Kamis, Mei 1, 2025
BerandaBerita TerbaruKiai AR Fachruddin, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang Pluralis

Kiai AR Fachruddin, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang Pluralis

Kiai Haji Abdur Razak (AR) Fachruddin merupakan seorang ulama terkemuka di Yogyakarta. Ia adalah mantan Ketua Umum Muhammadiyah dari tahun 1968-1990.

Semenjak KH AR Fachruddin masih sugeng, banyak orang yang tersentuh hatinya karena perilaku santun, bersih, dan rendah hati keluar dari dalam diri AR Fachruddin.

Selain itu Kiai AR Fachruddin juga terkenal sebagai tokoh Islam yang pluralis dan senang guyonan. Tak heran beberapa orang kerap menyamakannya dengan mendiang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

KH AR Fachruddin lahir dari keluarga ningrat Pakualaman di Yogyakarta. Ayahnya seorang juru Masjid di kerajaan Pakualaman.

Baca Juga: Sejarah Konflik PKI dan Muhammadiyah, Gegara Berebut Massa Aksi

Sejak kecil AR Fachruddin belajar di sekolah Muhammadiyah Bausasran. Namun setelah ayahnya KH Fachruddin pensiun jadi abdi dalem Pakualaman, uang sekolah KH AR Fachruddin semakin menurun.

Apalagi setelah usaha batik miliknya berhenti. Akhirnya AR Fachruddin memutuskan untuk keluar dari sekolah Muhammadiyah dan belajar agama pada ayahnya di rumah.

Jiwa pluralis KH AR Fachruddin nampaknya terbentuk dari laku budaya penjajahan yang menimpa pengalaman kecilnya. Kiai humoris Muhammadiyah ini mengaku telah mengalami dua masa penjajahan sejak kecil hingga dewasa yaitu, zaman penjajahan Belanda dan Jepang.

Saat ia hidup di zaman itu, semua seragam. Keseragaman itulah yang membuat sistem sosial masyarakat terkotak-kotak. Akibatnya lahir sistem sosial berkasta-kasta yang menimbulkan diskriminasi perbedaan.

Tak ingin mengulang masa itu terjadi, KH AR Fachruddin tumbuh dewasa dengan pendidikan yang pluralis. Semua perbedaan ia pelajari, bahkan sampai tokoh agama Islam dari Muhammadiyah tersebut bersahabat baik dengan orang-orang Non-Islam yang ada di Yogyakarta.

Baginya perbedaan adalah keindahan, karena prinsip itulah pidato-pidato keagamaan Kiai AR Fachruddin selalu menyejukkan hati dan pikiran.

Kiai Pluralis Muhammadiyah AR Fachrudin, Punya Cadangan “Unlimited” Kesabaran

Selain terkenal sebagai seorang tokoh Agama yang pluralis, KH AR Fachruddin juga tersohor sebagai Kiai Muhammadiyah yang punya cadangan kesabaran unlimited.

Artinya sabar Kiai AR Fachruddin tak ada batasnya. Hal ini tercermin dari kisah sang anak Sukriyanto saat penulis harapanrakyat.com mewawancara di kediamannya pada 2021 lalu. 

“Bapak itu orangnya lucu. Agamis nyentrik yang kesabarannya melebihi batas maksimum. Pancen unlimited kesabaran, Mas,” ujar Sukriyanto kepada harapanrakyat.com, pada 2021 lalu.

Baca Juga: Sejarah Hizbul Wathan, Gerakan Pandu Semi Militer Muhammadiyah

KH AR Fachruddin pernah terkena musibah, ia menabrak tukang becak dengan menggunakan motor Ducati tua saat hendak pergi ke kantor Muhammadiyah di jalan Cik Ditiro Yogyakarta.

Dua-duanya jadi korban, untung tukang becak dan KH AR Fachruddin hanya mengalami luka ringan. Namun karena merasa bertanggung jawab, ia membawa tukang becak ke rumah sakit. Menurut Sukriyanto, AR Fachruddin terus menjenguk si tukang becak sampai sembuh.

“Hampir tiap hari Mas, Pak AR Fachruddin menjenguk. Sambil membawa bingkisan, sampe tukang becak itu jadi kawan dekatnya,” katanya.

Menurut AR Fachruddin perbedaan itu bukan alasan untuk tidak berbuat baik. Kendati dirinya lebih mapan dan intelektual dari korban tabrakannya itu.

“Apa ruginya kalau tidak menolong? Toh kita juga wajib menolong orang yang kita lukai secara tidak sengaja fisik dan hatinya,” kenang Sukriyanto menirukan perkataan ayahnya Kiai AR Fachruddin.

Karena perbedaan pula kita bisa hidup. Sebab konflik akibag dua pandangan yang saling bertentangan membuat manusia belajar tentang cara bertahan hidup. KH AR Fachruddin telah mencontohkan itu dengan gamblang. Bahkan ia sampai dapat julukan Kiai Pluralisnya Muhammadiyah.

Pengabdian Panjang di Muhammadiyah

KH AR Fachruddin mengabdikan diri pada Muhammadiyah sudah sejak lama. Ia bahkan punya jam terbang yang tinggi sebab sejak tahun 1934 Kiai AR Fachruddin pernah bertugas mendirikan dakwah-dakwah Muhammadiyah di Ogan Komering Ilir selama 10 tahun.

