Minggu, Juni 8, 2025
BerandaBerita TerbaruProfil Ali Sadikin, Gubernur Jakarta yang Melegalkan Judi

Profil Ali Sadikin, Gubernur Jakarta yang Melegalkan Judi

Profil Ali Sadikin terkenal akibat kiprahnya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang kontroversial karena melegalkan judi untuk modal proyek pembangunan Ibukota.

Banyak kelompok yang berasal dari berbagai ragam ideologi yang menentang kebijakan Ali Sadikin. Bahkan ada yang menyebut Bang Ali, begitu sapaan akrabnya sebagai Gubernur “Maksiat”.

Meskipun kritikan untuk Ali Sadikin sangat pedas, namun pada masa kepemimpinannya Jakarta mendadak maju. Hal ini karena investor asing yang membangun perusahaan “tak halal” di tengah pergaulan bos-bos Tionghoa Ibukota.

Berikut ini profil sekaligus kiprah Bang Ali tatkala menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada periode tahun 1966-1977.

Baca juga: Raden Soediro Hardjodisastro: Gubernur Jakarta, Kakek Tora Sudiro

Profil Hidup Ali Sadikin

Aeng Ismail Alfasi dalam penelitian berjudul “Peran Ali Sadikin dalam Membangun Kota Jakarta Tahun 1966-1977”, (Alfasi, 2015: 7), mengungkapkan Ali Sadikin lahir di Sumedang, Jawa Barat pada tanggal 27 Juli 1926.

Ali Sadikin merupakan keturunan menak Sunda, ayah dan ibunya merupakan golongan orang yang terdidik, dan berpengetahuan Barat.

Bahkan ayahnya bekerja di Dinas Perkebunan district Sumedang, dengan menjabat sebagai kepala administratif perkebunan milik Belanda.

Meskipun sang ayah menjabat sebagai kepala administratif perkebunan, namun tidak banyak orang mengetahui soal latar belakang pendidikan Ali Sadikin di masa kecil.

Kebanyakan pengamat hanya mengenal nama Ali Sadikin sebagai seorang Tentara Angkatan Laut (KKO-AL) sebelum akhirnya ditunjuk oleh Presiden Sukarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966.

Pertama kali Bang Ali ditunjuk Bung Karno menjadi Gubernur, Ia dipasangkan dengan sesama orang Sunda dari golongan menak yang sama yakni, Raden H. Atje Wiriadinata.

Adapun kehidupan pribadi Ali Sadikin sebelum menjabat sebagai Gubernur Jakarta, diketahui pernah menikah dua kali seumur hidupnya.

Pertama menikahi seorang dokter bernama Nani Arnasih namun meninggal pada tahun 1986. Setelah satu tahun menduda, Ali kemudian mempersunting kembali wanita bernama Linda Syamsudin Mangan pada tahun 1987.

Baca Juga: Henk Ngantung, Seniman Sekaligus Mantan Gubernur Jakarta yang Terlupakan

Dari perkawinan tersebut, Bang Ali dikaruniai 7 orang anak. Semuanya laki-laki dan mereka sangat dibanggakan Ali Sadikin. Sebab sebagai seorang tentara, kelak anaknya yang laki-laki itu ada yang bisa meneruskan profesinya sebagai Angkatan Laut.

Melegalkan Perjudian di Jakarta

Awal mula perjudian dilegalkan di Jakarta oleh Gubernur Ali Sadikin sebagai dampak dari krisis ekonomi yang menggerogoti Ibukota sehingga menimbulkan kemiskinan di mana-mana.

Menurut catatan dinas kependudukan tahun 1966-1977, sejak awal Bang Ali menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Ia dihadapkan oleh fenomena kemiskinan penduduk.

Sebanyak 60 persen penduduk Jakarta yang berasal dari masyarakat urban hidupnya tidak layak. Sehari-hari memungut makanan, dan pakaian sisa. Hingga bertempat tinggal di pinggiran kota yang menciptakan suasana kumuh.

Sebagai mantan kombatan perang, Gubernur Jakarta berpangkat Letnan Jenderal ini pun terbesit melegalkan perjudian, meskipun akibat buruknya bisa berdampak pada kehidupan pribadi, dan keluarganya.

Ali Sadikin mempertaruhkan nama baik dan keluarganya demi memperbaiki taraf hidup masyarakat Jakarta yang dilanda kemiskinan.

Alhasil melalui SK 26 Juli 1967, Ali Sadikin mengumumkan pada investor asing jika di Indonesia saat itu melegalkan perjudian dengan syarat pajak ketat yang telah ditentukan pemerintah DKI Jakarta.

Karena Indonesia dianggap sebagai negara dengan peminat judi yang besar layaknya Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa serta negara Asia lainnya, maka setelah mendengar kebijakan itu terbit, investor asing saling berebut mendapatkan tempat bisnis haramnya di Jakarta.

Untuk pertama kalinya, perjudian di awal di kawasan Petak Sembilan, Jakarta Barat. Perusahaan Non-Halal ini membuka bisnis judi yang biasa orang Tionghoa minati, yakni judi dalam bentuk permainan yang dikenal dengan nama Lotto.

Hasil Perjudian

Perhitungan kesuksesan apabila melegalkan judi untuk menambah anggaran pemerintah DKI Jakarta oleh Ali Sadikin ternyata mendapatkan tepuk tangan berbagai pihak.

Ali dianggap sukses menambah anggaran DKI Jakarta naik hingga 50 persen dari sebelumnya akibat melegalkan perjudian.

Baca Juga: Profil Mohammad Natsir, Politikus Islam Lawan Debat DN. Aidit

Seiring dengan kesuksesan tersebut, Ali kemudian mendata anak-anak terlantar yang tidak sekolah agar dengan uang yang telah didapatkannya dari hasil legalisasi perjudian, mereka bisa sekolah lagi.

Selain memperhatikan upaya memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat kota Jakarta, Ali Sadikin dengan “uang haram” ini turut melakukan pembenahan tata ruang kota. Termasuk menambahkan ruang-ruang penghijauan di Ibukota.

Disela membenahi tata ruang kota inilah kemudian membuat Ali Sadikin menjadi kena kritik pedas dari MUI. Sebab Ia merelokasi tempat prostitusi ke kawasan Kramat Tungkak, dengan harapan mendatangkan tambahan anggaran untuk proyek pembangunan Jakarta.

Meskipun sering dikritik dan “disatronin – dalam bahasa Betawi berarti di datangi untuk menasehati perbuatan yang kurang baik.

Ali Sadikin tetap teguh dalam prinsipnya. Bahkan Bang Ali rela masuk neraka akibat perbuatannya ini, asal rakyat di Jakarta tidak kelaparan dan bodoh akibat menderita kemiskinan.

Prinsip kuatnya membangun Jakarta menggunakan uang hasil perjudian juga menyukseskan beberapa mega proyek pembangunan di Jakarta seperti :

(1) Pembangunan Taman Impian Jaya Ancol, (2) Monumen Nasional, (3) Taman Ismail Marzuki (TIM), (4) Pembangunan jalan protokol utama MH. Thamrin, dan (5) Agenda Festival tahunan yang hingga saat ini masih berjalan yakni, Jakarta Fair.

Karena kebijakan kontroversial ini, profil Ali Sadikin terhambat dalam memperoleh gelar Pahlawan Nasional. Meskipun demikian bang Ali merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang patut diteladani sikap dan kedisiplinannya dalam bekerja. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Kemunculan Ular Sanca

Warga Sumedang Dihebohkan Kemunculan Ular Sanca Berukuran Besar Usai Mangsa Ayam

harapanrakyat.com,- Suasana malam di Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, mendadak geger dengan kemunculan seekor ular sanca berukuran besar dengan...
Aksi Nyata Bupati Ciamis, Bantu Rumah Warga Hingga Tinjau Rumah Terdampak Longsor di Hari Libur

Aksi Nyata Bupati Ciamis, Bantu Rumah Warga Hingga Tinjau Rumah Terdampak Longsor di Hari Libur

harapanrakyat.com,- Pada hari libur Idul Adha, Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya melakukan blusukan mengunjungi dua rumah tidak layak huni (Rutilahu) milik warga di Lingkungan Bolenglang,...
Korban Tabrak Lari

Seorang Pengendara Motor di Pangandaran Ditemukan Tewas, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari

harapanrakyat.com,- Seorang pengendara motor di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, tewas seketika setelah terlibat kecelakaan maut pada Minggu (8/6/2025). Polisi menduga pengendara motor tanpa identitas...
Bupati Ciamis Terima Kunjungan dua Tokoh Ciamis, Bahas kekosongan Wakil Bupati?

Bupati Ciamis Terima Kunjungan Dua Tokoh Ciamis, Bahas kekosongan Wakil Bupati?

harapanrakyat.com,- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menerima silaturahmi dua tokoh Kabupaten Ciamis saat momentum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Sabtu (7/6/2025). Dalam kesempatan tersebut,...
Cara Mengatasi Menu Pengaturan Hilang di HP Oppo

Cara Mengatasi Menu Pengaturan Hilang di HP Oppo

Menu Pengaturan hilang di HP Oppo membuat pengguna kesulitan dalam mengatur gadget kesayangannya. Sebagaimana yang kita tahu, Setelan memang jadi sarana untuk mengatur ponsel....
Bupati Ciamis Terima Kunjungan Dua Tokoh Nasional di Momentum Idul Adha, Bahas Arah Pembangunan Daerah

Bupati Herdiat Terima Kunjungan Dua Tokoh Ciamis di Momentum Idul Adha, Bahas Arah Pembangunan Daerah

harapanrakyat.com,- Pada momentum Idul Adha, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya kedatangan dua orang tokoh nasional yang peduli pada kemajuan daerah, pada Sabtu (7/6/2025) di Pendopo...