Berita Banjar (harapanrakyat.com),– Antisipasi kenakalan remaja dan perilaku menyimpang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, Jawa Barat, berikan pemahaman kepada pelajar SMAN 1 Banjar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, dr. Andi Bastian, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Ika Rika menyampaikan, menginjak usia remaja para pelajar banyak menemukan hal baru. Karena itu mereka harus bisa memfilternya.
“Yang pertama memang permintaan dari pihak sekolah, karena berkaitan dengan kenakalan remaja dan perilaku menyimpang itu rentan sekali di era digitalisasi seperti sekarang ini,” kata dr. Ika Rika, Kamis (10/2/2022).
Baca Juga: Legenda Ki Banteng Loreng di Desa Cibeureum Kota Banjar Masih Jadi Misteri
Menurutnya, dalam dunia teknologi yang sekarang serba canggih semua orang bisa mudah berinteraksi dan mengakses apapun yang diinginkan.
“Semua orang bisa berkomunikasi dengan bebas dari akses media sosial, jadi kita pendekatan secara kesehatan dan itu saya lakukan dengan komunikasi dua arah. Paling tidak mereka punya gambaran bahwa yang terlihat indah di medsos itu mempunyai risiko buruk juga bagi masa depannya,” katanya.
Ia menjelaskan, setelah beberapa waktu para siswa melaksanakan pembelajaran dengan sistem daring, hal tersebut bisa mengubah perilaku dan psikologis seseorang.
“Memang kemarin pembelajaran daring cukup lama, jadi mungkin kenakalannya bukan seperti zaman dulu tawuran yang sifatnya terlihat frontal. Tapi sekarang yang lebih berisiko itu dari tayangan bersifat negatif,” papar Ika.
Lebih lanjut, Ika menambahkan, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengawasi dan mengarahkan ke kegiatan sosial yang lebih positif.
“Anak tinggal dalam kamar terus juga itu tidak bagus, jadi harus diarahkan kepada kegiatan sosial. Karena ngamar sendiri itu bisa saja mereka menonton tayangan yang belum waktunya mereka lihat,” pungkas Ika.
Karena itu, dalam rangka antisipasi kenakalan remaja, Dinkes Kota Banjar melalui dr. Ika menyarankan orang tua agar membuat komitmen dan membatasi apa saja yang seharusnya bisa mereka lihat di media sosial. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)