Kinerja reksadana pasar uang di tahun 2023 mengalami peningkatan. Reksadana pasar uang menunjukkan kinerja nak 0,93%. Sedangkan untuk kinerja mulai bulan Maret lalu semakin naik di angka 0,33%.
Baca Juga: Investasi Reksadana Syailendra Aman dan Cara Pembelian Mudah
Bahkan ada beberapa manajer investasi yang memberikan catatan kinerja yang cukup baik di kuartal pertama tahun ini. Termasuk HPAM Ultima Money Market yang menunjukkan kinerja naik 1,2% di kuartal yang sama.
Kinerja Reksadana Pasar Uang, Ini Penjelasannya
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang berinvestasi pada instrumen pasar uang. Seperti deposito bank, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Kinerjanya dapat diukur dengan memperhatikan tingkat pengembalian investasi atau return yang dihasilkan oleh reksadana tersebut. Reksadana ini umumnya memiliki kinerja yang cukup stabil.
Hal ini karena investasinya cenderung memiliki risiko yang relatif rendah. Sebagai hasilnya, reksadana pasar uang dapat menjadi pilihan investor yang ingin memperoleh pengembalian investasi stabil dalam jangka pendek.
Namun, pengembalian yang dihasilkan biasanya lebih rendah. Hal ini dibandingkan dengan jenis reksadana yang berinvestasi pada instrumen keuangan dengan risiko lebih tinggi, seperti saham.
Cara Mengukur Kinerja Reksadana Pasar Uang
Ada beberapa cara untuk mengukur kinerja Reksadana ini. Mulai dari Tingkat Imbal Hasil Tertimbang (TIBOR). Semakin tinggi TIBOR, semakin baik kinerja investasi.
Tingkat Imbal Hasil Efektif (TIHE) seperti biaya manajemen dan biaya transaksi. TIHE lebih akurat dalam mengukur kinerja reksadana ini karena mempertimbangkan faktor biaya yang dapat mempengaruhi pengembalian investasi.
Baca Juga: Cara Menghitung Imbal Hasil Investasi, Pengertian dan Rumusnya
Sharpe Ratio adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan. Semakin tinggi Sharpe Ratio, semakin baik kinerja investasi ini.
Treynor Ratio mengukur pengembalian investasi yang dihasilkan oleh reksadana pasar uang dalam kaitannya dengan risiko pasar. Semakin tinggi Treynor Ratio, semakin baik kinerja reksadana pasar uang.
Penting untuk Anda ingat bahwa kinerja ini perlu pertimbangan dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini untuk mendapatkan gambaran yang akurat.
Kinerja Naik Akibat Kebijakan BI
Kinerja reksadana pasar uang terjadi karena beberapa faktor. Apalagi peningkatan kinerjanya tersebut sudah terjadi sejak kuartal pertama tahun ini.
Mulai dari kenaikan pada kuartal pertama sebesar 0,93%. Sedangkan untuk kinerja pada bulan Maret 2023 tercatat naik lagi 0,33%.
Kenaikan kinerja ini terjadi adanya kebijakan baru dari pihak Bank Indonesia (BI). Pihak BI tidak mengubah kinerja tingkat suku bunga acuan tetap pada level 5,75%.
Baca Juga: Investasi Produk Properti Komersial Cukup Menjanjikan di 2023
Investor yang berinvestasi pada reksadana pasar uang dapat membeli dan menjual unit penyertaan. Harga yang terhitung berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) per unit pada saat pembelian atau penjualan.
Selain itu, investor juga dapat memperoleh likuiditas yang tinggi karena reksadana pasar uang dapat cair dengan mudah dalam jangka waktu yang singkat. Mengingat kinerja reksadana pasar uang yang terus meningkat membuktikan jika faktor kebijakan BI cukup berpengaruh. (R10/HR-Online)