Sabtu, April 19, 2025
BerandaBerita BanjarKejari Kota Banjar Usut Dugaan Penyimpangan Kedelai Subsidi

Kejari Kota Banjar Usut Dugaan Penyimpangan Kedelai Subsidi

harapanrakyat.com,- Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjar, Jawa Barat, sedang mengusut dugaan kasus penyimpangan kedelai subsidi. Beberapa waktu lalu, kedelai di Kota Banjar sempat langka di pasaran.

Tim dari Kejaksaan Negeri Kota Banjar pun masih melakukan proses penyelidikan serta memanggil pihak-pihak yang berkaitan dalam dugaan penyimpangan kedelai subsidi tersebut.

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Banjar, Irwan Setiawan Wahyuhadi, melalui Kasi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan, Boby Intan, Budiman mengatakan, penyelidikan dugaan kasus kedelai subsidi tersebut berdasarkan surat perintah penyelidikan tanggal 25 November 2022.

Pihak Kejaksaan, sudah memanggil 35 orang yang berkaitan dugaan dugaan kasus tersebut untuk dimintai keterangan. Kemungkinan jumlahnya masih akan terus bertambah.

Meski begitu, Boby menegaskan saat ini pengusutan masih tahap penyelidikan dan pemanggilan pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan. Belum proses penyidikan dan pemeriksaan saksi.

“Masih tahap penyelidikan untuk menentukan ada tidaknya suatu tindak pidana. Jadi, masih penyelidikan dan pemanggilan pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan,” kata Boby kepada wartawan, Rabu (14/12/2022).

Baca Juga: Jumlah Penduduk Miskin di Kota Banjar Capai 12.730 jiwa, Menurun 0,38 Persen

Lanjutnya menjelaskan, penyelidikan tersebut atas dasar laporan yang masuk dari masyarakat pada bulan Oktober lalu terkait dugaan penyimpangan kedelai subsidi dan dugaan soal ketidaksesuaian harga.

Atas dasar itu kemudian dilakukan telaah oleh tim penyelidik Kejaksaan Negeri Kota Banjar dan diduga ada kedelai yang suplainya tidak jelas. Kondisi pasar juga sempat mengalami kesulitan barang.

Selain itu, harga kedelai subsidi yang beredar di pasar juga bervariatif dan tidak sesuai. Padahal, barang yang dijual tersebut jenisnya sama.

“Ini bukan terjadi saat akhir tahun. Fakta di lapangan tim kami memang waktu cek harga di lapangan bervariatif dan tidak sesuai,” kata Boby yang juga Ketua Tim Penyelidikan.

“Ada kedelai yang harganya variatif, suplainya kami tidak tahu. Atas dasar itu kami meminta keterangan kepada beberapa orang terkait kedelai ini,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Pengakuan Korban Dokter Cabul di Garut, Dilecehkan di Klinik Hingga Dipeluk di Kafe

Pengakuan Korban Dokter Cabul di Garut, Dilecehkan di Klinik Hingga Dipeluk di Kafe

harapanrakyat.com,- Kantor hukum Etu di Garut, Jawa Barat, banjir konsultasi dari pasien yang jadi korban dokter cabul. Para korban yang seluruhnya ibu hamil itu,...
Marc Klok

Dikritik Bobotoh Soal Sepak Pojok, Marc Klok: Akan Perbaiki Segera!

Persib Bandung tengah bersuka karena berhasil mengalahkan Bali United dengan skor 2-1. Namun tampaknya bobotoh masih tak puas dengan performa Maung Bandung dan menyoroti...
Mata Air Sirah Cipelang

Dukung Wisata Lokal, Komunitas Sumedang Walkers Jelajahi Mata Air Sirah Cipelang

harapanrakyat.com,- Ratusan pecinta jalan kaki yang tergabung dalam Komunitas Sumedang Walkers, sukses menempuh perjalanan sejauh 9 kilometer menuju destinasi wisata alam Mata Air Sirah...
384 Calon Jamaah Haji Asal Pangandaran Berangkat 15 Mei, Kemenag Pastikan Semuanya Sudah Siap

384 Calon Jamaah Haji Asal Pangandaran Berangkat 15 Mei, Kemenag Pastikan Semuanya Sudah Siap

harapanrakyat.com,- Sebanyak 384 calon jamaah haji asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengikuti proses manasik haji di Islamic Center Cijulang, Sabtu (19/4/2025). Para calon jamaah...
Juara Liga 1 2024/2025

Skenario dan Strategi Persib untuk Bisa Back to Back Juara Liga 1 2024/2025

Langkah Persib Bandung menuju juara Liga 1 2024/2025 tampak semakin mulus. Apalagi Persib telah meraih kemenangan dari Bali United pada laga Jumat (18/4/2025) kemarin. Kemenangan...
Model Majalah Dewasa

Dipolisikan Ridwan Kamil, LM Mantan Model Majalah Dewasa Terancam Penjara 14 Tahun

Mantan model majalah dewasa, LM (Lisa Mariana) terancam hukuman penjara selama 14 tahun, usai dilaporkan Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jabar, ke Bareskrim Mabes Polri,...