Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Wanita Korban KDRT 1922, Tewas Tenggak Racun Serangga

Kisah Wanita Korban KDRT 1922, Tewas Tenggak Racun Serangga

Pada tanggal 15 Februari 1922 surat kabar kolonial memberitakan di Kampung Kwitang Weltevreden, Batavia seorang wanita Tionghoa bernama Thian Hok Tjian menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang membuatnya tewas menenggak racun serangga.

Berita ini menggegerkan pembaca di Batavia karena KDRT yang dilakukan si suami dari istri beretnis Tionghoa itu membuat korbannya sampai meninggal dunia.

Tewasnya Thian Hok Tjian bukan karena pukulan atau siksaan fisik melainkan karena tekanan batin dari si suami.

Namun menurut keterangan tetangga dekatnya, Thian Hok Tjian bercerita telah dipukuli sampai berdarah oleh suaminya. Karena peristiwa ini maka muncul dugaan jika tewasnya Thian Hok Tjian dengan cara bunuh diri akibat dari tekanan tersebut.

Sebagaimana berita yang tersebar di koran-koran Batavia, Thian Hok Tjian tewas dengan cara yang mengenaskan. Mulutnya berbusa dengan lidah yang setengah tergigit.

Menurut visum dokter Thian Hok Tjian nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak cairan sublimaat Pestiles –semacam racun serangga.

Baca Juga: Sejarah Kekerasan Etnis Tionghoa di Malang 1945-1947

Wanita Korban KDRT Sering Bertengkar dengan Suami di Tengah Malam

Menurut surat kabar Sin Po yang terbit pada tanggal 16 Februari 1922 bertajuk, “Kabar Kota: Makan Ratjoen”, Thian Hok Tjian sering bertengkar dengan suaminya di waktu tengah malam. Kira-kira pukul 00.oo hingga larut pagi, tetangga sekitar baru bisa mendengar tangisan dan teriakan berhenti pukul 03.00 dini hari.

Adapun pernyataan yang menggambarkan betapa seringnya Thian Hok Tjian bertengkar dengan suami tersampaikan melalui kutipan Sin Po (1922) berikut ini:

“Menoeroet tjerita loearan ini hoedjin (pasangan suami-istri) tiada bisa idoep akoer sama soeaminja. Dan saban hari orang dapatken marika riboet moeloet sadja, malah satoe hari sebelonnja ini hoedjin ambil itoe poetoesan nekat. Terlebih doloe ia soeda bertjektjok sengit jang akhirnja telah dappet beberapa geboekan dari soeaminja hingga dapet loeka didjidatnja”.

Konon karena luka di jidat itu, wanita Tionghoa korban KDRT tersebut lupa dengan apa yang telah dilaluinya selama hidup.

Memori dalam otak Thian Hok Tjien terganggu, karena benturan benda tumpul yang dilakukan oleh si suami membuatnya lupa ingatan.

Pertengkaran hebat juga pernah terjadi beberapa waktu sebelum tewasnya Thian Hok Tjien. Menurut pendapat tetangga di sekitar rumahnya, Thian Hok Tjien sampai dicekik hingga sulit bernafas oleh suaminya. Untung saja ada tetangga yang lewat dan segera melerai pertikaian rumah tangga mereka.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Surabaya Tahun 1937, Wanita Tionghoa Terlindas Truk

Jika tidak mungkin nyawa Thian Hok Tjien sudah menghilang detik itu. Namun karena takdir tidak menyuruh si suami yang membunuhnya, maka Thian Hok Tjien selamat.

Ia justru tewas akibat polahnya sendiri, Thian Hok Tjien, wanita korban KDRT itu mendahului takdir dengan mengakhiri hidupnya sendiri.

Suami yang Jahat Membuat Thian Hok Tjien Nekat

Karena suami yang sering berbuat jahat pada si istri, polisi kolonial menduga kematian Thian Hok Tjien akibat terkena tekanan kepala rumah tangga. Thian Hok Tjien mati dengan cara menenggak racun serangga milik suaminya.

Konon racun yang ditinggal Thian berada di atas loster (ventilasi rumah) yang persis sejajar dengan pintu kamar tidurnya. Entah ada bisikan setan apa tiba-tiba mata Thian tertuju langsung pada kaleng racun serangga.

Kebetulan kaleng racun tersebut sudah setengah terpakai dan tutupnya terbuka sehingga membuat Thian tak kesulitan menenggaknya.

Dengan pikiran yang serba hitam di kepalanya, ditambah dengan pengalaman-pengalaman pahit dari sang suami kepadanya, Thian Hok Tjien menyambut kematian dengan bahagia.

Menurut orang-orang yang mengevakuasi jasad Thian Hok Tjien konon walaupun mukanya berbusa dan membiru, tetapi bentuk bibirnya tersenyum mencerminkan kebahagiaan. 

Bisa jadi wanita Tionghoa korban KDRT tersebut tersenyum karena kematianlah yang bisa membebaskan dirinya dari tekanan suami jahat.

Baca Juga: Nyonya Ong Thay Hoo, Tionghoa Kaya Asal Bandung Jadi Korban Perampokan 1926

Jasad Thian Hok Tjien Dikremasi Keluarga

Ketika pihak keluarga Thian dikabari jika putri sulungnya tewas, sang ayah mengamuk tak bisa ditenangkan. Ia bergegas menemui suami anak tersayangnya dan menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi.

Namun si suami diam membisu tak menjawab sedikitpun. Ia menangis di depan ayah Thian Hok Tjien, sedangkan ayah Thian emosi dan tiga kali menampar kuat muka suaminya.

Namun seiring dengan wejangan sesepuh Tionghoa di sekitarnya, ayah Thian sadar dan bergegas mengurus upacara kematian berdasarkan adat dan tradisi konghucu.

Thian Hok Tjien si wanita malang korban KDRT itu akhirnya dikremasi di sebuah kuil yang dekat dari tempat tinggalnya.

Sebagaimana kebiasaan orang-orang Tionghoa jaman itu, setelah Thian Hok Tjien dikremasi, abu dan tulang belulang yang masih tersisa dilarung ke tengah laut. Konon tradisi ini dipercaya bisa menenangkan arwahnya di alam baka. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Fun Tasik Competition 2025

Atlet Sepatu Roda Kota Banjar Juara 2 Skate Cross Ajang Fun Tasik Competition 2025

harapanrakyat.com,- Atlet cabang olahraga sepatu roda Kota Banjar, Jawa Barat, berhasil mengukir prestasi menjadi juara 2 dalam event Fun Tasik Competition 2025 yang berlangsung...
Elkan Baggott

Elkan Baggott Kenang Momen Manis Bersama Timnas: Garuda Tetap di Hati

Elkan Baggott, bek dari Blackpool FC, masih mengingat kebersamaannya dengan Timnas Indonesia. Bahkan ia masih mengingat setiap momen manis bersama tim Garuda tersebut. Elkan sempat...
Maling Motor Apes, Kepergok Warga Saat Beraksi di Garut, Berakhir Babak Belur

Maling Motor Apes, Kepergok Warga Saat Beraksi di Garut, Berakhir Babak Belur

harapanrakyat.com,- Apes betul nasib dua orang maling motor berinisial A dan TR. Kedua maling motor tersebut babak belur usai kepergok warga saat melakukan tindakan...
Djajang Nurdjaman

Sosok Djajang Nurdjaman, Mantan Pelatih Sekaligus Direktur Teknik Persib Bandung

Persib Bandung kabarnya telah menunjuk mantan pelatih Djajang Nurdjaman sebagai Direktur Teknik (Dirtek) klub. Kabar tersebut beredar di sosial media X (Twitter) yang memperlihatkan...
Pendidikan ala militer untuk anak nakal di Jabar

Dedi Mulyadi Sebut Pendidikan Ala Militer untuk Anak Nakal di Jabar Bukan Latihan Perang!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyebut pendidikan ala militer untuk anak nakal bukanlah latihan perang. Pendidikan ala militer yang digagas Dedi Mulyadi...
Rest Area Karangkamulyan Ciamis dengan Wajah Baru Diresmikan Mei

Rest Area Karangkamulyan Ciamis dengan Wajah Baru Diresmikan Mei: Magnet Baru Wisatawan

harapanrakyat.com,- Pasca selesainya pembangunan rest area Karangkamulyan, yang berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat, kini memiliki wajah baru. Rencananya, peresmian rest...