Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Harga sejumlah sayuran di 4 pasar yang ada di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terpantau naik.
Dari laporan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Ciamis, harga sayuran di empat Pasar Kabupaten Ciamis, yaitu pasar manis Ciamis, Kawali, Banjarsari dan Pasar Sindangkasih mengalami kenaikan.
Harga sayuran yang naik meliputi mentimun dan buncis. Selain itu, harga telur ayam juga naik.
“Kenaikan harga bahan pokok sayuran di pasaran, hal tersebut karena banyaknya permintaan konsumen yang meningkat, sehingga pasti ada kenaikan harga,” ungkap Asep Khalid, kepala DKUKMP Ciamis, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga: Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, DKUKMP Ciamis: Harga Grosir Masih Normal
Harga Sayuran Ada yang Naik, Ada Juga yang Turun
Menurut Asep, meskipun harga sayuran naik, namun untuk cabe merah keriting dan bawang merah mengalami penurunan. Harga komoditi yang turun adalah tomat, kol dan daging ayam broiler.
Sementara menurut Asep Sulaeman Kepala Bidang Perdagangan, data kenaikan dan penurunan harga berasal dari pengecekan harga setiap seminggu sekali di empat pasar tersebut.
“Cek harga pasar kebutuhan bahan pokok jelas harus terus kita lakukan, sehingga nantinya bisa diketahui berapa jumlah kebutuhan konsumen per hari dan juga untuk memantau ketersedian barang,” katanya.
Kata Asep, kenaikan untuk harga mentimun Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. Telur ayam negeri masih di angka Rp 31.375 hingga Rp 33.000. Sedangkan buncis dari harga Rp 10.750 naik jadi Rp 12.000.
Untuk penurunan harga seperti cabe merah dari harga tertinggi Rp 85.000 jadi Rp 60.000 per kilogram. Bawang merah Rp 50.000 turun jadi Rp 35.000. Tomat lokal dari harga Rp 12.000 jadi Rp 8000. Harga kol dari Rp 15.000 jadi Rp 10.000 dan daging ayam broiler Rp 40.000 turun jadi Rp 34.000.
“Sudah bisa dipastikan ketika salah satu bahan pokok komoditas sayuran mengalami kenaikan itu akibat banyaknya permintaan konsumen, namun keberadaannya masih terbilang cukup tidak ada kekurangan di pasaran,” jelasnya.
Asep melanjutkan, perkembangan harga selalu dipantau. Hal itu supaya kebutuhan konsumen bisa terus tercukupi, karena biasanya kalau untuk komoditi sayuran tidak bertahan lama.
“Namun, meski ada kenaikan harga dan juga penurunan, tentunya untuk komoditi lainnya di sektor hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri dan bahan bangunan relatif cukup stabil,” tandasnya. (ES/R7/HR-Online/Editor-Ndu)