Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Proyek perbaikan saluran irigasi oleh pihak BBWS Citanduy di Kota Banjar mendapat sorotan aktivis mahasiswa HMI.
Pasalnya, dampak proyek tersebut membuat para petani mengeluh karena berpotensi gagal panen dan menimbulkan kerugian materi.
Ketua HMI Komisariat STISIP Bina Putera Banjar Rio Julian mengatakan, seharusnya saluran irigasi itu memberikan manfaat dan mempermudah penyaluran air ke sawah.
“Proyek perbaikan BBWS Citanduy sendiri justru malah merugikan petani. Seharusnya ada memiliki perencanaan yang matang terlebih dahulu, sehingga mampu melihat risiko yang akan terjadi,” kata Rio Julian, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: Dampak Proyek BBWS Citanduy, Ribuan Hektare Sawah di Kota Banjar Berpotensi Gagal Panen
Ia menjelaskan, jika melihat umur padi yang sekarang sekitar 40 hingga 60 hari, seharusnya air dapat mengalir dengan lancar tanpa hambatan.
Tapi, kata Rio, karena terhambat proyek, maka pihak BBWS harus bisa mengambil tindakan secara efektif dan efisien.
Dengan adanya tindakan yang tepat, maka sudah seharusnya bisa meminimalisir kerugian yang akan timbul.
“Jadi kerugian petani sekitar Rp 30 miliar itu seharusnya kita bisa meminimalisirnya atau bahkan bisa kita mengatasinya,” papar Rio.
Pihaknya berharap agar pihak terkait dapat segera memberikan solusi terbaik supaya tidak ada yang merugi.
Ia pun menilai masalah yang timbul dari proyek ini sendiri merupakan keteledoran pihak BBWS dalam membuat perencanaan.
Sebab, jika rencananya matang, maka harusnya dampak buruknya bisa selesai.
“Semoga ke depannya tidak asal-asalan dalam menentukan perencanaan,” pungkasnya. (Sandi/R6/HR-Online)