Sabtu, Mei 31, 2025
BerandaBerita NasionalNelayan di Aceh Layangkan Permohonan Suntik Mati, Ini Alasannya!

Nelayan di Aceh Layangkan Permohonan Suntik Mati, Ini Alasannya!

Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Tak sanggup menghadapi tekanan, seorang nelayan di Lhokseumawe Aceh mengajukan permohonan suntik mati. Nelayan tersebut bernama Nazaruddin Razali.

Ia melayangkan permohonan euthanasia atau suntik mati ke pengadilan negeri (PN) setempat.

Nazaruddin mengajukan permohonan tersebut lantaran tidak sanggup menghadapi berbagai tekanan pemerintah.

Menurut Safaruddin selaku kuasa hukum Nazaruddin, kliennya (pemohon) mengajukan permohonan untuk melakukan euthanasia di RSU Kesrem Lhokseumawe.

Nelayan di Aceh itu meminta untuk melakukan euthanasia atau suntik mati di RS tersebut dengan disaksikan oleh Walikota Lhokseumawe dan Muspika.

“Pemohon meminta kepada Ketua PN Lhokseumawe agar mengabulkan permohonannya,” kata Safaruddin, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Viral Balita di Sumedang Dirantai Ibu Tiri, Netizen Murka!

Permohonan pengajuan suntik mati itu didaftarkan ke PN Lhokseumawe Aceh pada Kamis (6/1/2022) siang.

Safaruddin menjelaskan, Nazaruddin mengalami tekanan awalnya dari aturan larangan budidaya ikan di dalam Waduk Pusong.

Aturan larangan itu dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe pada Selasa (26/10/2021) lalu.

Aturan itu menginstruksikan keramba ikan milik masyarakat di dalam waduk agar dibongkar secara mandiri paling lambat 20 November 2021.

Warga setempat pun sempat melakukan penolakan. Pasalnya, relokasi itu tak pernah dibahas dalam musyawarah desa Pusong Lama.

Nelayan di Aceh yang Ingin Suntik Mati Merasa Tertekan

Menurut Safaruddin, keseharian Nazaruddin bekerja sebagai nelayan dan juga petani keramba jaring apung tradisional.

Ia juga menyebutkan, Muspika Banda Sakti yang menyosialisasikan aturan itu. Muspika memaksa warga untuk secepatnya melakukan relokasi.

Kebijakan pemerintah setempat dan tindakan Muspika tersebut, membuat nelayan Aceh itu merasa tertekan, dan nekat mengajukan permohonan suntik mati.

Kemudian, pemerintah mengumumkan jika Waduk Pusong tempat pembuangan limbah RS dan rumah tangga. Hal itu membuat Nazaruddin semakin tertekan.

Ikan yang dibudidayakan oleh nelayan di waduk disebut tidak sehat untuk konsumsi.

Akibatnya, penghasilan Nazaruddin pun menyusut karena masyarakat tak lagi membeli ikan di sana.

“Kondisi ini membuat Nazaruddin dan para petani keramba lainnya menjadi sangat tertekan,” ujar Safaruddin yang juga Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) ini.

Selain itu, imbuh Safaruddin, pemohon juga menilai negara tidak berpihak kepada pemohon sebagai warga negara.

Tertekan dengan aturan pemerintah, nelayan di Lhokseumawe Aceh ini lantas mengajukan permohonan suntik mati ke pengadilan negeri. (R8/HR Online/Editor Jujang)

Nassar Ingin Menikah Tahun Depan, Ini Persiapannya

Nassar Ingin Menikah Tahun Depan, Ini Persiapannya

Pedangdut kondang Nassar ingin menikah tahun depan. Harapan tersebut merupakan sebuah keinginan yang ia ungkapkan dengan penuh harap di hadapan awak media baru-baru ini....
Kitako Campsite Cianjur

Camping Estetik di Kitako Campsite Cianjur, View Telaganya Bikin Adem

harapanrakyat.com,- Sudah ada rencana liburan akhir pekan? Yuk coba camping estetik dan menyatu dengan alam di Kitako Campsite di Cianjur, Jawa Barat. Di sini,...
Ayam goreng asap pertama di Ciamis

Kuliner Unik Ayam Goreng Asap Pertama di Ciamis, Wajib Coba!

harapanrakyat.com,- Di Ciamis, Jawa Barat, kini terdapat kuliner unik terbaru yang wajib Anda coba! yaitu Bakkar Fried Chicken, inovasi ayam goreng (fried chicken) asap...
Dedi Mulyadi Geram Barak Militer Diminta Dihentikan, Sementara Korupsi Pendidikan Diabaikan

Dedi Mulyadi Geram Barak Militer Diminta Dihentikan, Sementara Korupsi Pendidikan Diabaikan

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM menyayangkan permintaan sebagian pihak yang meminta program pendidikan di barak militer bagi anak-anak yang...
Dedi Mulyadi sebut aksi oknum suporter Persikas Subang bermuatan politik

Dedi Mulyadi Sebut Aksi Oknum Suporter Persikas Subang Terencana dan Bermuatan Politik

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai bahwa kehadiran oknum suporter Persikas yang memancing emosinya saat acara "Abdi Nagri Ngajang ka Warga" di Kabupaten...
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi liburkan angkot di Bogor saat libur panjang

Antisipasi Macet saat Libur Panjang Sekolah, Dedi Mulyadi: Angkot di Bogor Libur Dulu ya!

harapanrakyat.com,- Menjelang libur panjang sekolah semester genap tahun 2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan dan meminimalkan...