Minggu, Mei 4, 2025
BerandaBerita BanjarKisah Pilu Ibu-ibu Pemecah Batu di Kota Banjar

Kisah Pilu Ibu-ibu Pemecah Batu di Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Bermodal palu kecil sejumlah ibu-ibu pemecah batu di Dusun Karangpucung Kulon, Desa Jajawar, Kota Banjar, Jawa Barat, terlihat semangat mengayunkan palu memecahkan batu.

Puluhan tahun, aktivitas tersebut mereka jalani untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah. Meski hasil yang mereka dapat dari memecah batu itu pun kadang tak tentu.

Salah seorang pemecah batu, Yoyom (69), menceritakan, sudah sejak 20 tahun yang lalu ia mulai mengangkat palu, menjalani aktivitasnya sebagai pemecah batu.

Baca Juga: Pemkot Banjar Bakal Tutup Alun-alun dan Larang Pesta Kembang Api Saat Nataru

Ia pun mengaku sampai saat ini tak bisa menghitung lagi untuk yang keberapa ratus kali tangannya memecahkan bongkahan batu Sungai Citanduy menjadi batu-batu kecil.

Namun begitu, ia bersama teman-temanya yang lain berupaya menjalani aktivitasnya dengan suka cita demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah agar tetap bisa bertahan hidup.

“Sudah dari dulu saya mah di sini pecahin batu. Sudah ada dua puluh tahun. Kalau yang ditempat ini baru tiga tahun,” kata Yoyom kepada HR Online, Rabu (22/12/2021).

Lanjutnya mengatakan, sebelum memulai aktivitas memecahkan bongkahan batu menjadi kerikil ia terlebih dahulu mengambil batu-batu berukuran besar yang berada di Sungai Citanduy.

Batu-batu tersebut lalu dibawa menggunakan angkong dan ember ke tempat gubuk yang sudah disiapkan untuk proses pemecahan.

Yoyom mengaku, setiap harinya hanya mampu mengumpulkan seperdelapan kubik atau setengah tong batu kerikil dari hasil bongkahan batu yang ia pecahkan.

Untuk mendapatkan uang dari hasil jerih payahnya, ia pun harus bersabar. Menunggu selama dua hari agar batu yang ia pecahkan bisa sampai satu tong penuh baru bisa dijual.

Penghasilan Ibu-ibu Pemecah Batu di Kota Banjar

Uang yang didapat juga tidak begitu besar. Hanya Rp 17.500 dari setiap satu tong batu kerikil yang ia kumpulkan.

“Lama dapat uangnya mah. Nunggu dua hari baru bisa dijual. Kalau mau satu kubik dapatnya Rp 166 ribu. Cuma lebih lama lagi, sampai setengah bulan baru dapat uang,” ujarnya.

Meskipun hasil jerih payah yang didapat tidak begitu besar, namun Yoyom bersama teman-temannya tidak pernah mengeluh dengan penghasilan yang mereka dapatkan.

“Dapat uangnya kecil. Tapi nggak apa-apa buat tambahan, dari pada di rumah nggak ada kerjaan, nggak ada penghasilan,” katanya.

Pemecah batu lainnya, Ningsih menambahkan, jumlah ibu-ibu yang menjadi pemecah batu di lokasi tersebut semuanya ada sekitar 10 orang.

Kadang ada yang bekerja penuh selama satu minggu. Kadang juga ada yang beberapa hari saja karena ada pekerjaan yang lain.

“Biasanya nggak ada yang libur. Kebetulan hari ini katanya lagi ada acara. Jadi, cuma dua orang saja yang kerja,” imbuhnya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Mengenal Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids yang Terjadi Setiap Bulan Mei

Mengenal Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids yang Terjadi Setiap Bulan Mei

Hujan meteor adalah salah satu fenomena astronomi memukau dan layak menjadi momen istimewa yang dinantikan semua orang. Salah satu fenomena yang bakal hadir sebentar...
Ribuan Warga Tumpah Ruah Ramaikan Jalan Santai Sumedang Sehat

Ribuan Warga Tumpah Ruah Ramaikan Jalan Santai Sumedang Sehat

harapanrakyat.com,- Ribuan warga kompak mengikuti kegiatan jalan santai Sumedang Sehat. Jalan santai kolaborasi dengan komunitas "Sumedang Walkers" ini, mulai dari kawasan Lapangan Pusat Pemerintahan...
Bukan Kirim ke Barak TNI, Ini Cara Bupati Pangandaran Atasi Siswa Bermasalah

Bukan Kirim ke Barak TNI, Ini Cara Bupati Pangandaran Atasi Siswa Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Citra Pitriyami, memiliki pendekatan tersendiri untuk mengatasi siswa yang bermasalah. Bukan mengirim ke barak militer atau TNI, namun pihaknya...
Duta Besar Belanda

Duta Besar Belanda Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Dukungan untuk Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 tak hanya datang dari masyarakat Indonesia saja, tapi juga dari Duta Besar Belanda, Marc Gerritsen....
Pedagang Pasar Subuh Ciamis Keluhkan Kondisi Jalan dan Trotoar yang Rusak, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

Pedagang Pasar Subuh Ciamis Keluhkan Kondisi Jalan dan Trotoar yang Rusak, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

harapanrakyat.com,- Sejumlah pedagang Pasar Manis Ciamis Blok Pasar Subuh, mengeluh kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Kerusakan jalan maupun trotoar di Pasar Manis Ciamis,...
Bupati Sumedang

Dukung Pembinaan Siswa Nakal di Barak Militer, Bupati Sumedang: Solusi Solutif dari Gubernur Jabar

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengarahkan siswa bermasalah atau nakal untuk mendapatkan pembinaan...