Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Tidak sedikit yang menganggap sisa minyak minyak goreng bekas pakai atau jelantah adalah limbah. Sehingga, karena menganggapnya sebagai limbah, maka seringkali membuangnya.
Padahal, minyak goreng sisa tersebut ternyata banyak nilai manfaatnya. Salah satunya yaitu bisa menukarnya menjadi barang atau uang.
Seperti yang siswa SDN Sukamanah 2, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat lakukan. Bukannya membuang, namun mereka sengaja membawa minyak jelantah tersebut ke sekolah.
Minyak goreng sisa tersebut mereka bawa dari rumah dalam kompan yang sudah pihak sekolah sediakan, dan kemudian mengumpulkannya.
Nantinya setelah menukar minyak tersebut, masing-masing siswa akan mendapatkan barang ataupun makanan sebagai asupan gizi tambahan. Seperti susu, buah-buahan dan lainnya.
Inovasi Program Minyak Jelantah di Tasikmalaya
Gebrakan menumpulkan limbah rumah tangga tersebut adalah hasil kerja sama antara SDN Sukamanah 2 dengan Bang Kojek, dengan program membangun sekolah melalui “Jelantah Kita”.
Selain itu, Yayasan Rumah Kreatif Indonesia (Yarkindo) dan PT Garuda Sinar Perkasa (GSP) juga turut serta dalam inovasi program tersebut.
Pembina Yarkindo, Sodikin mengatakan, manfaat dari program Kojek tersebut yaitu membangun sekolah melalui “Jelantah Kita”.
Namun, katanya, syarat program memberikan asupan gizi ini adalah, sekolah harus ikut serta dalam program penanganan lingkungan.
“Minyak jelantah tersebut nanti akan ditukar sebagai barang-barang untuk kebutuhan di sekolah. Kadang-kadang memberikan asupan susu, bubur kacang ijo, roti dan buah-buahan. Jadi terkait asupan gizi kita yang atur,” katanya kepada HR Online, Kamis (7/10/2021).
Selain memberikan asupan gizi untuk murid atau siswa, pihaknya juga nantinya kita akan menyuplai pengecatan sekolah dan polybag untuk tanaman.
“Bahkan ada beasiswa kepada salah satu murid di sekolah tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sodikin menambahkan, para siswa hanya wajib membawa minyak jelantah dari rumah seminggu. Kemudian, minyak tersebut mereka kumpulkan di sekolah masing-masing.
Sodikin menuturkan, bahwa minyak goreng sisa yang menjadi limbah rumah tangga tersebut, nantinya akan pihaknya ekspor ke luar negeri.
Hasilnya pun tak main-main, minyak jelantah itu akan dijadikan biodiesel dan bahan baku sabun.
Oleh karena itu, ia berharap semua sekolah di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya ikut serta dalam program Bang Kojek ini.
Sementara itu, Kepala SDN Sukamanah 2, Kota Tasikmalaya, Enok Putri mengapresiasi program Bang Kojek ini. Ia pun berharap agar program tukar minyak jelantah bisa terus terus berlanjut.
“Pasalnya, dengan adanya program ini, anak-anak jadi punya asupan gizi tambahan,” singkatnya. (Apip/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto