban Ledakan Amunisi Kadaluarsa

Dari 13 Jenazah Korban Ledakan Amunisi Kadaluarsa di Garut, 9 Berhasil Teridentifikasi

harapanrakyat.com,- Hingga Senin (12/5/2025) malam, petugas medis RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, baru bisa mengidentifikasi 9 jenazah korban ledakan amunisi kadaluarsa. Saat ini masih...
Pemusnahan Amunisi Afkir di Garut

13 Nyawa Melayang, Pemusnahan Amunisi Afkir di Garut Ternyata Dilakukan Bukan di Lahan Milik TNI

harapanrakyat.com,- Pemusnahan amunisi afkir di Garut, Jawa Barat, yang menyebabkan 13 nyawa melayang pada Senin (12/5/2025), dilakukan di Kecamatan Cibalong, tepatnya di kawasan Pantai...
Pondok Pesantren Darul Qur’an

Kebakaran Hebat Melanda Pondok Pesantren Darul Qur’an di Sumedang, Begini Kondisi Para Santri

harapanrakyat.com,- Kebakaran hebat melanda bangunan Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Islami di Dusun Pakemitan, RT 02 RW 05, Desa Cimalaka, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa...
Pemain Lokal Persib Bandung

Tampil Cemerlang di Liga 1 2024-2025, 4 Pemain Lokal Persib Bandung Layak Masuk Radar Timnas

Tampil cemerlang di BRI Liga 1 2024-2025 hingga meraih gelar juara, para pemain lokal Persib Bandung pun layak untuk ikut membela Timnas Indonesia. Karena...
Sanksi untuk PSSI

FIFA Jatuhkan Sanksi untuk PSSI Jelang Timnas Indonesia Lawan China

FIFA jatuhkan sanksi untuk PSSI. Tentu saja sanksi tersebut akan membuat Timnas Indonesia alami kerugian saat melawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI mendapatkan...