Fosil spesies Callichimaera perplexa berhasil para peneliti temukan. Kerangka kepiting purba tersebut memiliki ukuran yang besar. Kepiting adalah hewan alfibi dari zaman purba yang masih ada hingga saat ini. Tentunya bentuk dari kepiting saat ini sangat berbeda dengan nenek moyangnya pada zaman dahulu.
Para ahli baru saja menemukan fosil yang teridentifikasi sebagai kepiting purba. Ukurannya yang besar membuktikan bahwa kepiting saat ini mengalami penyusutan.
Baca Juga: Fosil Stegouros Elengassen Berbentuk Unik Namun Mengerikan di Maroko
Temuan Fosil Spesies Callichimaera Perplexa di Comombia
Ahli Paleontologi dari dua universitas ternama dunia, Yale University dan Harvard University berhasil menemukan fitur optik baru yang luar biasa besar.
Fitur tersebut merupakan fosil dari sebuah kepiting. Mereka memperkirakan bahwa fosil tersebut sudah berumur lebih dari 95 juta tahun.
Sebenarnya, fosil kepiting Callichimaera perplexa tersebut pertama kali dideskripsikan pada tahun 2019 lalu. Kala itu, penelitian berlangsung di Boyca, Kolombia dan Wyoming Amerika Serikat (AS).
Javier Luque, seorang ahli yang menjadi ketua penelitian itu menyebutkan bahwa fosil kepiting Callicimaera perplexa termasuk jenis pemangsa.
Baca Juga: Penemuan Fosil Cymbospondylus Youngorum, Raksasa Lautan Pertama
Memiliki Mata yang Besar
Sekelompok ahli paleontologi, melalui sebuah penelitian yang terbit bulan Desember di jurnal iScience menunjukkan bahwa mata dari spesies Callichimaera perplexa sangat besar. Para ahli kemudian memprediksi bahwa spesies ini memiliki penglihatan yang tajam.
Sebenarnya, fosil dari Callichimaera lebih mirip laba-laba daripada kepiting karena matanya tersebut. Kaki dari kepiting purba ini juga lebih datar untuk mendayung tubuhnya yang kokoh.
Fosil ini pertama kali ditemukan pada tahun 2005. Sejak saat itu penelitian terus berlanjut terhadap makhluk purba ini.
Fosil spesies Callichimaera perplexa yang berada di Boyaca, Colombia memiliki ukuran seperempat meter.
Mata fosil tersebut sangat besar tanpa rongga, ekor terbuka, cakar bengkok, serta ekor yang panjang.
Pada penelitian awal menyebut bahwa itu adalah antropoda renang dengan kaki dayung sejak kepunahan kalajengking laut lebih dari 150 juta tahun lalu.
7 dari spesies yang berhasil peneliti temukan lalu mendapat proses pengawetan dengan detail mata.
Kepiting yang biasanya memiliki mata kecil di ujung tangkai dan tertutup oleh orbit pelindung sangat berbeda dengan fosil Callichimaera.
Melalui studi tersebut, para peneliti menganalisis lebih dari 1.000 kepiting hidup dan fosil. Para peneliti membandingkan ukuran mata dan seberapa cepat mereka bertumbuh.
Baca Juga: Gurita Cincin Biru Viral di Media Sosial, Hewan Mematikan!
Callichimaera berada di daftar puncak dalam kedua kategori. Ukuran mata kepiting purba tersebut bahkan 16% dari ukuran tubuhnya.
Mahasiswa pascasarjana ilmu Bumi dan planet Yale, Kelsey Jenkins menyebut bahwa sesuatu yang memiliki mata sebesar ini pasti akan sangat visual.
Ia juga menambahkan bahwa Callichimaera begitu kontras dari kepiting modern saat ini.
Karena besarnya mata tersebutlah, membuat Javier Luque menetapkan fosil spesies Callichimaera perplexa sebagai jenis pemangsa.
Selain itu, mata yang besar juga membuat kepiting ini dapat melihat dengan baik di malam hari. (R10/HR-Online)