Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Tentara Dituduh Terlibat G30S, Jadi Ketua RT Para Tapol di...

Kisah Tentara Dituduh Terlibat G30S, Jadi Ketua RT Para Tapol di Penjara

Peristiwa G30S (Gerakan 30 September 1965) meletus, banyak pihak tak bersalah justru dirugikan dengan tuduhan-tuduhan palsu yang mengatakan “pernah terlibat G30S”. Salah satu korban tuduhan palsu itu adalah Asisten III Personalia Menpangad bernama Mayjen. Pranoto Reksosamodra. Pranoto yang konon merupakan tentara kesayangan presiden Soekarno ini dituduh terlibat G30S kemudian dijebloskan ke penjara.

Pasca peristiwa G30S 1965 berlalu, ia merasa difitnah oleh pihak lawan yang tak menyukai karirnya di Angkatan Darat. Oleh sebab itu, Staf Umum Angkatan Darat yang kala itu dijabat oleh Letjen. Soeharto kemudian memecat dan memenjarakan Pranoto ke sel tahanan khusus tapol –tahanan politik.

Baca Juga: Raden Pranoto Reksosamodra, Tentara Kesayangan Sukarno

Adapun sebagai ganti jabatan kosong Asisten III Personalia Menpangad, Soeharto menunjuk tentara dekatnya Brigjen Hartono Rekso Dharsono.

Sedangkan Pranoto dipecat karena dituduh mendukung Aidit di Halim Perdanakusumah diduga kuat pernah membagikan senjata pada orang-orang PKI di daerah Purworejo, Kutoarjo, dan Kebumen.

Namun berdasarkan pernyataan resmi di pengadilan militer, Pranoto tetap pada pendiriannya, ia tidak mengakui tuduhan itu.

Pranoto Reksosamodra bahkan tidak tahu menahu soal rencana G30S dan sama sekali tidak pernah membagi-bagikan senjata kepada orang PKI yang jelas-jelas saat itu jadi rival Angkatan Darat.

Entah mengapa Soeharto kemudian menjebloskannya ke dalam sel tahanan berbarengan dengan para tapol. Karena Pranoto seorang prajurit sejati, ia pantang membantah, pria tinggi berkumis baplang ini ikhlas menjalani tahanan tanpa proses peradilan. Bahkan saking legowonya di dalam tahanan Pranoto pernah diangkat sebagai ketua RT Tapol.

Kisah Tentara Dituduh Terlibat G30S, Mayjen Pranoto Rekso Samodra Menjalani Masa Tahanan

Menurut Imelda Bachtiar dalam tulisan berjudul, “Catatan Jenderal Pranoto Reksosamodra: Dari RTM Boedi Oetomo sampai Nirbaya” (2015), awalnya Pranoto hanya ditetapkan sebagai tahanan rumah.

Namun semenjak perubahan aturan pengurus tahanan politik, maka sejak tanggal 4 Agustus 1969, Pranoto harus melakukan rehabilitasi ke rumah tahanan Nirbaya di Jakarta Timur. Ia kemudian menempati Blok Amal –jeruji penjara tempat para tapol berkumpul.

Pranoto terbilang sebagai penghuni pertama Nirbaya setelah kemudian disusul oleh beberapa tapol penting lainnya seperti, eks-Menpangau Omar Dani, Menteri Kehakiman Astrawinata, dan Inspektur Jenderal Angkatan Darat Rukman. Selama bertahun-tahun mereka satu sel menjalani proses pengadilan yang tak kunjung datang.

Selama menjalani masa tahanan hanya Pranoto Reksosamodra lah yang paling terlihat tenang. Tidak tampak raut penyesalan dan ketakutan, Mayjen Reksosamodra selalu tersenyum setiap kali media meliput kegiatan sehari-hari para tapol di rumah tahanan Nirbaya.

Baca Juga: Soerjopranoto si Raja Mogok, Anak Raja yang Jadi Aktivis Buruh

Pranoto Reksosamodra Menjadi Ketua RT Para Tapol

Karena didapuk sebagai senior –sebab ia penghuni awal blok tempat penjara tapol, maka kawan-kawan satu angkatannya yang kebetulan menjadi tapol menunjuk Pranoto sebagai ketua rumah tangga (RT) di blok tapol.

Peristiwa ini juga ikut diperkuat oleh pernyataan Mochtar Lubis yang pada tahun 1973 menjadi tahanan satu blok dengan Pranoto akibat pembredelan surat kabarnya Indonesia Raya. Mochtar menyebut Pranoto sebagai ketua RT para tapol yang baik.

