Minggu, Mei 4, 2025
BerandaBerita TerbaruPesantren Batuhampar, Pusat Pendidikan Islam se-Sumatera Sejak Zaman Kolonial

Pesantren Batuhampar, Pusat Pendidikan Islam se-Sumatera Sejak Zaman Kolonial

Pesantren Batuhampar terkenal dengan berbagai kisah. Salah satunya adalah sejarah mengenai daerah tersebut yang merupakan pusat pendidikan Islam se-Sumatera.

Berita Batuhampar sebagai basis Islam se-Sumatera sudah mengudara sejak zaman kolonial Belanda. Sejarah mencatat keunikan tempat ini sebagai pusat pendidikan Islam.

Sebab beberapa santri yang daftar untuk menjadi santri berasal dari seberang pulau seperti, Kalimantan, dan Malaya.

Baca Juga: Sejarah Mochtar Kusumaatmadja, Orang Sunda yang Mendunia

Anak-anak para pemangku adat Kalimantan, dan Malaya yang mengirimkan putra-putri terbaiknya menjadi santri pada pesantren Batuhampar.

Sementara anak daerah dari Sumatera sendiri yang menjadi lulusan terbaik pesantren tersebut adalah, ayahanda dari Bung Hatta bernama Haji Muhammad Djamil.

Muhammad Djamil sapaannya, adalah pemuda yang pandai yang telah menjadi santri berpuluh-puluh tahun lamanya.

Berikut ini kisah tentang pesantren Batuhampar yang jarang dibahas di dalam literasi.

Kedatangan Syekh Abd. Rahman Mengawali Tradisi Pesantren Batuhampar

Mohammad Hatta menulis dalam bukunya berjudul, “Bukittinggi – Rotterdam lewat Betawi”, mengatakan awal peradaban tradisi pesantren Batuhampar sejak datangnya Syekh Abd. Rahman dari Mekkah, (Hatta, 2011: 15).

Masyarakat daerah setempat mengenalnya sebagai seorang guru, sekaligus ahli tarekat Islam yang kuat.

Dari kemampuannya mempelajari tarekat Islam, guru yang pandai mengaji kitab imam Ghazali ini bercita-cita mendirikan benteng pertahanan Islam dekat Bukittinggi.

Cita-citanya ini berawal dari kejaran bangsa kulit putih (Belanda) yang menduga bahwa Syekh Abd. Rahman adalah utusan Timur untuk menghancurkan birokrasi kolonial.

Semula Syekh Abd. Rahman tinggal dalam sebuah perkampungan kecil pesisir Sumatera.

Akan tetapi keberadaannya terendus Belanda yang waktu itu sedang melakukan penyisiran wilayah pesisir untuk mencari keberadaan penyusup dari Timur.

Akhirnya Syekh Abd. Rahman berpindah tempat ke Batuhampar, setelah melihat situasi penduduk Islam kuat, ia percaya diri untuk membangun pusat Islam dengan cara membangun pesantren Batuhampar.

Baca Juga: Babad Paliyan Negari: Pakubuwono II Rangkul Belanda, Tumpas Saudara

Dengan menguasai Batuhampar sebagai basis Islam, ia percaya jika penjajah Belanda akan terusir dalam waktu yang relatif singkat.

Pesantren Batuhampar Terbentuk dari Tradisi Masyarakat Mekkah

Setibanya Syekh Abd. Rahman dari Mekkah, ia kemudian membangun sebuah pesantren dengan ritual, dan tradisi sesuai dengan masyarakat Mekkah.

Hal ini terjadi karena Mekkah adalah tempat tinggalnya dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Sehingga kebiasaan, makanan, pakaian, dan berperilaku terlihat dalam kesehariannya yang tidak akan tertinggal, seperti halnya orang Mekkah.

Tidak hanya sebagai basis kultur masyarakat Mekkah, tradisi pesantren Batuhampar identik dengan pusat tarekat Islam Tauhid mazhab Imam Ghazali.

Tarekat ini mengajarkan setiap masyarakat penduduk Batuhampar, bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang relatif mudah, dan sederhana.

