Minggu, Juni 1, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Presiden Soekarno Pecinta Wayang Sejati

Kisah Presiden Soekarno Pecinta Wayang Sejati

Sejak remaja Soekarno terkenal sebagai orang yang hobi menonton wayang. Soekarno memang pecinta wayang sejati, hal itu tak lepas dari asal-usul namanya yang berasal dari nama wayang Karno (Karna) Basuseno –anak Dewi Kunti, ksatria tangguh dalam perang Bharatayuda.

Ayahnya Raden Soekemi juga memiliki hobi yang sama dengan sang anak. Mereka berdua sering menonton pertunjukan wayang ke beberapa tempat berkilo-kilo jauhnya dengan menggunakan sepeda onthel.

Ibunya yang merupakan wanita keturunan Bali juga punya kedekatan emosional dengan cerita-cerita wayang. Tak heran Soekarno remaja begitu besar cintanya dengan pertunjukan wayang.

Bahkan ketika Soekarno menjadi Presiden pertama Republik Indonesia mengaku sering mendapatkan inspirasi dari kisah-kisah pewayangan. Cerita-cerita wayang telah membuatnya mudah mencari solusi dari setiap permasalahan-permasalahan negara.

Baca Juga: Kisah Soekarno Semedi di Bawah Pohon Sukun Pengasingan Ende

Presiden Soekarno juga sering menggunakan wayang untuk menjamu para tamu-tamu luar negeri tatkala berkunjung ke Indonesia. Tepat di halaman depan istana negara, pagelaran wayang akan dipertontonkan kepada puluhan pasang bola mata asing.

Soekarno si Pecinta Wayang Sejati, Selalu Nonton di Barisan Paling Depan

Menurut tayangan sejarah di kanal You Tube Channel @BimoKA berjudul, “Presiden Soekarno dan Wayang Indonesia -Dari Wayang Keraton Surakarta hingga Wayang Golek Sunda”, setiap ada pagelaran wayang di daerah Surabaya, Soekarno remaja selalu datang lebih awal dan memilih duduk di barisan yang paling depan.

Kebiasaan nonton wayang di barisan paling depan tampaknya terbawa sampai ia dewasa. Bahkan sampai Soekarno jadi Presiden, ketika ada pertunjukan wayang di istana ia tak ingin duduk di tengah atau bahkan di belakang, Soekarno ingin duduk paling depan dekat dengan tempat dalang.

Soekarno juga sering mengajak kolega negarawannya yang suka dan mengerti seluk-beluk pewayangan bernama KRMT. Wongsonegoro. Mereka berdua kadang asyik sendiri sehingga lupa ada tamu-tamu penting yang harus diperhatikan.

Baca Juga: Mari Bersuka Ria, Lagu Karya Soekarno yang Fenomenal

Saking menarik dan meniaknya Soekarno pada wayang, menurut pengakuannya tak pernah satu kali pun ia pulang lebih awal sebelum cerita wayang selesai. Soekarno selalu menonton wayang sampai waktu selesai tiba. Kadang hingga semalam suntuk.

Memilih Pemain Wayang Terbaik untuk Tampil di Istana

Tidak sembarang orang yang bisa menjadi dalang, wiyaga, dan sinden untuk menggelar pertunjukan wayang di istana negara. Presiden Soekarno akan memilih pemain wayang terbaik untuk tampil di tempat kediamannya.

Sejumlah arsip Nasional menyebut beberapa nama dalang yang pernah ditanggap Soekarno ke istana, antara lain:

Kinarto Sabdi, Nyi Bardiyati, Ki Panut Sosrodarmoko, Ki Tristuti Rachmadi Suryosaputro, Ki Sri Mulyono Joyosupadmo, dan dalang wayang golek asal Bandung bernama Ki Partasuanda.

Namun dari sekian banyak nama dalang yang pernah tampil di istana hanya satu saja yang paling disayang Soekarno. Dalang wayang kulit kesayangan Bung Karno itu bernama Ki Gitosewoko dari Blitar, Jawa Timur.

