Senin, Mei 12, 2025
BerandaBerita BanjarDasar Penghapusan Tunda Guru Sertifikasi, Ini Penjelasan Pemkot Banjar

Dasar Penghapusan Tunda Guru Sertifikasi, Ini Penjelasan Pemkot Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dasar penghapusan tunda guru sertifikasi di Kota Banjar, Jawa Barat, mengacu pada Permendagri Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2022.

Hal itu ditegaskan Kabag Hukum Setda Kota Banjar, Wawan Setiawan, terkait dengan peraturan yang digunakan dalam penghapusan tambahan penghasilan pegawai atau tunda (tunjangan daerah) untuk guru sertifikasi di Kota Banjar.

Ketentuan itu dijelaskan dalam lampiran Permendagri Nomor 27 Tahun 2021 ayat 3 tentang Belanja Modal. Aturan itu menyebutkan bahwa, belanja pegawai tidak termasuk belanja untuk tambahan penghasilan guru.

Wawan menjelaskan, tunjangan khusus guru, tunjangan profesi guru dan tunjangan sejenis lainnya yang bersumber dari transfer ke daerah telah ditentukan penggunaannya.

Kemudian, pada lampiran huruf (g) juga menjelaskan mengenai tunjangan profesi guru ASN daerah dan tambahan penghasilan guru ASN daerah.

Termasuk tunda khusus guru ASN bersertifikasi yang anggarannya bersumber dari APBN 2022 melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) non fisik. 

Hal tersebut menjadi salah satu kriteria untuk tambahan penghasilan yang berdasarkan pertimbangan objektif lainnya.

Baca Juga : Guru Sertifikasi Banjar Sebut Regulasi Penghapusan Tunda Belum Jelas

“Jadi, dasarnya ini karena ketika daerah memberikan tambahan penghasilan lagi, berarti duplikasi dengan pertimbangan objektif lainnya,” terang Wawan kepada HR Online usai acara di Kantor DPRD Kota Banjar, Senin (10/01/2022).

Hal itu terkait dengan adanya pernyataan dari forum guru sertifikasi yang menyebutkan bahwa daerah lainnya masih ada yang menerapkan kebijakan tersebut.

Ia juga mengatakan, Permendagri Nomor 27 tahun 2021 dibuat tentunya untuk dipedomani dalam penyusunan APBD tahun 2022.

Pemkot Banjar Bisa Kena Sanksi

Dasar penghapusan tunda guru sertifikasi. Ketika pemerintah daerah tidak melaksanakan peraturan tersebut dan jika melanggar akan mendapat sanksi.

Namun, kata Wawan, mengenai hal itu bukan kewenangan dari bagian hukum untuk menjelaskannya.

“Jelas kalau melanggar pasti ada sanksinya, tapi itu bukan ranah kami untuk menjelaskannya. Cuma berdasarkan Permendagri itu tidak boleh ada duplikasi untuk pemberian tambahan penghasilan di daerah,” jelasnya.

Baca Juga : DPRD Kota Banjar Akui Tak Tahu Penghapusan Tunda Guru Sertifikasi

Begitu pula soal kebijakan tersebut hanya berlaku bagi guru sertifikasi saja, tidak kepada ASN yang lain. Hal itu juga bukan kewenangannya untuk menjelaskan.

Sementara itu, terkait sanksi saat hearing bersama Forum Guru Sertifikasi pada Kamis (06/01/2022). Asisten Daerah I, Nur Sa’adah mengatakan, itu sesuai dengan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.

Apabila pemberian penghasilan ASN tidak sesuai peraturan yang ada, maka pemerintah daerah bisa kena sanksi berupa pemotongan dana transfer umum.

Kemudian, pasal 19 ayat 1 Permendikbud Nomor 19 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan tambahan penghasilan ASN daerah.

Nur Sa’adah juga menjelaskan, guru ASN daerah yang terbukti menerima tunjangan profesi, tunjangan khusus. Serta tambahan penghasilan yang tidak sesuai dengan peraturan tersebut wajib mengembalikan tunjangan yang mereka terima.

“Atas dasar itu maka pemkot menghapus kebijakan tunjangan penghasilan pegawai. Agar nantinya tidak menjadi temuan ataupun menjadi resiko berupa sanksi bagi pemerintah daerah,” tandasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Calon Jamaah Haji Termuda

Cerita Calon Jamaah Haji Termuda di Kota Banjar yang Masih Berusia 18 Tahun

harapanrakyat.com,- Muhammad Bariq Al Faiz (18), warga Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, menjadi calon jamaah haji termuda asal Kota Banjar, Jawa Barat, dan tergabung dalam...
Asusila terhadap Anak

Ayah Tiri di Ciamis Lakukan Asusila terhadap Anak di Bawah Umur

harapanrakyat.com,- Seorang ayah tiri berinisial Y (39), warga Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tega melakukan perbuatan asusila terhadap anak yang berusia 13 tahun....
Ayu Dewi buka suara soal candaan di pernikahan Luna Maya, tegaskan tak sindir Gisel. Foto: Istimewa

Ayu Dewi Buka Suara Usai Video Sindiran ke Gisel Viral, Tegaskan Hanya Bercanda

Nama Ayu Dewi buka suara kembali jadi perbincangan publik setelah video dirinya yang menyebut Gisella Anastasia dalam pidato pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier...
Pohon Berukuran Besar Tumbang Tutup Jalur Cadas Pangeran Sumedang

Pohon Berukuran Besar Tumbang Tutup Jalur Cadas Pangeran Sumedang

harapanrakyat.com,- Sebuah pohon mahoni berukuran besar, tumbang menutup Jalan Raya Nasional Bandung-Cirebon, di jalur kawasan Cadas Pangeran, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat,...
13 Orang Jadi Korban Asusila di Ciamis, Pelaku Seorang Mahasiswa dan Motivator

13 Orang Jadi Korban Asusila di Ciamis, Pelaku Seorang Mahasiswa dan Motivator

harapanrakyat.com,- Miris, seorang pria berinisial F (27) mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Ciamis, Jawa Barat, melakukan perbuatan kekerasan, pelecehan dan asusila terhadap...
PDI Perjuangan Ciamis Dukung Penuh Megawati Soekarnoputri Jadi Ketua Umum

PDI Perjuangan Ciamis Dukung Penuh Megawati Soekarnoputri Jadi Ketua Umum

harapanrakyat.com,- DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, solid mendukung penuh Hj Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030. Hal...