Senin, Mei 26, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Maling Kebal di Bantul 1930, Korbannya Dipukul dan Terhipnotis

Kisah Maling Kebal di Bantul 1930, Korbannya Dipukul dan Terhipnotis

Pada tanggal 24 November 1930 terdapat peristiwa maling kebal di daerah Mojosari, Piyungan, Bantul Yogyakarta. Kejadian ini menggemparkan masyarakat Yogyakarta kala itu, sebab menurut informasi dalam surat kabar si maling berhasil lolos dan tak tertangkap.

Adapun si korban yang kehilangan harta bendanya malah terkapar lemas akibat dipukul dan dibacok pelaku. Ketika korban sadar dan membuka matanya ia tak ingat satu pun atas peristiwa yang telah menimpanya. Konon si korban seperti orang yang baru terhipnotis.

Tidak seperti kebanyakan maling-maling di perkotaan, maling kebal yang menyatroni rumah-rumah masyarakat desa di Bantul mengambil pakaian dan uang seadanya.

Tidak ada barang berharga lainnya yang bisa ia ambil terkecuali ada emas, itu pun dalam jumlah gram yang tak begitu berat.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh pelaku maling pada korbannya bernama Tondokalipah. Menurut berita yang tersebar kala itu Tondokalipah adalah seorang priyayi desa.

Maling kebal berhasil menggondol sejumlah harta berharga berbentuk emas dan arloji, pakaian tentu saja!

Baca Juga: Wabah Cacar di Bandung 1962, Ratusan Korban Meninggal Dunia

Setelah ia berhasil membawa sejumlah harta benda milik Tondokalipah, maling itu kemudian memberikan sirep –jampi-jampi untuk menghipnotis korbannya.

Alhasil seperti yang pernah terjadi pada Tondokalipah, siapapun yang jadi korban si maling tadi mesti ketika bangun tak akan ingat apa-apa.

Maling Kebal di Bantul 1930 Menghilang Tanpa Jejak

Menurut surat kabar Sin Tit Po yang terbit pada hari Senin, 24 November 1930 bertajuk, “Maling Apes”, maling yang dianggap kebal dan terampil menghipnotis korbannya ternyata juga punya keahlian menghilang.

Berita ini sebagaimana disampaikan oleh Tondokalipah, setelah ilmu sirep si maling sudah tak berfungsi baru ia ingat atas kejadian yang menimpanya.

Tondokalipah sadar maling yang membawa barang berharga miliknya telah kabur dan menghilang begitu saja. Padahal Tondokalipah tak sendirian mengejar, ia memburu maling itu dengan puluhan masyarakat desa yang terdiri dari tetangganya.

Awalnya si maling sudah tersudut oleh para pemburunya. Ia berada di jalan buntu yang tidak satupun orang bisa meloloskan diri apabila sudah dikepung seperti itu. Namun karena si maling punya ilmu halimunan –istilah klenik menyebut ilmu menghilang, maka secepat kilat maling itu menghilang.

Masyarakat yang ikut mengejar maling ini pun kebingungan. Mereka tak tahu lagi harus mengejar dan mencari maling ini. 

Maling tersebut seolah punya kekuatan supranatural yang tidak dimiliki oleh sembarang orang. Jika ia manusia biasa tak mungkin bisa menghilang seperti itu, tandas Tondokalipah kepada wartawan Sin Tit Po (1930).

Baca Juga: Sejarah Proklamasi Darul Islam 1949, Tasikmalaya dan Ciamis Diancam Komandan TII

Korban Merasa Kena Pukulan Ghaib

Selain terhipnotis dan kehilangan jejak misterius dari maling kebal di Bantul tersebut, priyayi Piyungan yang akrab dipanggil dengan sebutan Mas Tondo ini melaporkan kejadian lain pada wartawan Sin Tit Po (1930) tentang perasaan tubuhnya yang kena pukulan ghaib.

Pasalnya setelah peristiwa ini berlalu Mas Tondo merasa ada yang mukul dari arah belakang. Punggungnya terkena bogem mentah yang lumayan sakit.

Tapi anehnya ketika ia berbalik badan ingin melihat siapa yang melakukannya, Mas Tondo tidak pernah tahu sama sekali. Maka dari itu ia menyebut ini dengan pukulan ghaib.

Entah apa masalah maling gaib tadi memukul pelakunya dengan iseng. Apakah ini tanda jika si maling akan mengulangi lagi perbuatannya, belum kapok atau ketagihan merampok.