Setelah bekerja selama 10 tahun jadi pendakwah sekaligus guru di 10 sekolah Muhammadiyah Ogan Komering Ilir pada tahun 1942, KH Fachruddin pindah ke Palembang.

Menurut Herry Mohammad dalam buku berjudul, “Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20” (2006), di Palembang KH AR Fachruddin menjadi guru Muhammadiyah serta menjadi pembina gerakan kepanduan Hizbul Wathan.

Namun menjelang Jepang kalah dari Perang Dunia II, tepatnya pada tahun 1944 ia pulang ke Jawa. Di sana Kiai AR Fachruddin sempat bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat dari Laskar Hizbullah.

Baca Juga: Museum Muhammadiyah, Upaya Menggali Tokoh Nasional dalam Sejarah Islam yang Terlupakan

Baru setelah Indonesia lepas dari beban penjajah, Kiai AR Fachruddin bekerja menjadi pegawai Departemen Agama di Jakarta. Karena suka berpindah tempat dengan alasan mengisi pengalaman hidup yang lebih luas, AR Fachruddin pindah ke Yogyakarta lagi.

Di sana ia belajar pada tokoh-tokoh besar Muhammadiyah yang masih tersisa seperti Ki Bagus Hadikusumo, Basyir Mahfudz, Badilah Zuber, dan Ahmad Badawi.

Hobi Menjenguk Orang Sakit

Sukriyanto bercerita pernah menyaksikan peristiwa unik dan menarik dari kebiasaan ayahnya. Semenjak kejadian menabrak tukang becak KH AR Fachruddin ternyata hobi menjenguk orang sakit. Tak peduli ia mengenalnya atau tidak, bagi pak AR Fachruddin menjenguk orang sakit menjadi agenda rutin tiap 2-3 minggu sekali.

Lagi-lagi peristiwa ini merepresentasikan prinsip pluralismenya. Ya, KH AR Fachruddin tokoh Islam yang terkenal itu sering menjenguk orang sakit dari berbagai ras, agama, dan pilihan politik yang berbeda-beda.

Saat itu, ia pernah menjenguk pasien Rumah Sakit Bethesda (Rumah Sakit Kristen di Yogyakarta). Ia mengetuk satu demi satu pintu kamar pasien pada jam bezoek. Sesekali mengobrol panjang dan memberikan bingkisan untuk bekal makanan pasien seperti buah-buahan, roti, dan lainnya.

Ketika Sukriyanto bertanya pada ayahnya terkait sikapnya yang aneh itu, AR Fachruddin tersenyum lalu bertanya balik.

“Apakah tidak boleh orang Islam jenguk orang Kristen Sakit?” AR Fachruddin juga menjelaskan seluruh hadis terkait hukum menjenguk orang sakit itu justru pahalanya banyak.

Dari peristiwa-peristiwa pluralis inilah, Kiai AR Fachruddin semakin terkenal banyak orang. Bahkan tak hanya ada di kalangan umat Islam tetapi juga terkenal baik di golongan orang Kristen. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Ciro Alves Siap Dinaturalisasi

Ciro Alves Siap Dinaturalisasi, Tapi Bukan untuk Timnas Indonesia

Meski tidak melanjutkan kontrak dengan Persib Bandung, namun Ciro Alves siap dinaturalisasi. Alves menunjukkan komitmennya terhadap Indonesia. Bahkan Bandung yang ia anggap sebagai rumah...
Dituduh Curi Motor Pria Asal Garut Dihajar Warga, Dievakuasi Polisi dari Amukan Massa

Pria Asal Garut Dihajar Warga Dituduh Curi Motor, Dievakuasi Polisi dari Amukan Massa

harapanrakyat.com,- Seorang pria diduga pelaku pencuri sepeda motor di Kabupaten Garut, Jawa Barat, babak belur dihajar warga, Kamis (1/5/2025). Beruntung pria tersebut diselamatkan dari...
Kandungan Surat At Tahrim Ayat 8, Pentingnya Tobat

Kandungan Surat At Tahrim Ayat 8, Pentingnya Tobat

Kandungan surat At Tahrim ayat 8 menyinggung mengenai pentingnya tobat kepada Allah SWT. Namun sebelum memahami bagaimana pokok isi kandungannya, pahami dulu surah tersebut....
Kegiatan TC Timnas

Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, PSSI Minta Patrick Kluivert Segera Susun Kegiatan TC Timnas!

Guna menguatkan skill Timnas, PSSI akan melakukan pemusatan latihan atau kegiatan TC (Training Center) Timnas. Tujuannya agar Timnas lebih siap saat berlaga melawan Tiongkok...
Penyebab dan Cara Mengatasi iPhone Tidak Bisa Dicadangkan

Penyebab dan Cara Mengatasi iPhone Tidak Bisa Dicadangkan

iPhone tidak bisa dicadangkan seringkali menyulitkan pengguna ketika ingin ganti perangkat. Hal ini juga kerap membingungkan pengguna saat ingin service ponsel. Saat memperbaiki ponsel,...
Toko Bangunan Hangus Terbakar di Kawali Ciamis, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Toko Bangunan Hangus Terbakar di Kawali Ciamis, Kerugian Capai Rp 200 Juta

harapanrakyat.com,- Sebuah toko bangunan di Desa Talagasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, hangus terbakar, Kamis (1/5/2025). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran...