Enrique Maluku adalah orang asli Nusantara pertama yang tercatat berhasil mengelilingi dunia. Nama Enrique memang nama yang asing bagi sebagian orang. Banyak buku sejarah yang menjelaskan, orang pertama yang mengelilingi dunia adalah Ferdinand Magellan.
Ferdinand Magellan adalah seorang penjelajah Eropa yang berasal dari Portugis. Ia diutus oleh Alfonso d’aLbuquerque untuk menaklukkan Malaka.
Baca Juga: Bangsawan Madura Abad 19, Senang Pesta dan Poligami
Bersama dengan Enrique, Magellan melakukan perjalanan untuk mengelilingi dunia waktu itu Tentu saja ada banyak tantangan dan hambatan yang menimpa Enrique dalam perjalanannya. Namun, pada akhirnya Enrique berhasil menjadi orang Nusantara yang mengelilingi dunia untuk pertama kalinya
Kisah Orang Nusantara Pertama yang Mengelilingi Dunia dan Nenek Moyang Seorang Pelaut
Indonesia memiliki luas wilayah lautan yang sangat luas. Luas tersebut bisa mencapai 3.257.483 km2, sedangkan wilayah daratannya 1.922.570 km2.
Sebagai negara dengan luas lautan yang melebihi daratan, tentu saja Indonesia menyimpan potensi yang sangat besar, termasuk potensi sejarah maritimnya.
Menurut Safri Burhanuddin dalam, “Sejarah Maritim Indonesia: Menelusuri Jiwa Bahari Bangsa Indonesia dalam Proses Integrasi Bangsa” (2003), nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Bangsa Austronesia yang melakukan perjalanan menggunakan perahu.
Selain itu, Bangsa Austronesia juga memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai laut, musim, bahkan ilmu perbintangan (falak).
Baca Juga: Sejarah Bambu Runcing, Senjata Kiai yang Beracun dan Mematikan
Kondisi inilah yang membuat sejak dulu bangsa Indonesia erat kaitannya dengan lautan. Keadaan memaksa bangsa Indonesia untuk selalu berinteraksi dengan lautan.
Inilah alasan yang menyebabkan mengapa Enrique Maluku menjadi salah satu tokoh yang memahami navigasi dan pelayaran.
Enrique Bertemu dengan Orang-Orang Eropa
Menurut Reinhard R. Tawas dalam bukunya yang berjudul, “Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia: Enrique Maluku” (2014), Alfonso D’ Albuquerque dan Ferdinand Magellan menemukannya ketika menaklukkan Malaka.
Magellan mengambilnya dan menamakannya Enrique atau Henrique setelah dibaptis oleh Gereja Katolik Roma.
Penyerangan Portugis terhadap Malaka terjadi tepat pada tahun 1511. Penyerangan yang dilakukan Magellan ini membuat beberapa pemuda Malaka dijadikan sebagai budak.
Salah satu budak yang berhasil ditahan tersebut adalah Enrique yang kelak menjadi partner Magellan melakukan pelayaran.
Setelah dibawa ke Portugis, besar harapan Magellan agar Enrique ini menjadi penerjemah dalam berhubungan dengan orang-orang Asia Tenggara.
Magellan kemudian melakukan negosiasi dan permintaan kepada Raja Portugis untuk membiayai mereka dalam pelayaran mengelilingi dunia.
Ia yakin dengan kemampuan yang dia miliki dan bantuan dari Enrique yang waktu itu menguasai navigasi, berbagai bahasa dan seni berperang dapat menuntaskan misi pelayaran mengelilingi dunia.
Namun, Raja Portugis waktu itu menolak permintaan dari Magellan tersebut. Ketika mendapatkan penolakan dari Raja Portugis, Magellan mengajukan permintaan kepada Raja Spanyol, Charles I.
Raja Spanyol yang mendengar penawaran dari Ferdinand Magellan merasa yakin dan memberikan lima kapal bekas yaitu, San Antonio, Concepcion, Victoria, Santiago dan kapalnya sendiri, Trinidad. ini melibatkan juga 270 awal kapal yang terdiri dari berbagai bangsa.
Baca Juga: Sejarah Menteng, Pemukiman Elit Warisan Belanda di Jakarta
Menjadi Penjelajah yang Mengelilingi Dunia
Perjalanan Magellan dan Enrique mulai dengan meninggalkan Pelabuhan Sanlucar de Barrameda pada 20 September 1519.
Perjalanan mereka melewati Samudera Atlantik, lalu tiba di Benua Amerika dan menyeberangi Samudera Pasifik.
Hubungan antara Magellan dan Enrique terbilang cukup erat. Mengingat tantangan dalam penjelajahan samudera bukanlah hal yang ringan.
Selama di pelayaran mereka harus kekurangan air, hingga bahan makanan yang menipis. Kondisi ini merupakan hal yang wajar dalam sebuah penjelajahan samudera.
Tidak heran ketika dalam perjalanan timbul pemberontakan dan sabotase karena kondisi kapal yang serba kekurangan.
Pada 27 April 1521 akhirnya Magellan berhasil berlabuh di Filipina, lebih tepatnya di Pulau Mactan.
Enrique yang waktu itu menjadi penerjemah antara Magellan dan penduduk setempat berhasil mendapat simpati kepala suku setempat.
Kepala suku setempat yang sudah berhubungan baik dengan Magellan meminta bantuan Magellan untuk menaklukan suku saingannya.
Pertempuran antara Magellan pun tidak terhindarkan. Magellan mendapat serangan panah beracun yang mengakibatkan ia tewas.
Kematian Magellan membuat para awak kapalnya memutuskan mundur dan melanjutkan perjalanan menuju Maluku.
Hanya tersisa dua kapal dalam ekspedisi tersebut, para awak kapal Magellan kemudian memenuhi kedua kapal tersebut dengan beraneka rempah .
Saat berada di Filipina, sebenarnya Enrique sudah melengkapi perjalanannya mengelilingi dunia untuk pertama kalinya.
Kisah perjalanan Enrique ini menjadi salah satu catatan penting tentang peran nenek moyang bangsa Indonesia sebagai seorang pelaut.
Banyak orang yang meyakini bahwa Magellan adalah orang yang pertama kali mengelilingi dunia. Namun, melalui bukti-bukti penelitian dan riset sejarah, fakta tersebut selalu bisa berubah. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)