Lebih dari itu Mochtar juga kerap melihat Pranoto selalu tersenyum menandakan keluwesan hatinya. Sebab tak banyak para tahanan politik seperti Pranoto, ia bahkan tidak seperti seorang tahanan yang frustasi. Pranoto Reksosamodra kerap jadi orang yang diidolakan tahanan lain karena semangat hidupnya tinggi.

Pranoto selalu mengatakan ikhlas ketika dipenjara karena ia yakin suatu hari akan bebas dan kembali menghirup udara segar. Namun entah kapan waktu itu menghampirinya, yang jelas Pranoto berjanji pada diri sendiri “ia akan bebas sebelum umurnya tiba”.

Ketua RT para tapol yang dituakan ini akhirnya lolos dari tahanan Nirbaya pada tanggal 16 Februari 1981. Tidak seperti kebanyakan residivis, Pranoto justru menunjukan pribadi yang lebih baik dari sebelumnya setelah keluar dari penjara.

Baca Juga: Amir Syarifuddin, Pecinta Sastra yang Mati Dieksekusi Bangsa Sendiri 

Pranoto Reksosamodra Sering Diperlakukan Miris di Penjara

Masih mengutip pengalaman Mochtar Lubis saat satu sel tahanan bersama Pranoto, konon mantan Asisten III Personalia Menpangad ini sering diperlakukan miris dan sadis di penjara oleh para petugas yang berjaga.

Selain disuruh bersih-bersih sel tahanan, Pranoto juga kerap diberikan makanan tak layak konsumsi di waktu siang dan sore menjelang malam. Hal ini kadang membuat kondisi kesehatan perut Pranoto bermasalah.

Mochtar bahkan menggambarkan jenis makanan yang diberikan untuk para tapol tidak layak konsumsi pencernaan manusia. Lebih cocok makanan itu diberikan kepada hewan liar yang terlanjur lapar. Namun karena kondisi yang tertekan para tapol akhirnya memakan makanan tersebut secara terpaksa.

Kendati sering diperlakukan tidak baik oleh petugas penjara, Pranoto meresponnya dengan tenang. Bahkan ia sering menghibur diri dengan hobi keseniannya seperti bermain biola dan mematung. Kadang juga Pranoto menghibur sesama tapol dengan bercandaan.

Perjuangan Mochtar sebagai manusia yang dikhianati bangsa sendiri akhirnya tiba pada 9 Juli 1992. Tepatnya 11 tahun keluar dari penjara, Pranoto Reksosamodra menghadap sang Illahi dengan tenang dan damai. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)       

Manfaat Subscription Page Facebook, Pendapatan Konten Kreator Mudah Diprediksi

Manfaat Subscription Page Facebook, Pendapatan Konten Kreator Mudah Diprediksi

Manfaat Subscription Page Facebook bukan hanya bisa menghasilkan uang saja melainkan lebih dari itu. Facebook adalah aplikasi media sosial yang populer di dunia, tak...
Infinix GT 30 Pro Dipastikan Masuk Indonesia, Ini Spesifikasinya

HP Infinix GT 30 Pro Dipastikan Masuk Indonesia, Ini Spesifikasinya

Menjelang perilisan di beberapa waktu mendatang, Infinix GT 30 Pro muncul pada laman pengujian Geekbench dengan mengungkap sejumlah spesifikasi penting. Smartphone Infinix ini kabarnya...
Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Buruh di Kota Banjar Desak Perusahaan Terapkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

harapanrakyat.com,- Buruh di Kota Banjar, Jawa Barat, mendesak pengusaha untuk menerapkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan. Pengusaha juga harus menerapkan jaminan kehilangan...
Aksi May Day

Aksi May Day di Garut Menyedihkan, Buruh Korban PHK Perusahaan Pailit Belum Terima Upah Terakhir

harapanrakyat.com,- Ratusan buruh korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) PT Danbi Internasional di Garut, Jawa Barat, menggelar aksi May Day atau hari buruh internasional, Kamis...
Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan sangat terkenal. Batik Hokokai ini memiliki sejarah di baliknya. Kini batik tersebut menjadi salah satu warisan budaya yang sangat penting. Sebagai...
Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Banjar, Jawa Barat, kali ini berbeda. Biasanya peringatan ini identik dengan aksi unjuk rasa,...