Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sebelum tragedi maut susur sungai Cileueur yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, warga sudah memberi peringatan kepada pihak panitia.
Hal tersebut diungkapkan Maman Sulaiman, warga sekitar lokasi kejadian musibah tenggelamnya para siswa tersebut di Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
“Memang sebelum pelaksanaan kegiatan, warga sudah memperingati, bahwa Leuwi Ili berbahaya,” ungkapnya kepada HR Online, Minggu (17/10/2021).
Menurutnya, Leuwi Ili tersebut berbahaya karena batuan sekitar lokasi licin, dan kondisi air sungai tersebut dalam.
“Sehingga sangat berbahaya ketika para siswa melintasi tanpa alat bantu pengaman,” imbuhnya saat di lokasi kejadian.
Lebih lanjut Maman menuturkan, warga melihat pada saat kejadian tragedi maut susur sungai, berawal pada saat para siswa melintasi sungai Cileueur dari arah utara ke selatan.
Pada saat kejadian tersebut, para siswa melintasi dengan berpegangan tangan satu sama lain.
“Mungkin para siswa tergelincir pada saat melintasi sungai, dan mengakibatkan terjatuh. Itupun sudah diperingati sebelum melintas sungai oleh warga yang kebetulan lagi memancing,” tuturnya.
Lanjut Maman, kejadian tenggelamnya para siswa terjadi kurang lebih pukul 2 siang. Dan sempat para warga yang lagi memancing menolong para murid yang tenggelam.
Bahkan ketika warga menolong, sekitar 4 orang ada yang pingsan hingga ada juga rombongan yang kesurupan di lokasi kejadian.
“Pokoknya pada siang itu kondisinya sangat kalut, karena warga menolong yang tenggelam dan juga kesurupan,” ucapnya.
Maman menambahkan, sebelum tragedi maut susur sungai, memang pihak panitia sudah melakukan survei.
Akan tetapi, warga sudah memberikan peringatan jangan melintas ke daerah Leuwi Ili, karena kondisinya licin dan air sangat dalam.
Menurutnya, memang jika melihat sepintas kondisi air sungai Cileueur tidak dalam, karena air tenang.
“Namun, karena warga sudah tahu kondisi Leuwi Ili, maka setidaknya warga memberikan warning kepada orang-orang yang survei sebelum kegiatan berlangsung,” ujarnya. (Fahmi/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto