Kakao mengalahkan HYBE dengan membuat penawaran tender baru kepada pemegang saham SM Entertainment. Perusahaan internet yang unggul dengan aplikasi messenger itu telah mengamankan saham SM sebesar 35 persen.
Pada tanggal 7 Maret, Kakao telah mengumumkan penawaran tender baru untuk mengakuisisi 35 persen saham SM. Ini menjadi langkah terbaru dari pertempuran konglomerat yang sedang berlangsung dengan HYBE.
Penawaran Kakao Mengalahkan HYBE
Dari pengumuman tersebut, Kakao telah menawarkan 150 ribu won (sekitar USD 115 dollar atau IDR 1,7 juta) per saham kepada pemegang saham SM Entertainment.
Penawaran Kakao lebih tinggi dari HYBE, yang baru-baru ini mengakuisisi 25 persen saham SM dengan harga 120 ribu won (sekitar USD 92 atau IDR 1,4 juta) per saham.
Baca Juga: HYBE Jadi Pemegang Saham Terbesar SM, Lee Soo Man Siap Ambil Jalur Hukum
Akankah Kakao Jadi Shareholder Terbesar?
Penawaran tender HYBE yang berakhir pekan lalu, hanya menghasilkan akuisisi saham tambahan di bawah 1 persen. Sedangkan penawaran Kakao akan berakhir pada bulan Maret ini.
Jika Kakao mengalahkan HYBE secara penuh, raksaka teknologi yang sudah memegang 4,9 persen saham SM itu akan menjadi shareholder terbesar di perusahaan hiburan tersebut. Seluruh kepemilikan Kakao di saham SM akan menjadi 39,9 persen.
Lee Soo Man Sempat Kecam Kakao
Bulan lalu, HYBE menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment. Pendiri SM, Lee Soo Man melepas 14,8 persen saham miliknya kepada agensi tersebut.
Kesepakatan itu datang sebagai tanggapan atas upaya Kakao dalam membeli 9,05 persen saham SM. Namun, Lee Soo Man menganggap transaksi penjualan itu ilegal dan membawanya ke pengadilan.
SM Entertainment secara hukum dilarang menjual saham baru atau obligasi konservasi ke Kakao. Oleh karena itu, Kakao mengalahkan HYBE dengan mencoba membeli saham dari shareholder yang ada.
Sementara itu, eksekutif puncak SM Entertainment menyatakan, “Tidak sepertI HYBE yang tidak bersahabat, Kakao adalah mitra terbaik. Akuisisi Kakao mendukung keberhasilan penerapan visi SM 3.0 karena menghormati tradisi dan identitas SM sendiri.” (R7/HR-Online/Editor-Ndu)