Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita TerbaruAndjing NICA, Pasukan Pribumi Pro Belanda yang Terkenal Sadis

Andjing NICA, Pasukan Pribumi Pro Belanda yang Terkenal Sadis

Andjing NICA (Nederlandsch Indische Civiele Administratie – Pemerintah Sipil Hindia Belanda) merupakan istilah para pejuang bumiputera untuk menyebut para penghianat bangsa yang bergabung dengan pasukan atau satuan Batalyon X KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger) pada masa revolusi tahun 1945-1949.

Secara spesifik para pejuang bumiputera menyebut Andjing NICA untuk para pribumi yang pro pada Belanda. Atau juga pada mereka (Belanda) mantan interniran perang zaman Jepang yang berhasil meloloskan diri dari penjara.

Sejarah kolonial pada zaman revolusi kemerdekaan mencatat, satuan Batalyon X –Andjing NICA terkenal kejam. Mereka suka menyiksa sadis para sandera.

Sudah banyak para pejuang kemerdekaan yang jadi korban kegilaan Andjing NICA. Mereka bahkan pernah memaksa sanderanya menelan lencana yang terbuat dari kaleng tajam.

Kekejaman yang sering dilakukan oleh pasukan Andjing NICA membuat rakyat bumiputera membencinya. Konon dari situasi yang penuh kebencian ini lahirlah umpatan Andjing NICA dari kosa-kata golongan bumiputera.

Baca Juga: Kisah Sinyo Indo-Belanda, Si Anak Silang yang Jumawa

Kendati marah mendengar umpatan ini, Van Mook selaku Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1940-1945) justru menggunakan umpatan tersebut menjadi nama resmi satuan Batalyon X KNIL. Adapun pertama kali Batalyon X KNIL –Andjing NICA diterjunkan melakukan agresi di wilayah Barat Jawa. Umpatan ini tak asing dalam telinga pejuang Sunda kala itu.

Andjing NICA, Batalyon Pasukan Sadis yang Mengadu Domba Bumiputera

Menurut Petrik Matanasi dalam buku berjudul, “Ikut NICA dan Berontak!!!” (2014), Andjing NICA merupakan satuan yang terbentuk secara tak sengaja yang berfungsi untuk mengadu domba bumiputera supaya saling bantai-membantai.

Pada zaman revolusi kemerdekaan (1945-1949) Andjing NICA identik dengan sebutan para bumiputera pada mereka sebangsanya yang membelot memihak Belanda.

Mereka yang mendapat cap Andjing NICA biasanya tergolong dari orang-orang pribumi yang pernah menjadi pegawai pemerintah kolonial.

Kendati begitu ada juga kelompok lain yang bukan berasal dari mantan pegawai kolonial tetapi diberikan label Andjing NICA, salah satunya adalah mata-mata pribumi yang ditugaskan Belanda untuk mengacaukan penyerangan pejuang republieken di berbagai sudut hutan-hutan Jawa Barat.

Akibat label Andjing NICA yang menggegerkan jagat revolusi membuat keadaan sosial di Jakarta dan Bandung semakin kacau. Rakyat yang sudah terlanjur emosi meluapkan kemarahannya pada orang-orang terdekat yang dahulu pernah bekerja pada pemerintah kolonial. Mereka disiksa, digantung, diseret dengan cekikan di leher sampai tewas secara mengenaskan.

Baca Juga: Sejarah Masa Bersiap, Belanda Sebut Indonesia Lakukan Genosida

Melihat peristiwa ini Belanda merasa senang, sebab label Andjing NICA telah membuat politik adu-domba mereka sukses diterapkan dalam misi agresinya.

Kesuksesan politik devide et impera Belanda tidak hanya terjadi pada sesama pribumi, tetapi juga pada golongan etnis Tionghoa. Mereka menyiksa keluarga Tionghoa yang dahulu pernah jadi pegawai pemerintah kolonial di daerah Jakarta dan Bandung.

Andjing NICA jadi Lambang Militer Belanda

Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1940-1945), Van Mook menyambut baik pasukan yang diberikan label oleh golongan bumiputera sebagai Andjing NICA.

Ia menyetujui nama ini menjadi sebuah simbol satuan tentara Belanda yang sering memperlakukan musuh-musuhnya dengan kejam.

Pada tahun 1946 logo Andjing NICA resmi menempel di lengan kanan tentara Batalyon X KNIL Belanda. Untuk merayakan peresmian logo ini Van Mook memberinya tugas perang di Jawa Barat. Mereka diutus untuk menghancurkan mental pejuang republik dengan cara membantai habis laskar-laskar rakyat. Salah satu korban paling parah yaitu Laskar Hizbullah.

Laskar Hizbullah kalah karena tidak memiliki persenjataan yang lengkap. Mereka hanya membekali diri melawan Belanda dengan peralatan seadanya. Antara lain seperti linggis, parang, golok, tombak, serta senjata api rakitan dan rampasan yang jumlahnya terbatas.

Atas pembantaian yang menewaskan banyak korban dari Laskar Hizbullah, tentara republik menerjunkan satuan khusus yang sama kejamnya dengan Batalyon X KNIL Andjing NICA bernama pasukan Batalyon Pelopor.

Tentara republik yang bergabung dengan Batalyon Pelopor terkenal kejam dan tak suka memberi ampun pada musuh-musuhnya. Mereka sering membunuh tentara Belanda meskipun dengan peralatan seadanya.

