Selasa, Mei 20, 2025
BerandaBerita NasionalVideo Dramatis Erupsi Anak Krakatau, Ternyata 2018 Silam!

Video Dramatis Erupsi Anak Krakatau, Ternyata 2018 Silam!

Video dramatis erupsi anak Krakatau menjadi viral di media. Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda tersebut menarik perhatian warganet. Sayangnya kehebohan video yang menggambarkan erupsi gunung berapi dengan narasi bombastis. Jika melihat secara detail memang memperlihatkan video yang tak biasa. Video yang kini viral tersebut ternyata bukan video kejadian baru.

Baca Juga: Presiden RI Jokowi; Warga Terpapar Omicron Bisa Sembuh Tanpa ke RS

Kebenaran Video Dramatis Erupsi Anak Krakatau yang Viral!

Hal ini menarik perhatian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB menegaskan terkait video ini adalah erupsi Anak Krakatau pada tahun 2018 silam.

Video yang terlanjur viral tersebut merupakan rekaman dari personel TNI Angkatan Laut yang sedang bertugas. Saat itu personel TNI tersebut sedang melakukan survei batimetri pada 25 hingga 30 Desember 2018.

Kejadian tersebut usai terjadinya tsunami yang dipicu longsoran material gunung. Plt Kapusdatinkom BNPB mengatakan bahwa video ini bukan erupsi yang terjadi mulai hari Kamis hingga Jumat Kemarin.

Berkaitan dengan adanya video viral terkait Gunung Anak Krakatau, BNPB menghimbau masyarakat agar tidak menyebarkan video seakan-akan kejadiannya terjadi saat ini.

Setelah peristiwa viral video dramatis erupsi Anak Krakatau, sebaiknya semua tetap waspada dengan memperhatikan informasi dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi. Hal ini dapat diperoleh dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Baca Juga: Viral, Belum Jalani Swab, Ibu Ini Sudah Terima Hasil Positif Covid-19

Informasi Erupsi Gunung Anak Krakatau

Gunung ini mengalami erupsi sebanyak 9 kali. PVMBG telah memiliki data erupsi terjadi pada 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13.31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB.

Erupsi ini memiliki tinggi kolom abu sekitar 800 hingga 1000 meter di atas puncak. Selain itu, warna kolom kelabu hitam tebal.

Menurut pemantauan visual PVMBG memiliki indikasi erupsi yang terjadi adalah tipe magmatik yakni sejalan dengan kegempaan vulkanik yang sudah terekam.

Kegempaan Gunung Anak Krakatau sudah terjadi sejak 16 Januari hingga 4 Februari 2022. Hal ini dengan tanda terekamnya gempa-gempa vulkanik serta gempa permukaan yang mengindikasi adanya intrusi magma. Mulai dari bawah ke permukaan secara bertahap.

Muhari mengatakan bahwa dari data pemantauan secara visual dan instrumental telah mengindikasikan gunung tersebut memiliki potensi erupsi.

Pada saat yang sama, terjadi gempa di Banten. Menurut berita yang beredar, kegempaan tersebut berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Namun setelah ditelusuri, gempa yang terjadi di Banten tidak ada kaitannya dengan aktivitas Anak Krakatau. Murni gempa tektonik.

Baca Juga: Polisi Tabrak Penjambret Hingga Videonya Viral, Berikut Ini Identitasnya!

Potensi bahaya dari aktivitas Anak Krakatau dapat berupa lontaran lava pijar, aliran lava, dan material piroklastik. Terlebih hujan abu lebat secara umum memiliki potensi di sekitar kawah dalam radius 2 km di kawah aktif.

Hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area lebih luas lagi. Semua tergantung dari arah dan kecepatan angin. Video dramatis erupsi ini terlanjur viral dan kebenarannya adalah video Anak Krakatau tahun 2018 silam. (R10/HR-Online)

Motor Santri di Ciamis Dibawa Kabur Orang Tak Dikenal Saat ke Pengajian, Modus Pelaku Pura-pura Undangan Ketinggalan

Motor Santri di Ciamis Dibawa Kabur Orang Tak Dikenal Saat ke Pengajian, Modus Pelaku Pura-pura Undangan Ketinggalan

harapanrakyat.com,- Sebuah motor matic milik seorang santri di Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis raib setelah dibawa kabur orang tak dikenal. Pelaku yang berjumlah...
Teror Ulat Bulu Ukuran Besar Serang Tanaman dan Rumah Warga Sumedang, Jumlahnya Ribuan Bikin Merinding

Teror Ulat Bulu Ukuran Besar Serang Tanaman dan Rumah Warga Sumedang, Jumlahnya Ribuan Bikin Merinding

harapanrakyat.com,- Teror ulat bulu di Desa Dusun Pasirhurip, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat membuat warga cemas. Apalagi ukuran serangga tersebut rata-rata...
Ratusan Jabatan Kosong di Pemkab Ciamis, Bagaimana Ketentuan Rotasi dan Promosi Jabatan

Ratusan Jabatan Kosong di Pemkab Ciamis, Bagaimana Ketentuan Rotasi dan Promosi Jabatan?

harapanrakyat.com,- Rotasi atau mutasi dan promosi jabatan di lingkungan pemerintah sudah menjadi hal yang biasa. Namun ada ketentuan untuk melakukan pengangkatan, pemindahan, dan penggantian...
Diduga Oleng, Sebuah Mobil di Kota Banjar Terjun ke Saluran Irigasi, Satu Orang Terluka

Diduga Oleng, Sebuah Mobil di Kota Banjar Terjun ke Saluran Irigasi, Satu Orang Terluka

harapanrakyat.com,- Sebuah kendaraan roda 4 Jenis Toyota Calya dengan nomor polisi Z 1628 TL yang dikemudikan oleh Tarsono (69) warga Cisaga, Kabupaten Ciamis mengalami...
Banjir dan Longsor di Sukahening Tasikmalaya, Puluhan Rumah Terendam dan 2 Rusak Parah

Banjir dan Longsor di Sukahening Tasikmalaya, Puluhan Rumah Terendam dan 2 Rusak Parah

harapanrakyat.com,- Bencana banjir dan tanah longsor melanda wilayah Kampung Calincing, Desa Calingcing, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (19/5/2025) malam. Banjir dan longsor...
Pasca Pembongkaran, Pemkab Pangandaran Fokus Relokasi Pedagang Pasar Wisata, Ini Lokasinya

Pasca Pembongkaran, Pemkab Pangandaran Fokus Relokasi Pedagang Pasar Wisata, Ini Lokasinya

harapanrakyat.com,- Pembongkaran kios di Pasar Wisata Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, hampir rampung. Pasca pembongkaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran akan fokus soal relokasi pedagang Pasar...