Investasi mobil listrik rupanya jauh lebih mahal daripada mobil konvensional. Investasi mobil ini pun telah PT Blue Bird Tbk ungkapkan. Wakil Direktur Utama Blue Bird, yakni Andre Djokosoetono mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendatangkan 50 unit mobil, sehingga investasi untuk mobil ini tergolong sangat besar.
Bahkan untuk tiap unitnya berkisar antara 600-650 juta rupiah. Kabarnya unit kendaraan listrik ini bakalan beroperasi di Tangerang, Jakarta, dan Bandung.
Baca Juga: Cara Investasi di Bursa Berjangka yang Aman Diawasi BAPPEBTI
Investasi Mobil Listrik yang Lebih Mahal
Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia sendiri memang memiliki sumber daya dan potensi pasar yang sangat menjanjikan. Pasalnya sejumlah pabrikan mobil telah mulai melakukan investasi guna menunjang berbagai macam insta struktur produksi electric vehicle.
Bahkan Agus Gumiwang Kartasasmita, selaku Menteri Perindustrian mengungkapkan bahwa ia sempat melakukan kunjungan ke negara Jepang. Hal tersebut guna melakukan pertemuan dengan beberapa prinsipal industri otomotif.
Hingga pada akhirnya pertemuan itu pun berhasil dalam mencapai sejumlah komitmen investasi terbaru dari beberapa pabrikan. Sebut saja seperti Mitsubishi, Suzuki, Honda, dan Toyota sekaligus.
Baca Juga: Strategi Investasi Pasca Kenaikan BBM, Sudah Diantisipasi Pasar
Siapkan Regulasi
Menurut Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi yakni Jodi Mahardi pun menyampaikan bahwa, penggunaan investasi mobil listrik seperti ini untuk kendaraan dinas masih berada dalam tahap pembahasan.
Menurutnya, bahwa saat ini pemerintah juga akan terus menyiapkan regulasi mengenai kebijakan itu.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa presiden Indonesia, Joko Widodo sendiri telah mengeluarkan instruksi supaya kendaraan dinas operasional/perorangan bisa menggunakan kendaraan listrik.
Sehingga dengan adanya instruksi baru itu, setidaknya akan ada sebanyak 189.803 unit kendaraan yang akan berganti menjadi kendaraan listrik. Akan tetapi rupanya rencana ini juga masih mengalami hambatan, sebab pabrikan mobil masih kesulitan untuk mendapatkan chip.
Baca Juga: Cara Mengatur Dana Investasi Sesuai Tujuan Masa Depan
Penggunaan Mobil Listrik
Terkait hal itu, rupanya Kadishub kota Samarinda yakni Hotmarulitua Manalu juga mendukung penggunaan mobil listrik.
Walaupun investasi awalnya tergolong mahal, akan tetapi biaya pemeliharaannya jauh lebih murah daripada mobil yang menggunakan bahan bakar minyak.
Ia kembali menjelaskan bahwa ia bersama Ari Tirta Prawita, selaku Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Samarinda, bahwa mereka sudah melakukan uji coba menggunakan kendaraan listrik Samarinda-Balikpapan. Kemudian untuk baterai terkuras hanya 43%.
Selanjutnya Manalu juga memutuskan kembali bahwa mobil listrik ini jauh lebih efisien. Apabila baterai pada mobil listrik isi penuh, hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 100 ribu dengan daya tempuh mencapai 250 km.
Lalu mengenai biaya pemeliharaan mobil, tidak ada sama sekali dan mungkin hanya untuk ban kendaraan saja. Bahkan biaya operasional juga jauh lebih murah daripada dengan mobil yang menggunakan bahan bakar minyak atau BBM.
Kata Manalu, akan ada dampak positif penggunaan mobil listrik yakni lebih ramah lingkungan sebab nol emisi karbon.
Bila kita lihat dengan kemampuan anggaran, maka juga dapat membantu dalam mengurangi subsidi mengenai penggunaan BBM.
Terkait investasi mobil listrik ini, sejak bulan September lalu, penggunaan kendaraan listrik ini juga telah di imbau melalui instruksi presiden RI. (R10/HR-Online)
