Molekul alkohol terbesar di luar angkasa menjadi penemuan terbaru dari para peneliti. Kemungkinan alkohol tersebut berbentuk propanil di luar Bumi.
Selama ini memang molekul alkohol terdapat di luar angkasa. Namun, alkohol tersebut hanya berbentuk molekul mikroskopis.
Sekarang ini para peneliti berpikir bahwa mereka menemukan molekul alkohol yang paling besar di luar angkasa.
Baca Juga: Molekul Unik di Titan, Super Langka dan Sangat Reaktif
Keberadaan Molekul Alkohol Terbesar di Luar Angkasa
Luar angkasa menjadi tempat yang sangat menarik untuk menjadi objek penelitian. Sejak dulu sudah banyak ilmuwan maupun peneliti yang ingin menguak isi di luar Bumi tersebut.
Di luar angkasa sendiri terdapat berbagai macam molekul yang beberapa dari mereka ada di Bumi juga. Salah satu molekulnya adalah alkohol.
Sejauh ini alkohol di luar angkasa kebanyakan berbentuk molekul mikroskopis. Namun, saat ini para peneliti baru saja menemukan molekul alkohol yang tidak biasa di luar angkasa.
Mereka baru saja menemukan molekul jenis ini dengan ukuran paling besar yang pernah teridentifikasi di luar angkasa.
Molekul alkohol tersebut hadir dalam bentuk propanol yang memiliki dua bentuk atau isomer. Kedua bentuk dari propanol tersebut sudah teridentifikasi melalui pengamatan, yakni propanol norma dan isopropanol.
Baca Juga: Awan Magellan Kecil Diabadikan Teleskop James Webb, Detail Terbaik!
Propanol normal terdeteksi di wilayah pembentukan bintang untuk pertama kalinya. Sedangkan isopropanol yang juga merupakan bahan utama dalam pembersih tangan ini belum pernah terlihat dalam bentuk antar bintang sebelumnya.
Melansir dari Sciencealert, penemuan molekul alkohol ini harusnya dapat menjelaskan tentang bagaimana benda langit seperti bintang dan komet terbentuk.
“Deteksi dari kedua isomer propanol cukup kuat untuk menentukan mekanisme dari pembentuk masing-masing objek,” ujar salah satu astronom bernama Rob Garrod dari University of Virginia.
Menurutnya, kedua molekul juga memiliki kemiripan secara fisik maupun perilakunya yang berarti mereka harus berada di tempat dan waktu sama.
Sejauh ini yang menjadi satu-satunya pertanyaan tersebut adalah jumlah pasti dari mereka. Hal itu akan membuat rasio antarbintang kedua molekul jauh lebih tepat daripada yang terjadi pada pasangan molekul lain.
Baca Juga: Protein Asing di Meteor, Apakah Ada Kehidupan di Luar Angkasa?
Ditemukan di ‘Ruang Pengiriman’ Bintang
Para peneliti menemukan molekul alkohol terbesar di luar angkasa ini, di tempat yang juga menjadi pembentuk bintang raksasa bernama Sagitarius B2 atau Sgr B2.
Wilayah ini terletak di dekat pusat Bima Sakti dan juga Sagitarius A* yang merupakan lubang hitam supermasif tempat galaksi kita ini terbentuk.
Selain Sagitarius B2, wilayah ini juga terkenal dengan julukan ‘ruang pengiriman’ bintang, karena seringkali menghasilkan bintang-bintang raksasa.
Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chile sejak 10 tahun lalu sangat membantu para astronom untuk melakukan analisis molekuler dalam ruang. Sehingga dapat mengidentifikasi molekul yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Pekerjaan ilmuwan setelah menemukan molekul alkohol terbesar di luar angkasa berlanjut dengan misi menemukan lebih banyak lagi molekul antarbintang di Sagitarius B2. Tujuannya untuk memahami jenis peleburan kimia yang terjadi pada pembentukan bintang. (R10/HR-Online)