Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Pangandaran, Jabar, mulai intens lagi membangkitkan kegiatan jamaah Nahdlatul Ulama (NU).
Antara lain melalui tradisi sholawatan, istighosah, tahlilan, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari besar lainnya.
Tradisi dan kegiatan jamaah NU ini dibangkitkan kembali guna mengimplementasikan visi merevitalisasi nilai tradisi misi internalisasi ahlussunah waljamaah (aswaja) sifat-sifat rasul dalam kehidupan.
Pengurus MDS Rijalul Ansor Kabupaten Pangandaran Kyai Dede Muhaemin Syuja mengatakan, kondisi perkembangan jaman saat ini nilai tradisi ahlussunnah waljamaah sudah mulai berkurang.
Maka kita sebagai generasi penerus berkewajiban menjaga tradisi tersebut yakni sholawatan, Istighosah, tahlilan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari besar lainnya.
“Kita sebagai pemuda harus tetap Istiqomah meneruskan tradisi para ulama terdahulu memperjuangkan ahlussunnah waljamaah agar memiliki manfaat ilmu, barokah, dan ijabah,” ungkap Kyai Dede Muhaemin Syuja saat memberikan ceramah di peringatan Maulid nabi Muhammad SAW di DKM AL-Mukhtar, Senin (15/11/2021).
Baca Juga: Ponpes MH di Padaherang Pangandaran Terus Cetak Hafidz Qur’an
Menurut Kyai Dede, orang yang hidupnya selalu menebar kebaikan tetap semangat istiqomah di jalan Allah dengan terus melestarikan nilai tradisi para ulama dan kyai dulu, hidupnya akan menjadi manusia yang bermanfaat.
Jika engkau tidak mampu menjadi garam yang melezatkan makanan, maka janganlah menjadi lalat yang menjijikan merusak hidangan.
“Tetap istiqomah di jalan Allah terus tebarkan kebaikan, Insyaallah menjadi manusia yang bermanfaat baik di dunia maupun di akherat,” pungkasnya.
Sementara Ketua GP Ansor Kabupaten Pangandaran Nanang Nurkholis mengatakan, melalui MDS Rijalul Ansor ini pihaknya terus menggerakkan dan mencerahkan masyarakat agar tetap teguh dengan ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah.
“Lembaga semi otonom majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor ini lembaga di bawah GP Ansor untuk menghidupkan kembali tradisi-tradisi ke-NU-an, seperti sholawatan, tahlilan, istighosah, peringatan hari besar Islam,” kata Nanang Nurkholis.
Tujuan Pembentukan Rijalul Ansor Pangandaran
Masih kat Nurkholis, organisasi GP Ansor membentuk Rijalul Ansor ini sebagai implementasi visi revitalisasi atau perubahan nilai dan tradisi serta misi menguatkan nilai aswaja sifat-sifat rasul.
“MDS Rijalul Ansor ini ada mulai dari pusat, provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa di seluruh Indonesia kita perkuat sebagai kaderisasi Ansor dengan menampilkannya sebagai mubaligh muda,”pungkasnya
Semenatara itu Ketua DPD KNPI Kabupaten Pangandaran Rohimat Resdiana mendukung langkah GP Ansor dalam membangkitkan kadernya dengan cara memberikan peluang untuk tampil di tengah masyarakat dalam membangkitkan nilai tradisi ahlussunnah wal jamaah.
“Saya sangat mengapresiasi langkah nyata GP Ansor Kabupaten Pangandaran, dan berharap peran pemuda sebagai generasi penerus dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan mubaligh muda yang berkualitas,” pungkasnya. (Madlani/R8/HR Online/Editor Jujang)