Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Salah seorang warga Lingkungan Janggala, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis tembok jalan gang setinggi 3 meter. Akibatnya, warga pun kesulitan melintas jalur tersebut.
Tak hanya warga, anak-anak sekolah yang biasa melewati jalan gang Penghulu tersebut harus memutar arah sekitar 100 meter menggunakan jalan lain.
Jalan Gang Penghulu ini merupakan akses alternatif warga yang menghubungkan ke Jalan Sudirman dan Jalan Ir. H. Juanda.
Kedua jalan tersebut merupakan jalan satu arah sehingga warga sering melewati Gang Penghulu untuk naik angkutan umum.
Salah satu tokoh masyarakat, Saifudin mengatakan, yang menembok jalan gang tersebut bernama Hermina yang mana posisinya di depan rumahnya.
Warga juga ada yang mengadukan kejadian tersebut karena keberatan dengan tembok jalan gang itu.
“Sebelum di bangun tembok, tadinya jalan gang di depan rumahnya (Hermina, red) dipasang pintu pagar selama 2 tahun. Akan tetapi sekarang malah menutupnya dengan tembok,” katanya, Jumat (19/8/2022).
Menurutnya, jalan gang tersebut merupakan akses alternatif bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah yang biasa melewati jalan tersebut.
“Kami tidak tahu pasti alasan Hermina membangun tembok jalan gang tersebut. Akan tetapi, mungkin pemilik rumah merasa terganggu dengan orang yang melintasi jalan di depan rumahnya,” tuturnya.
Baca juga: Pakai Kunci Palsu, Maling Embat Motor Warga Sukamantri Ciamis
Alasan Menembok Jalan Gang
Sementara itu, Ketua RT setempat Yana Suryana mengatakan, sebelum membangun tembok, Ia sudah melakukan mediasi dengan warga. Akan tetapi tidak ada titik temu, sehingga tetap menembok gang itu.
“Penutupan gang tersebut tentunya sangat memberatkan warga. Biasanya untuk mempercepat waktu melintasi jalan, kini harus memutar,” katanya.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Kelurahan Ciamis supaya membuka jalan gang itu, sehingga masyarakat tidak risau.
“Jalan gang itu bukanlah jalan pribadi, melainkan sudah menjadi jalan umum. Jadi otomatis warga sangat keberatan,” tuturnya.
Sementara itu, Hermina mengaku merasa tidak enak dengan sikap warga atau tetangganya.
Pasalnya, sudah beberapa kali rumahnya menjadi sasaran vandalisme dengan gambar tidak senonoh.
“Saya selalu disalahkan, rumah saya dicorat-coret, barang juga suka hilang. Saya juga ingin dihargai, jangan menyalahkan terus. Padahal gang ini dulu saya yang bangun,” ujarnya.
Hermina merupakan seorang Janda dan saat ini tinggal sendirian di rumahnya. Hermina menegaskan bahwa Ia bersedia membuka tembok jalan gang tersebut, akan tetapi warga harus menghargainya dan tidak menyalahkannya. (Fery/R6/HR-Online)