Senin, Mei 5, 2025
BerandaBerita TerbaruPeristiwa Perkaratan Besi dalam Kimia, Berikut Penjelasannya

Peristiwa Perkaratan Besi dalam Kimia, Berikut Penjelasannya

Peristiwa perkaratan besi juga terkenal sebagai korosi. Sebenarnya, peristiwa perkaratan pada besi ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Hal itu karena peristiwa perkaratan atau korosi sebenarnya termasuk proses kimia.

Anda bisa memperhatikan besi-besi di sekitar. Pasti setidaknya ada besi yang sudah berkarat dan berubah warna menjadi kemerahan atau kecoklatan.

Hal tersebut dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Di dalam kimia, proses perkaratan ini memiliki nama korosi.

Korosi secara umum akan merusak benda-benda berbahan logam, termasuk di antaranya besi. Yuk simak penjelasannya lebih lanjut di sini!

Baca Juga: Contoh Pelapukan Kimiawi di Batuan Berserta Penjelasannya!

Peristiwa Perkaratan Besi, Ini Faktornya

Besi merupakan material yang sering manusia gunakan untuk berbagai kebutuhan. Akan tetapi, semakin lama besi dapat mengalami perkaratan yang membuatnya berubah warna.

Selain itu, karat pada besi juga membuatnya semakin rapuh. Tanpa Anda sadari, proses perkaratan ini termasuk ke dalam jenis perubahan kimia.

Berkaratnya besi merupakan contoh perubahan kimia zat. Itu dapat terjadi karena adanya reaksi redoks yang mendorong pembentukan karat.

Berkaratnya besi juga akan mengubah komposisi kimia dan juga sifat dari besi. Alhasil, besi tidak akan sama lagi seperti sebelumnya.

Apa yang Dimaksud dengan Korosi?

Adanya peristiwa perkaratan besi sebenarnya termasuk korosi. Korosi sendiri merupakan peristiwa rusaknya logam akibat adanya reaksi dengan lingkungannya.

Selain itu, korosi juga merupakan fenomena elektrokimia dan hanya dapat menyerang logam. Ada juga yang menyebut bahwa karat merupakan proses rusaknya logam karena adanya zat penyebab karat.

Peristiwa karat atau korosi pada benda-benda logam ini dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Apabila dalam proses elektrokimia, korosi ini berasal dari reaksi redoks atau reduksi oksidasi lingkungan sekitar.

Baca Juga: Peran Kimia dalam Bidang Industri, Apa Saja?

Reaksi Redoks dalam Perkaratan Besi

Peristiwa korosi atau perkaratan yang terjadi di besi ini merupakan hasil dari reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) yang sebenarnya tidak diinginkan.

Besi sebenarnya akan bereaksi dengan air dan juga oksigen untuk membentuk besi (III) oksida terhidrasi atau yang juga terkenal dengan sebutan karat.

Ketika besi dengan sedikit goresan, kemudian bertemu dengan air, uap air, bahkan oksigen, maka akan segera terjadi reaksi redoks.

Bagian besi yang sudah memiliki goresan tersebut akan bertindak sebagai anoda. Sementara itu bagian permukaan besi yang lainnya akan berperan sebagai katoda.

Reaksi oksidasi sendiri akan terjadi pada anoda, ketika besi (Fe) berubah menjadi bentuk ion, yaitu besi (II) (Fe2+). Terjadi juga perpindahan elektron (e-) hasil reaksi dari anoda ke katoda.

Untuk melengkapi reaksi redoks, reaksi reduksi juga terjadi secara spontan di bagian katoda besi. Pada peristiwa perkaratan besi ini, oksigen (O2) akan direduksi menjadi air (H2O).

Air sendiri merupakan pelarut Fe+ dan bertindak sebagai jembatan garam. Sehingga, air yang termasuk larutan elektrolit ini dapat lebih cepat mendorong reaksi perkaratan, misalnya seperti air laut atau air garam.

Terbentuknya Karat pada Besi

Karat akan terbentuk apabila ion besi (II) (fe2+) bereaksi dengan air (H2) dan juga gas oksigen (O2) untuk mengalami oksidasi lebih lanjut.

Dari hasil reaksi yang terjadi, maka hasil akhir reaksi redoks pada peristiwa perkaratan besi adalah 2Fe203. H20 atau besi (III) oksida juga akan terhidrasi.

Besi (III) oksida terhidrasi atau karat akan memiliki warna yang khas. Mereka akan berubah menjadi warna coklat kemerahan, berstruktur yang lebih rapuh.

Hal tersebut tentunya sangat berbeda dengan besi (Fe) yang kokoh dan masih mengkilap. Peristiwa karat dapat mengelupas dari permukaan besi.

Apabila itu terjadi, maka akan menyebabkan permukaan baru besi terekspos ke lingkungan luar. Ketika permukaan baru tersebut bertemu dengan air, uap, dan juga oksigen, maka reaksi redoks akan kembali terjadi.

Baca Juga: Ciri Perubahan Kimia dan Contohnya, Beda dengan Perubahan Fisika

Alhasil, proses perkaratan pada besi akan terus terjadi tanpa henti. Proses perkaratan akan berhenti hingga semua bagian besi berkarat dan hilang karena strukturnya yang semakin rapuh.

Agar peristiwa perkaratan besi ini tidak terjadi, biasanya banyak orang yang melapisi besi tersebut dengan bahan cat khusus. Ketika ada cat khusus tersebut, maka besi tidak akan langsung terpapar oleh air atau oksigen yang dapat menyebabkan karat. (R10/HR-Online)

Oke! Kandungan Surat Al Maidah Ayat 46: Kedudukan Nabi Isa AS sebagai Utusan Allah

Kandungan Surat Al Maidah Ayat 46: Kedudukan Nabi Isa AS sebagai Utusan Allah

Kandungan Surat Al Maidah ayat 46 memuat informasi penting mengenai Nabi Isa AS dan kitab suci yang diwahyukan kepadanya, yaitu Injil. Ayat yang mulia...
Benarkah Maia Estianty Berikan Kode El Rumi akan Melamar Syifa Hadju? Cek Faktanya Disini

Benarkah Maia Estianty Berikan Kode El Rumi akan Melamar Syifa Hadju? Cek Faktanya Disini

Maia Estianty kembali membuat publik bertanya-tanya terkait unggahan Instagram Stories terbarunya pada Sabtu, (3/5/2025) lalu. Mantan istri pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani itu tiba-tiba...
iPhone Ngelag Setelah Update iOS 16, Begini Cara Mengatasinya

iPhone Ngelag Setelah Update iOS 16? Begini Cara Mengatasinya

iPhone ngelag setelah update iOS 16 menjadi keluhan sejumlah pengguna setia perangkat besutan Apple ini. Meskipun pembaruan sistem operasi, termasuk iOS 16 yang rilis...
New Honda Xl750 Transalp 2025, Resmi AHM Luncurkan!

New Honda Xl750 Transalp 2025, Resmi AHM Luncurkan!

PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan penyegaran model New Honda XL750 Transalp 2025 untuk memperkuat lini big bike adventure touring mereka. Motor Honda...
Gegara Tenggak Miras Hingga Mabuk, Pria Asal Garut Nekat Aniaya Teman Sendiri

Gegara Tenggak Miras Hingga Mabuk, Pria Asal Garut Nekat Aniaya Teman Sendiri

harapanrakyat.com,- Pria asal Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, berinisial NIP (41), harus berurusan dengan polisi setelah nekat menganiaya teman sendiri. NIP sempat buron 2 pekan,...
Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...