Hal ini merupakan strategi untuk mengajak umat Islam Batuhampar semakin optimis menekuni ajaran Islam.

Salah satu cara yang paling sederhana untuk dekat dengan Allah SWT adalah bersyahadat.

Tarekat Islam mazhab Imam Ghazali menduduki sifat manusia dengan nilai-nilai ketuhanan yang kuat.

Tujuan perkembangan tarekat ini tidak lain untuk menyerang kezaliman pemerintah kolonial yang bertindak semena-mena kepada umat Islam.

Haji Arsjad Menggantikan Syekh Abd. Rahman yang Meninggal Dunia

Sepeninggal Syekh Abd. Rahman, anak tertua bernama Haji Arsjad menggantikan pengajaran berbasis Islam dengan tradisi pesantren Batuhampar.

Haji Arsjad terkenal lebih egaliter dari ayahnya. Siapa saja boleh menyambangi kediamannya. Ia tidak mengenal musuh, dan sahabat.

Baginya satu musuh akan terasa berat, daripada seribu teman dan sahabat yang menggantikan.

Semenjak Haji Arsjad memegang kedaulatan tradisi pesantren Batuhampar, daerah tersebut semakin Islami.

Baca Juga: Pangeran Mandurareja, Pahlawan Jawa yang Gempur VOC di Batavia

Penduduk setempat semakin menikmati ajaran Islam yang sejuk, damai, nan tenteram. Mereka semua semakin tekun, dan gemar beribadah.

Bahkan hingga saat ini daerah Batu Hampar terkenal sebagai basis pendidikan Islam terkuat dari Sumatera.

Syekh Abd. Rahman Mendamaikan Hukum Islam dan Hukum Adat

Sebelum datang Syekh Abd. Rahman ke Batuhampar, hukum Islam dan hukum adat selalu mengalami pertentangan.

Apalagi hukum adat yang mengatur tentang harta pusaka. Hukum Islam mengatur harta pulang pada anak, sementara hukum adat mengatur pusaka (harta) turun kepada kemenakan.

Hal inilah yang bertentangan satu sama lainnya. Namun semenjak kedatangan Syekh Abd. Rahman, pertentangan hebat yang mengatur (pusaka-harta) semakin membaik.

Ia menggali keilmuan tarekat Islamnya untuk mendamaikan permasalahan ini. Sehingga untuk menemukan tujuan dari penyelesaian akan terasa mudah.

Peran Syekh Abd. Rahman dalam mendamaikan hal ini karena ingin menyebarkan agama Islam yang kuat.

Selain menggunakan tradisi pesantren Batuhampar, Islam yang berkembang dengan cara tersebut, akan memudahkan masyarakat Sumatera memahami keimanan dengan sempurna. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...
Pendidikan siswa di barak militer Jabar

Dedi Mulyadi Tahan Tangis Saat Tunjukkan Momen Pendidikan Siswa di Barak Militer, Warganet Ikut Terharu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagikan momen haru saat mendampingi puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pembinaan di barak militer. Ia tampak menahan...
Truk di Garut hantam rumah dan pohon sampai rungkad

Gegara Pengemudi Ngantuk, Truk di Garut Hantam Benteng Rumah dan Pohon sampai Rungkad

harapanrakyat.com,- Sebuah truk di Garut, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025) mengalami kecelakaan tunggal. Truk tersebut menabrak sebuah benteng rumah hingga jebol hingga merobohkan pohon tua....
Ole Romeny

Jelang Laga Timnas Lawan China, Ole Romeny Minta Masyarakat Indonesia Nonton di GBK

Timnas akan berhadapan dengan China dalam laga kesembilan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny meminta dukungan penuh...
Status Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa...
Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang

Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang, Jalan Kabupaten Terputus dan 13 Rumah Warga Terancam

harapanrakyat.com,- Bencana pergerakan tanah di Sumedang, Jawa Barat, terjadi saat hujan deras mengguyur sejak Sabtu (3/5/2025) petang hingga Minggu (4/5/2025) dinihari tadi. Akibat pergerakan...