Senin, September 8, 2025
BerandaBerita Banjar671 Warga Banjar Tercatat Jadi Pekerja Migran, Terbanyak Kujangsari

671 Warga Banjar Tercatat Jadi Pekerja Migran, Terbanyak Kujangsari

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sebanyak 671 warga Kota Banjar, Jawa Barat, tercatat sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tersebar di berbagai wilayah di luar negeri. Salah satunya yaitu Nenah warga dusun Margaluyu, Desa Mulyasari yang meninggal di Arab Saudi beberapa hari yang lalu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar, Asep Tatang Iskandar melalui Kabid Penempatan Kerja, Ninding Kosmana mengatakan, berdasarkan data yang ada sampai tahun 2021 tercatat ada 671 warga Banjar yang menjadi pekerja migran.

Dari jumlah data pekerja migran tersebut terbanyak desa Kujangsari 122 orang.

Kemudian Kelurahan Pataruman 75 orang, Mekarsari 68 orang, Hegarsari 65 orang dan desa Rejasari sebanyak 62 orang.

Sedangkan Kelurahan Situ Batu, Desa Jajawar, Sinartanjung, Binangun, Waringingsari, dan Batulawang nihil. Untuk desa/kelurahan yang lain rata-rata jumlahnya di bawah 40 orang.

“Itu data yang ada di kami. Kalau untuk tahun 2021 sendiri jumlahnya ada 34 orang yang terdata sebagai pekerja migran,” kata Ninding, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Meninggal di Arab, Jenazah Pekerja Migran Kota Banjar Dipulangkan

Negara Tujuan Pekerja Migran Kota Banjar

Lanjutnya, adapun negara yang menjadi tujuan dari para pekerja migran tersebut di antaranya Hongkong, Singapura, Malaysia Brunei Darussalam dan beberapa negara Eropa dan Amerika.

Terkait pelatihan dan perlindungan kerja bagi para pekerja migran, sebelum berangkat ke negara tujuan, kata Ninding, untuk yang tahun 2021 hal itu menjadi domain warga yang akan bekerja.

Dari Dinas Tenaga Kerja hanya memberikan rekomendasi. Tidak memberikan pembekalan karena tujuan dan jadwal pemberangkatan mereka masing-masing berbeda.

“Untuk yang tahun kemarin kami tidak memberikan pelatihan karena mereka kan tidak menjadi satu kelompok. Jadi dilakukan secara mandiri dan kami sifatnya hanya memberikan rekomendasi saja” kata Ninding.

Adapun untuk pengawasan dan perlindungan selama menjadi pekerja migran, pihak Disnaker Kota Banjar, berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Sehingga ketika terjadi permasalahan yang menimpa para pekerja migran lembaga tersebut yang akan menangani langsung dengan pihak perusahaan.

“Kita koordinasi BP2MI. Ketika memang ada permasalahan nanti mereka yang komunikasi dengan pihak perusahaan,” katanya. (Muhlisin/R8/HR Online/Editor Jujang)

BERITA TERBARU