Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Harga telur ayam di Pasar Kota Banjar, Jawa Barat, naik drastis selama 5 hari belakangan ini.
Salah seorang pedagang kios telur terbesar di Pasar Banjar Eni Mulyani mengatakan, saat ini permintaan telur masih tinggi.
“Sementara stok telur cukup langka, hal ini membuat harga telur di Pasar Kota Banjar naik drastis,” ujar Eni kepada HR Online Selasa (28/12/2021).
Ia menjelaskan di awal Desember, harga telur masih berkisar Rp 23 ribu per kilogram.
Namun harga telur terus mengalami kenaikan, hingga sempat tembus Rp 33 ribu per kilogram pada 3 hari yang lalu.
Hal ini terjadi lantaran bos telur di Kota Banjar, mengambil telur dari peternakan ayam petelur di Cidolog, Kabupaten Ciamis.
Kenaikan harga telur ini lanjutnya, berdampak pada daya beli masyarakat.
“Pembeli eceran memang berkurang dari 60 kilogram per hari, sekarang hanya sekitar 30 kilogram per hari,” ungkapnya.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Makin Pedas, di Pasar Kota Banjar Tembus Rp 87 Ribu
Eni mengakui jika pembeli untuk warung atau toko yang rutin berbelanja kini berkurang.
“Pembeli untuk warung dari 10 peti menjadi 5 peti saja per hari,” katanya lagi.
Namun saat ini para pedagang telur di Kota Banjar terbantu oleh permintaan untuk pembagian sembako Program Keluarga Harapan (PKH).
“Dari yang borong buat pembagian sembako kalau sedang marema bisa 80-100 peti, satu peti isinya 15 kilogram,” paparnya.
Harga Telur di Kota Banjar Naik Karena Banyak Borongan untuk Paket Sembako
Apin Purwanti salah satu penjaga kios telur di Kota Banjar, mengaku kesulitan mendapatkan pasokan telur.
Hal ini yang membuat harga telur di Kota Banjar naik drastis.
“Sekarang (persediaan) langka, tidak seperti biasanya. Pas kemarin mau ada yang borong 23 peti untuk sembako pun kurang stoknya,” ungkapnya.
Pantauan HR Online, beberapa warung di lingkungan Katapang, Kecamatan Purwaharja “tak berani” menyediakan telur.
“Telur kosong karena harga jual dari pasarnya saja Rp 30rb, jadi jualnya lebih mahal lagi,” ungkap Surtika pemilik toko sembako.
Hal senada diungkapkan Dian dan Epih, yang mengaku beberapa hari ini tokonya tak menyediakan telur.
“Di pasar Banjar pun selain mahal, telur juga langka, sebagian diborong untuk sembako PKH,” ungkap Bu Epih. (Aan Hendrawati/R8/HR Online/Editor Jujang)