Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita PangandaranWarga Pangandaran Sulap Sampah Akar Pohon Jadi Barang Berharga

Warga Pangandaran Sulap Sampah Akar Pohon Jadi Barang Berharga

Berita Pangandaran (Harapanrakyat.com),- Sebagian masyarakat menilai sampah adalah barang yang tidak berguna. Namun bagi Aweng (45) warga Karang Bungur, Desa Bangun Karya, Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, sampah akar pohon jadi memiliki nilai ekonomi tinggi.

Melalui tangan kreatifnya, Aweng menyulap sampah akar pohon menjadi berbagai barang berharga dan layak jual. Aweng memungut sampah itu dari sungai terbawa arus. Baik akar pohon maupun sampah yang berbahan kayu, seperti dahan dan ranting.

“Bahan dasar kerajinan yang saya buat ini dari akar bambu yang terbawa hanyut dan pohon kayu,” ujar Aweng, Selasa (8/2/2022).

Aweng biasa menyusuri aliran sungai setelah hujan deras. Ia mencari bahan baku untuk kerajinannya. Biasanya saat hujan, arus sungai cukup deras dan membawa berbagai jenis sampah. Menurutnya hal itu menjadi sebuah peluang untuk mendulang rupiah.

Menurut Aweng, menyusuri aliran sungai ini tidak semata-mata memungut sampah. Namun juga melakukan sebuah tradisi membersihkan sungai atau Mulasarah. Sehingga ada dua manfaat yang Aweng dapatkan, yakni menjaga kebersihan aliran sungai sekaligus mengais rezeki.

Setelah berhasil mengumpulkan sampah akar pohon dan bambu, Aweng kemudian mengeringkannya. Setelah kering kemudian melakukan proses produksi dengan diukir.

“Proses pembuatannya itu sesuai tekstur dan bentuk sampah itu sendiri. Kemudian mengukir sampah itu menjadi berbagai bentuk yang menarik, seperti hewan dan ada juga wayang,” ucapnya.

Sasaran dari produk kerajinan Aweng ini adalah untuk kalangan pecinta cinderamata. Pemasarannya selain lokal juga ke daerah lain seperti Tasikmalaya, Bandung hingga ke Bali. Untuk harga kerajinan itu sesuai dengan kerumitan dan nilai seni, dari Rp 300 sampai Rp 500 ribu.

“Saya produksi ini sejak 2016 lalu. Kendalanya dari promosi dan produksi ketika ada pesanan. Harapannya ada bantuan promosi dan pasaran. Semoga kerajinan ini bisa menjadi ciri khas cinderamata dari Rest Area Langkob,” pungkasnya. (Ceng2/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

Mengenal SIKN, Permudah Akses Arsip Bersejarah di Kabupaten Ciamis

Mengenal SIKN, Permudah Akses Arsip Bersejarah di Kabupaten Ciamis

harapanrakyat.com,- Masyarakat Kabupaten Ciamis kini sudah bisa mengakses berbagai arsip penting dan juga bersejarah. Hal itu bisa dilakukan melalui Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN)...
Tarif Dagang AS Mengguncang Ekspor Indonesia

Tarif AS Mengguncang Industri Ekspor, Jawa Barat Paling Terdampak, Apa Solusinya?

Harapanrakyat.com,- Tarif dagang yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) mengguncang industri ekspor di Indonesia. Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Jawa Barat, daerah yang...
Puluhan Jukir Liar Diamankan Polisi, Diberi Tausiah hingga Salat Berjamaah

Puluhan Jukir Liar Diamankan Polisi, Diberi Tausiah hingga Salat Berjamaah

harapanrakyat.com,- Polisi mengamankan puluhan juru parkir liar (Jukir) melalui operasi pencegahan aksi premanisme di wilayah hukum Polres Tasikmalaya, Selasa (20/5/2025). Mereka kemudian diberi tausiah...
Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

harapanrakyat.com,- Pembangunan Jembatan Sodongkopo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya dilanjutkan, setelah sempat terhenti sejak akhir tahun 2023 lalu. Jembatan Sodongkopo ini, rencanannya akan menghubungkan...
Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Materi tentang perbedaan satelit Phobos dan Deimos menarik untuk dibahas. Seperti yang diketahui bahwa kedua benda langit tersebut merupakan satelit alami yang senantiasa setia...
Guru WNI ungkap pendidikan anak nakal di Finlandia

Pelapor Dedi Mulyadi Dibungkam, Guru WNI Ungkap Fakta Pendidikan Anak Nakal di Finlandia

harapanrakyat.com,- Pernyataan seorang wali murid bernama Adhel Setiawan yang melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM dibungkam oleh seorang guru asal Indonesia...