Senin, Mei 5, 2025
BerandaBerita JabarFakta Oknum Guru Ngaji di Garut yang Jadi Tersangka Predator 17 Anak

Fakta Oknum Guru Ngaji di Garut yang Jadi Tersangka Predator 17 Anak

harapanrakyat.com,- Oknum Guru ngaji  yang menjadi tersangka predator 17 anak laki-laki di Garut makin terungkap. Pelaku yang berinisial AS (51) itu ternyata seorang duda tua yang merupakan pendatang di lingkungan tempat tinggal saat ini. 

Berdasarkan informasi, AS merupakan seorang petani. Namun di kampung para korban banyak orang tua mempercayainya untuk mengajar ngaji anak-anak mereka. 

Di hadapan petugas, AS mengaku baru setahun mengajar ngaji. Namun hasrat menyukai anak-anak itu baru sebulan terakhir.

Baca juga: Polda Hingga Mabes Ikut Tangani 17 Korban Predator Anak di Garut

Bahkan, lanjutnya, AS melakukan aksinya itu disaksikan korban lainnya.

“Ada yang dua kali, ada juga yang baru sekali. Tempatnya ya di rumah, kadang ada yang dipegang-pegang, dicium, ada juga yang di mainin alat kelaminya, juga ada yang ditindih (sodomi, red),” jelasnya.

Oknum Guru Ngaji AS Sering Ceramah

Sementara itu, Syarif, tetangga pelaku mengungkapkan, AS merupakan pendatang asal Cisurupan, Garut. Ia tak menyangka AS nekat berbuat seperti itu kepada korban.

“Sebagai pendatang, ya bermukim di sini sudah ada 10 tahun, karena menikah dengan orang sini,” Syarif, tetangga pelaku. Jumat (2/6/2023) di rumahnya.

Baca juga: Kasus Sodomi Anak di Garut, Kemenag: Penyimpangan Seksual Berkedok Guru Ngaji

Menurutnya, AS sering ceramah di masjid. Bahkan sering membahas masalah azab kaum Nabi Luth.

“Sering ceramah di masjid. Bahkan pembahasannya juga terkait azab kaum Nabi Luth. Ya bagus ceramahnya, tapi nggak nyangka juga,” jelasnya.

Tak hanya itu, oknum guru ngaji tersebut juga terkenal baik oleh tetangga sekitar. Namun, karena kasus ini banyak yang tidak menyangka atas kelakukan bejatnya itu.

Keluarga Korban Mulai Terbuka

Berdasarkan keterangan orang tua korban, Mamang (bukan nama sebenarnya), pelaku kerap mengajar ngaji kepada korban mulai usai shalat magrib. Awalnya, mereka mempercayakan anak-anaknya ke pelaku karena tidak ada pungutan biaya. 

“Dia mengajarnya usai shalat magrib sampai isya. Banyak orang tua anak-anak di sini yang titip ngaji ke dia karena tidak dipungut bayaran,” katanya.

Ia menceritakan, para orang tua korban awalnya tak mau melapor atas perbuatan pelaku. Namun usai musyawarah dengan tokoh lain, akhirnya orang tua lain pun ikut melapor ke polisi.

“Tadinya saya merasa senang karena anak saya mau ikutan ngaji di pelaku. Jadi awal ngaji itu pas bulan ramadhan. Tapi seiring berjalannya waktu, anak saya cerita ke mamahnya mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya,” tambahnya.

Usai insiden mengerikan itu, korban pun berubah menjadi pemarah, bahkan memvonis sang guru ngaji sebagai iblis.

“Anak saya jadi berubah. Biasanya nurut kalo saya suruh mandi, justru malah jadi pemarah. Kaya sekolah, sekarang jadi gak mau sekolah, malu katanya. Dia sempat bilang guru ngajinya memiliki perbuatan iblis,” imbuhnya.

Atas perbuatan tersebut, para orang tua korban menyatakan tak ikhlas anaknya telah menjadi korban predator AS. 

Bahkan, saat ini para orang tua korban merasa terpukul dan was-was dengan kondisi anaknya.

“Saya nggak ridho anak saya jadi korban. Istri saya jadi nggak nyaman, sulit tidur. Tadinya saya simpati kepada pelaku, ternyata bejat,” tutupnya.

Saat ini penangan korban datang dari berbagai pihak. Bahkan, Polda dan Mabes Polri harus menurunkan dokter psikiater dan psikolog guna trauma healing. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)

Gegara Tenggak Miras Hingga Mabuk, Pria Asal Garut Nekat Aniaya Teman Sendiri

Gegara Tenggak Miras Hingga Mabuk, Pria Asal Garut Nekat Aniaya Teman Sendiri

harapanrakyat.com,- Pria asal Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, berinisial NIP (41), harus berurusan dengan polisi setelah nekat menganiaya teman sendiri. NIP sempat buron 2 pekan,...
Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...
Pendidikan siswa di barak militer Jabar

Dedi Mulyadi Tahan Tangis Saat Tunjukkan Momen Pendidikan Siswa di Barak Militer, Warganet Ikut Terharu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagikan momen haru saat mendampingi puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pembinaan di barak militer. Ia tampak menahan...
Truk di Garut hantam rumah dan pohon sampai rungkad

Gegara Pengemudi Ngantuk, Truk di Garut Hantam Benteng Rumah dan Pohon sampai Rungkad

harapanrakyat.com,- Sebuah truk di Garut, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025) mengalami kecelakaan tunggal. Truk tersebut menabrak sebuah benteng rumah hingga jebol hingga merobohkan pohon tua....
Ole Romeny

Jelang Laga Timnas Lawan China, Ole Romeny Minta Masyarakat Indonesia Nonton di GBK

Timnas akan berhadapan dengan China dalam laga kesembilan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny meminta dukungan penuh...
Status Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa...