Perlombaan luar angkasa NASA dan China semakin panas. NASA mengklaim bahwa China kini mulai mengklaim wilayah di bulan. Hal tersebut tentunya membuat NASA mulai geram terhadap China.
Selama ini memang persaingan luar angkasa telah terjadi di antara negara maju. Namun, sejauh ini memang belum ada yang pernah mengalahkan NASA, terlebih dalam ekspedisi bulan.
Akan tetapi, hal tersebut bisa saja terjadi dalam beberapa waktu. Pimpinan NASA sendiri telah memperingatkan China yang mencoba mengklaim wilayah di bulan untuk mendirikan pangkalan permanen.
Baca Juga: Hujan Meteor Quadrantid 2023 Jadi Suguhan Tahun Baru Terbaik!
Perlombaan Luar Angkasa NASA dan China di Bulan
Ekspedisi bulan merupakan hal yang sangat penting dalam misi luar angkasa. Sejauh ini, Amerika Serikat (AS) dengan NASA berhasil menjadi yang terdepan.
Di sisi lain, ternyata China semakin gencar dalam bersaing. Teknologi luar angkasa milik China saat ini semakin maju dan siap mengalahkan ketertinggalannya dari Amerika.
Saat ini China dan NASA tengah berada di dalam persaingan luar angkasa yang pelik. Keduanya berlomba-lomba untuk menguasai lokasi paling kaya sumber daya di bulan.
Siapapun yang memenangkan persaingan ini, maka artinya akan berhasil menguasai wilayah satu-satunya satelit alami Bumi tersebut.
Konflik Antar Negara yang Semakin Memanas
Perlombaan luar angkasa yang terjadi antara China dan juga NASA ini membuat konflik geopolitik mereka semakin panjang. Ketegangan kedua negara di Bumi tersebut meluas hingga ke bulan.
Baca Juga: Asteroid 2010 XC15 Hampiri Bumi, Batuan Sepanjang 570 Kaki
Pimpinan NASA, Bill Nelson, memberikan peringatan bahwa Amerika Serikat harus lebih berhati-hati agar China tidak sampai ke suatu tempat di bulan dengan berkedok penelitian ilmiah.
Bill Nelson juga menjelaskan bahwa ada begitu banyak tempat di bagian kutub selatan bulan yang cukup potensial, seperti memanen air dan sebagainya.
Sebagai pembenaran atas klaimnya, ia mengutip perilaku Beijing di Bumi. “Apa yang China lakukan dengan kepulauan Spartly, kepulauan laut China Selatan yang diperebutkan negara lain, tetapi militer mereka telah mendirikan pangkalan di sana” ujar Nelson.
Awal perlombaan luar angkasa NASA dan China mungkin berawal pada saat China menjadi negara pertama yang melakukan pendaratan lunak di sisi jauh bulan pada tahun 2019.
Pendaratan tersebut termasuk ke dalam bagian misi robotik Chang’e 4. Berkat misi tersebut, China mampu mengirimkan sampel bulan kembali ke Bumi.
Baca Juga: Umur Air di Bumi Jadi Misteri, Ini Dia Penjelasan Lengkapnya!
NASA Tetap Optimis
Meski China telah meraih kesuksesan dan kemajuan luar angkasa yang luar biasa dalam dekade terakhir, namun Nelson mengungkap bahwa NASA masih optimis.
Menurutnya, NASA memiliki apa yang diperlukan untuk memenangkan perlombaan lagi dan memenuhi tujuan mengirim misi berawak ke bulan pada tahun 2025 mendatang.
Adapun China ingin menempatkan manusia di bulan sebelum tahun 2030 sebelum kemudian mendirikan stasiun penelitian ilmiah di sana.
Menanggapi tuduhan perlombaan luar angkasa NASA dan China, juru bicara kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa itu bukanlah medan pergulatan. Zhao mengatakan bahwa luar angkasa merupakan bidang penting untuk kerja sama saling menguntungkan. (R10/HR-Online)