Begitu pun dengan wiyaga dan sinden yang dipilih Soekarno terdiri dari, (Sinden) –Nyai Behi dari Surakarta dan Nyi Condrolukito dari Yogyakarta. Namun ada satu sinden dan pengendang yang paling disukai Soekarno yaitu, Nyi Woro Parjinem dan Ki Bisono (wiyaga: tukang pukul kendang).

Baca Juga: Pemberantasan Buta Huruf 1962 dan Kisah Sukarno Sindir Wartawan Asing

Soekarno Meminjam Wayang Pusaka dari Keraton Surakarta

Kisah menarik yang belum banyak diketahui tentang Soekarno dan wayang antara lain yaitu ketika presiden pertama RI ini beranikan diri meminjam wayang pusaka dari keraton Surakarta.

Soekarno berniat untuk meminjam 2 peti yang terdiri dari seperangkat wayang pusaka Kanjeng Kyai Kadung. Wayang tersebut merupakan wayang keramat milik keraton Surakarta yang jarang dimainkan di sembarang waktu dan tempat.

Oleh karena itu Sunan Pakubuwono XII menolak permintaan Soekarno. Namun karena Soekarno sedikit memaksa –dengan alasan melestarikan budaya Jawa, maka Sunan Pakubuwono XII dengan berat hati mengizinkannya.

Karena yang dipinjam itu adalah wayang pusaka, maka Soekarno memerintahkan ajudannya supaya berhati-hati saat membawa peti berisi wayang pusaka dari Surakarta ke Jakarta. Pengawasan ketat juga dilakukan oleh kepolisian, mereka mengawal wayang hingga masuk ke pintu gerbang istana merdeka.

Wayang pusaka tersebut lalu dimainkan oleh dalang kepercayaan Soekarno beberapa kali khusus untuk tontonan keluarga dan orang-orang terdekat Presiden. Soekarno sangat memberikan perhatian berlebihan pada wayang pusaka, besar kemungkinan khawatir dengan risiko tinggi –rusak. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya meninjau langsung warga yang terdampak banjir di 14 desa di Kecamatan Purwadadi dan juga Lakbok

Bupati Ciamis Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Purwadadi dan Lakbok

harapanrakyat.com,- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya meninjau langsung warga yang terdampak banjir di 14 desa di Kecamatan Purwadadi dan juga Lakbok pada Minggu (1/6/2025). Meskipun...
Sejarah Mbah Dalem Bogor, Sosok Penting di Balik Penyebaran Islam Kota Hujan

Sejarah Mbah Dalem Bogor, Sosok Penting di Balik Penyebaran Islam Kota Hujan

Bogor merupakan salah satu daerah di Indonesia yang cukup populer. Kawasan dengan sebutan “Kota Hujan” ini menonjol berkat kesejukan udara serta Kebun Raya legendaris....
Cileueur River Walk

Menyusuri Cileueur River Walk, Surga Tersembunyi di Ciamis untuk Joging dan Pecinta Jalan Kaki

harapanrakyat.com,- Cileueur River Walk yang berada di Kelurahan/Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menarik dikunjungi. Apalagi untuk berolahraga joging atau jalan kaki yang saat...
Kisah Haru Sahabat Nabi yang Paling Miskin, Abu Dzar al-Ghifari RA

Kisah Haru Sahabat Nabi yang Paling Miskin, Abu Dzar al-Ghifari RA

Sahabat Nabi yang paling miskin dikenal dengan nama Abu Dzar al-Ghifari RA. Namanya dalam catatan sejarah Islam begitu harum di kalangan umat Islam. Bukan...
Satlantas Polres Sumedang

Satlantas Polres Sumedang Tindak Tegas Pengguna Knalpot Brong, 28 Motor Diamankan

harapanrakyat.com,- Satlantas Polres Sumedang tindak tegas pengguna knalpot brong saat menggelar razia di kawasan Jalan Bunderan Binokasih, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2024) malam. Dalam...
Cara Cek Kualitas Udara di HP Android dan iPhone

Cara Cek Kualitas Udara di HP Android dan iPhone

Cara cek kualitas udara di HP perlu dipraktikkan. Hal ini karena kualitas udara bisa mempengaruhi kesehatan saluran pernapasan. Jika kualitas udaranya baik, maka kesehatan...