Anatomi kelenjar saliva adalah bagian tubuh. Kelenjar saliva atau kelenjar ludah, memiliki anatomi yang penting. Kelenjar satu ini menjadi anatomi tubuh yang bermanfaat di dalam proses pencernaan.
Dengan memahami anatominya, maka Anda akan lebih paham mengenai sistem pencernaan yang ada di dalam tubuh. Adapun peran kelenjar saliva sangat penting.
Akan tetapi, masih banyak yang menganggap remeh kelenjar saliva tersebut. Kelenjar saliva ini berfungsi untuk memproduksi air liur yang sangat berguna di dalam mulut.
Air liur tersebut membantu makanan diproses dengan baik. Oleh karena itu, penting dalam memahami struktur atau anatominya.
Baca Juga: Fungsi Membran Mukosa dan Perbedaannya dengan Kulit
Apa Saja Anatomi Kelenjar Saliva?
Dalam proses pencernaan, makanan akan mulai menjalani pemotongan menjadi bagian-bagian kecil dengan bantuan gigi seri dan juga peran gigi geraham.
Tanpa Anda sadari, proses pencernaan tersebut membutuhkan peran air liur atau saliva. Air liur membantu proses pencernaan mekanik pada tubuh.
Melansir dari Wikipedia, kelenjar saliva, kelenjar liur, atau bahkan kelenjar ludah termasuk ke dalam kelenjar eksokrin.
Kelenjar tersebut memiliki saluran sendiri yang dapat menghasilkan air liur. Kemudian, kelenjar ini akan mensekresi amilase untuk memecah zat karbo menjadi maltosa.
Apabila melihat dari ukurannya (histologi), untuk anatomi kelenjar ini terdiri atas 2 macam, yaitu kelenjar minor dan juga kelenjar mayor.
Kelenjar Saliva Mayor (Utama)
Anatomi kelenjar saliva yang pertama ini menjadi tempat penghasil air liur paling banyak. Seringkali kita menemui kelenjar saliva mayor dalam keadaan berpasangan.
Kemudian letak dari kelenjar ludah ini ada di bagian ekstraoral dan memiliki duktus panjang. Bagian kelenjar ludah yang besar terletak jauh dari rongga mulut.
Sekter kelenjar ludah mayor akan disalurkan melalui duktus menuju rongga mulut. Kelenjar mayor ini sangat penting dalam proses pengolahan makanan.
Di dalam kelenjar mayo terdapat kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis. Paratiroid merupakan kelenjar yang paling besar di antara ramus mandibula dan processus mastoideus (bagian samping wajah, depan, dan depan telinga).
Kemudian ada kelenjar sublingualis yang merupakan kelenjar mayor berukuran paling kecil daripada kelenjar mayor lainnya. Sublingualis terletak di bagian bawah atau pada rongga mulut, bawah mukosa, dan memiliki saluran keluar.
Kelenjar mandibularis menjadi kelenjar mayor di bagian dalam korpus mandibula. Bagian kelenjar ini akan menghasilkan air liur yang sangat banyak.
Baca Juga: Fungsi Gendang Telinga Manusia dan Cara Tepat Merawatnya!
Kelenjar Saliva Minor
Anatomi kelenjar saliva selanjutnya adalah minor. Ini merupakan bagian kecil dari kelenjar di dalam mukosa dan submukosa.
Kelenjar minor hanya menyumbang 5 persen produksi ludah dalam kurun waktu 24 jam. Liur yang dihasilkan kelenjar ini memiliki pH sekitar 6,0 sampai 7,4.
Air liur di dalam kelenjar saliva minor berfungsi untuk mendukung pencernaan ptialin. Beberapa kelenjar glossopalatinal terletak di isthmus dari lekukan glossopalatinal dan meluas hingga ke posterior dari sublingualis.
Terdapat juga kelenjar labialis yang terletak di submukosa bibir. Bagian ini banyak ditemukan di midline dan memiliki banyak duktus.
Bagian anatomi kelenjar saliva ini dapat terlihat secara langsung dan terlindungi oleh jaringan fibrosa yang padat.
Kelenjar lingual terdiri atas anterior lingual (ujung lidah), lingual von ebner (papila sirkumvalata), dan posterior lingual (posterior lidah).
Kemudian ada kelenjar bukal yang terletak di pipi mukosa, hampir mirip seperti kelenjar labialis. Terakhir adalah kelenjar palatinal yang terletak di sepertiga posterior palatal.
Baca Juga: Fungsi Jaringan Epitel pada Tubuh Sangat Beragam, Simak!
Fungsi Kelenjar Saliva
Setelah memahami anatominya berdasarkan histologi, Anda juga perlu tahu apa saja fungsi dari kelenjar ini.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fungsi dari kelenjar saliva adalah menghasilkan air liur atau ludah. Air liur tersebut memiliki fungsi sebagai berikut:
- Menjadi pelumas area mulut dan tenggorokan agar tetap lembab dan juga nyaman.
- Dapat melumasi makan yang dikonsumsi agar lebih mudah organ telan.
- Berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam (pH) di dalam mulut.
- Berperan penting dalam melindungi gigi dan juga gusi dari infeksi.
- Menjaga kebersihan organ gigi dan juga mulut.
Dalam proses pencernaan makanan, fungsi air liur ini adalah menghasilkan enzim amilase yang dapat mengubah zat pati atau karbohidrat menjadi gula sederhana.
Memahami anatomi kelenjar saliva menjadi salah satu hal yang cukup penting. Dengan begitu, maka Anda dapat menyadari betapa pentingnya kelenjar saliva. (R10/HR-Online)
