Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, memberikan tanggapan atas naiknya harga pakan ternak yang dituding menjadi penyebab naiknya harga telur dan daging di tingkat pasar.
Sebelumnya, warga dan peternak ayam petelur mengeluhkan tingginya harga sejumlah kebutuhan pokok termasuk naiknya harga telur dan daging ayam yang kian meroket.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan Kota Banjar, Agus Kostaman, melalui Plt Kabid. Ketahanan Pangan, Iis Meilia, membenarkan adanya kenaikan harga pakan ternak tersebut.
Baca Juga: Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Banjar Kompak Naik, Cengek dan Daging Ayam Juaranya
Akan tetapi, kenaikan harga pakan ternak yang mempengaruhi harga telur dan daging ayam tersebut terjadi bukan hanya di Banjar saja. Melainkan secara nasional juga terjadi di berbagai daerah.
“Hasil survey kami memang ada kenaikan harga pakan dan kondisi ini terjadi tidak hanya di Banjar saja. Tapi memang nasional karena kenaikan harga pakan memang dari pabrikannya,” kata Iis Meilia kepada HR Online, Rabu (8/6/2022).
Lanjutnya mengakui, kenaikan harga pakan ternak tersebut tentunya berimbas pada kenaikan biaya produksi yang secara otomatis turut mempengaruhi harga telur di tingkat pasar dan mempengaruhi omzet penjualan.
Namun karena kenaikan berasal dari produsen, kata Meilian, maka untuk kewenangan menstabilkan harga, ada di tingkat pusat atau OPD yang berkaitan.
“Kalau masalah harga pakan naik dan untuk menstabilkan itu kewenangannya ada di kementerian perdagangan atau OPD yang membidangi fungsi perdagangan,” katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan, tidak ada bantuan pemerintah untuk stimulan melindungi populasi peternak ayam petelur dan pedagang dari pemerintah tidak ada bantuan tersebut.
Menurutnya, bagi peternak meskipun harga pakan tinggi asalkan harga telur dapat menutupi biaya produksi sebetulnya tidak begitu masalah.
“Untuk tahun ini tidak ada stimulus untuk bantuan pakan tersebut,” imbuhnya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)