Minggu, Juni 1, 2025
BerandaBerita JabarMenkes Jelaskan Alasan Kasus Difteri di Garut Sebabkan Korban Meninggal

Menkes Jelaskan Alasan Kasus Difteri di Garut Sebabkan Korban Meninggal

harapanrakyat.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi kasus difteri yang terjadi di wilayah Garut, Jawa Barat yang menyebabkan 8 warga meninggal.

Budi mengatakan, terjadinya kasus difteri itu lantaran kedisiplinan masyarakat untuk imunisasi masih rendah, khususnya Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT).

Menkes menilai, faktor tersebut menjadi penyebab meninggalnya 8 warga Garut, karena virus difteri.

Baca Juga : DPRD Kota Bandung Minta Dinkes Jemput Bola Pencegahan Difteri

“Kasus difteri, lalu penyakit kusta di Aceh dan Campak Rubela di Papua. Sebenarnya merupakan penyakit-penyakit lama. Tapi kemudian muncul kembali karena disiplin masyarakat yang rendah,” ungkapnya di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023).

Menurutnya, ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, masyarakat banyak yang enggan keluar rumah untuk memberikan imunisasi kepada anaknya, termasuk imunisasi DPT.

“Saat pandemi, mereka enggak bisa ke posyandu atau puskesmas. Sehingga lupa bahwa anaknya harus mendapat imunisasi dasar, yang menjadi cover dari campak rubella, kusta, dan difteri. Saya lihat, anak-anak yang di Garut itu tidak diimunisasi, yang akhirnya menyebabkan terjadinya outbreak difteri,” ucapnya.

Baca Juga : Sempat Ada Laporan Dua Kasus Difteri, Kota Bandung Tingkatkan Imunisasi DPT

Budi menuturkan, agar kasus difteri tidak kembali terjadi di daerah lainnya, Kementrian Kesehatan akan terus melakukan berbagai upaya, salah satunya pendekatan kepada para tokoh baik agama maupun masyarakat.

“Jadi sekarang kita melakukan pendekatan kepada pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat atau agama. Dengan demikian, bisa meyakinkan lagi masyarakat bahwa imunisasi ini penting untuk menyelamatkan anak-anak kita,” ujarnya.

Sebagai informasi, kasus meninggal akibat wabah difteri di Desa Sukahurip ,Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat bertambah menjadi 8 orang setalah sebelumnya ada 7 orang.  (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)

Jelang Idul Adha, Pengusaha Sapi Lokal di di Kota Banjar Masih Menanti Cuan Melimpah

Jelang Idul Adha, Pengusaha Sapi Lokal di Kota Banjar Masih Menanti Cuan Melimpah

harapanrakyat.com,- Menjelang hari raya Idul Adha 1446 H yang tinggal menyisakan satu pekan lagi, peternak dan pedagang sapi lokal di Kota Banjar, Jawa Barat,...
Era Baru Persib Bandung

Era Baru Persib Bandung, Siap Melantai ke Bursa Saham dengan Investasi Rp 100 Miliar

Kemenangan di Liga 1 2024-2025 membuka era baru Persib Bandung. Berkat kemenangan tersebut, Persib siap melantai ke bursa saham. Hal tersebut diungkapkan CEO PT...
Spesifikasi HP OnePlus Ace 5 Racing, Punya Baterai 7000 mAh

Spesifikasi HP OnePlus Ace 5 Racing, Punya Baterai 7000 mAh

OnePlus Ace 5 Racing belum resmi rilis saat ini. Akan tetapi, ponsel ini sudah berhasil menyita perhatian penggemar. Tak sedikit pecinta gadget yang penasaran...
Cara Mematikan Autoplay di HP Android dan iPhone

Cara Mematikan Autoplay di HP Android dan iPhone

Cara mematikan Autoplay bisa dicoba oleh pengguna ponsel Android maupun iPhone. Namun sebelum melakukannya, pahami dulu sebenarnya apa itu Autoplay. Pada umumnya, istilah tersebut...
Rumah Permanen Nyaris Ludes

Rumah Permanen Nyaris Ludes Terbakar di Cipaku Ciamis, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta

harapanrakyat.com,- Rumah permanen nyaris ludes terbakar pada Sabtu (31/5/2025), sekitar pukul 20.00 WIB. Rumah tersebut milik Samjid, warga Dusun Desa Wetan, Desa Ciakar, Kecamatan...
Sejarah Gunung Katu Malang, Pendarmaan Rangga Rajasa

Sejarah Gunung Katu Malang, Pendarmaan Rangga Rajasa

Gunung Katu Malang merupakan salah satu destinasi yang menghadirkan perpaduan unik antara keindahan alam dan nilai sejarah yang sarat makna. Bukan hanya menyuguhkan pemandangan...