Basis pertahanan mereka adalah hutan-hutan liar di pedalaman Jawa Barat. Teknik penyerangan Batalyon Pelopor dilakukan secara senyap, mereka bergerilya dan membunuh musuhnya secara senyap.

Selain terkenal dengan cara pembunuhannya yang kejam terhadap musuh –mencekik leher musuh dengan kabel kawat, Batalyon Pelopor juga ditakuti oleh Andjing NICA karena pada awal tahun 1947 berhasil membombardir markas militer Belanda di Bandung.

Akibat peristiwa ini membuat sebagian anggota Andjing NICA mendadak ciut nyalinya. Mereka takut pada Batalyon Pelopor yang dibentuk oleh tentara republik.

Secara terang-terangan prajurit Andjing NICA menyerah pada Batalyon Pelopor pada akhir tahun 1948. Tak lama setelah itu Belanda menyingkir dari Indonesia, mereka pulang ke negeri asal.

Baca Juga: Peristiwa Tiga Daerah di Karesidenan Pekalongan, Ada Campur Tangan PKI

Sebagian Anggota Andjing NICA Mengalami Depresi Berat

Pasca penyerangan pasukan Batalyon Pelopor di gudang beras markas Andjing NICA yang ada di Bandung, banyak di antara prajurit militer berlogo mamalia penurut dan setia itu yang depresi berat.

Salah seorang anggota prajurit Andjing NICA pernah melakukan bunuh diri secara sadis dan mengerikan. Peristiwa ini terjadi pada saat pesta mabuk tentara Belanda untuk menghindari perasaan takut saat perang.

Namun tak disangka ada satu prajurit yang mabuk berat menangis dan berteriak mengarahkan pistol ke arah kepalanya sendiri.

Peluru pistol itu pun keluar mengenai tengkorak prajurit Andjing NICA. Konon akibat tembakan ini kepala si prajurit Andjing NICA yang depresi itu hancur tak berbentuk. Kejadian ini menambah kesan yang semakin menegangkan di kalangan tentara Belanda.

Selain itu ada pula beberapa prajurit Andjing NICA yang berasal dari golongan pribumi teriak-teriak tatkala malam tiba.

Mereka sering menangis dan tertawa secara bergantian, menurut beberapa teman-temannya yang selamat dari perang melihat suasana itu seperti di neraka. Semua orang di markas Andjing NICA depresi berat.

Tentara republik yang tergabung dalam Batalyon Pelopor nampaknya sukses membuat satuan Andjing NICA hilang konsentrasi.

Akibatnya perang dimenangkan oleh golongan republieken, mereka para pribumi yang mendukung Belanda memilih ikut dideportasi tahun 1950-an. Entah menjadi apa di negeri Belanda, yang jelas mereka tak pernah diakui sebagai bangsa yang sama dengan orang kulit putih lainnya di negeri kincir angin. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Jonathan Frizzy Tersandung Kasus Hukum, Netizen Ramai Singgung Soal Karma

Jonathan Frizzy Tersandung Kasus Hukum, Netizen Ramai Singgung Soal Karma

Nama Jonathan Frizzy mendadak jadi hot topic. Hal tersebut bermula ketika rumor Jonathan Frizzy tersandung kasus hukum mencuat ke permukaan. Pesinetron Indonesia itu disinyalir...
Selamat, Harris Vriza Resmi Menikah dengan Haviza Devi Setelah 5 Tahun Berpacaran

Selamat, Harris Vriza Resmi Menikah dengan Haviza Devi Setelah 5 Tahun Berpacaran

Kabar bahagia kembali datang dari selebriti tanah air. Harris Vriza resmi menikah dengan kekasihnya, Haviza Devi Anjani pada Jumat (2/5/2025) kemarin di Bali. Pasangan...
Tanggapi Keluhan Buruh, Wakil Wali Kota Banjar Dorong Pengusaha Patuhi Aturan Ketenagakerjaan

Tanggapi Keluhan Buruh, Wakil Wali Kota Banjar Dorong Pengusaha Patuhi Aturan Ketenagakerjaan

harapanrakyat.com,- Wakil Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Supriana, akan mendorong para pengusaha untuk mematuhi aturan ketenagakerjaan. Hal tersebut menanggapi adanya keluhan dari kaum buruh...
Biar Kapok, Belasan Sepeda Motor Pelajar Berknalpot Brong Akhirnya Diangkut Tim Prabares Sat Sabhara Polres Banjar

Biar Kapok, Belasan Sepeda Motor Pelajar Berknalpot Brong Akhirnya Diangkut Tim Prabares Sat Sabhara Polres Banjar

harapanrakyat.com,- Petugas Patroli Raimas Backbone Presisi (Prabares) Sat Sabhara Polres Kota Banjar, Polda Jabar berhasil mengamankan belasan sepeda motor berknalpot brong dan tidak sesuai...
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jamaah Haji Sumedang Gelombang Pertama

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jamaah Haji Sumedang Gelombang Pertama

harapanrakyat.com,- Ribuan warga pengantar calon jamaah haji gelombang pertama memadati area Gedung Negara Sumedang, Jawa Barat. Mereka datang untuk mengantar dan mendoakan keluarga mereka...
Penyuluh Pertanian Ciamis Sabet Gelar Juara Umum Jambore Tingkat Jawa Barat

Penyuluh Pertanian Ciamis Sabet Gelar Juara Umum Jambore Tingkat Jawa Barat

harapanrakyat.com,- Sebuah kebanggaan menghampiri Kabupaten Ciamis! Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPD Perhiptani) Kabupaten Ciamis baru saja mencatatkan namanya di puncak prestasi...