Apa yang telah dialami oleh Mas Tondo membuat masyarakat se-Piyungan geger. Mereka khawatir akan jadi korban berikutnya dari maling ghaib tadi.

Untuk mengetahui pasti siapa yang melakukan pukulan ghaib itu, Mas Tondo pergi ke dukun. Ia ingin tahu apakah yang melakukan pukulan tersebut adalah maling yang pernah datang ke rumahnya?

Jika ia apa maksudnya. Pernyataan ini menjadi penutup berita tentang maling kebal di Bantul yang dimuat oleh Sin Tit Po (1930).

Baca Juga: Kisah Lurah Madiun Perintahkan Rakyatnya Makan Tikus Tahun 1963

Veld Politie Tak Mampu Menangkapnya

Veld Politie tak mampu menangkap pelaku. Walaupun inspektur kepolisian setempat menganggap kejadian ini sebagai peristiwa maling biasa, mereka tidak berhasil juga menangkap pelakunya dengan cepat.

Kepada wartawan polisi kolonial mengaku menunggu arahan komandannya. Konon mereka sudah mengantongi identitas si pelaku, tinggal mengeksekusi saja.

Namun sampai ditunggu satu minggu lamanya belum juga ada kejelasan mengenai dimana, kapan, dan akan seperti apa penangkapan itu dilakukan.

Karena masyarakat Piyungan mengawal terus kasus ini, Veld Politie mengaku belum ada keterangan yang jelas dari pelakunya. Hal ini terjadi karena si pelaku merupakan orang sakti. Maling kebal yang menggegerkan di Bantul tahun 1930 itu adalah manusia penghayat kebatinan yang sulit dikalahkan.

Pernyataan diplomatis Veld Politie ini sebagaimana dikutip dalam surat kabar Sin Tit Po (1930), berikut cuplikannya:

“Politie laloe oeroes ini perkara sebagaimana moestinja dan beroentoeng soedah bisa ketahoei siapa pendjahat itoe. Diharep tida lama kemoedian itoe maling bisa lantas ditjekoek batang lehernja dan dikasih oepahan jang sepantasnja”. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Nelayan Batukaras Pangandaran Keluhkan Abrasi Pantai

Nelayan Batukaras Pangandaran Keluhkan Abrasi Pantai

harapanrakyat.com,- Nelayan di Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengeluhkan abrasi yang terjadi di sepanjang pantai. Mereka mengaku, akibat abrasi tersebut membuat kesulitan...
Belum Ditemukan, Proses Pencarian Pemuda yang Tenggelam di Sungai Cikidang Tasikmalaya Berlanjut Besok

Belum Ditemukan, Proses Pencarian Pemuda yang Tenggelam di Sungai Cikidang Tasikmalaya Berlanjut Besok

harapanrakyat.com,- Tim SAR gabungan menghentikan sementara proses pencarian pemuda bernama Wildan (22), yang tenggelam di Sungai Cikidang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Minggu (25/5/2025) sore. Lokasi...
Pabrik Pengolahan Tahu di Banjaranyar Ciamis Terbakar, Pemilik Rugi Puluhan Juta Rupiah

Pabrik Pengolahan Tahu di Banjaranyar Ciamis Terbakar, Pemilik Rugi Puluhan Juta Rupiah

harapanrakyat.com,- Sebuah pabrik pengolahan tahu di Dusun Pasiripis, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar pada Minggu (25/5/2025). Dugaan sementara, sumber api...
Seorang Pemuda Tenggelam Saat Ambil Bola Voli di Sungai Cikidang Tasikmalaya

Seorang Pemuda Tenggelam Saat Ambil Bola Voli di Sungai Cikidang Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Seorang pemuda tenggelam di Sungai Cikidang, tepatnya di Pintu Air Sura Katiga, Kampung Sandaran Kaler, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,...
RSUD Ciamis akan Adakan Kelas Edukasi Persadia, Catat Tanggalnya

RSUD Ciamis akan Adakan Kelas Edukasi Persadia, Catat Tanggalnya

harapanrakyat.com,- RSUD Ciamis, Jawa Barat, bersama Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), akan mengadakan Kelas Edukasi untuk para penderita diabetes. Kelas edukasi yang berlangsung pada hari...
Hanya di bank bjb, Nonton Konser Showcase Hindia Bisa Sambil Nabung

Hanya di bank bjb, Nonton Konser Showcase Hindia Bisa Sambil Nabung

harapanrakyat.com,- bank bjb memberikan kemudahan buat penggemar musik untuk menonton konser Showcase Hindia. Konser bertajuk ‘25 on Blank Canvas!’ tersebut, akan berlangsung di Tennis...