Selasa, Mei 6, 2025
BerandaBerita TerbaruRoeslan Abdulgani, Mantan Rektor IKIP Bandung yang Kehilangan Jari Tangan

Roeslan Abdulgani, Mantan Rektor IKIP Bandung yang Kehilangan Jari Tangan

Roeslan Abdulgani merupakan mantan rektor IKIP Bandung periode tahun 1964-1966 yang pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri ke-15 di era pemerintahan Soekarno.

Pria kelahiran Surabaya, 24 November 1914 menyimpan sejarah hidup yang tragis. Kendati pernah menjadi salah seorang pejabat tinggi negara, Roeslan mengalami permasalahan hidup yang sama seperti kebanyakan rakyat biasa pada umumnya.

Salah satu kisah hidup yang menarik dari Roeslan Abdulgani yaitu ketika ia pernah tertembak peluru Sekutu di tangan kanannya.

Peristiwa ini membuat Roeslan harus rela kehilangan beberapa jarinya karena  diamputasi. Kejadian tersebut terjadi pada zaman revolusi fisik tahun 1947-1948.

Baca Juga: Amir Syarifuddin, Pecinta Sastra yang Mati Dieksekusi Bangsa Sendiri 

Roeslan Abdulgani adalah satu-satunya pejabat publik yang jadi korban selamat dari perang zaman Sekutu. Oleh sebab itu, tidak seperti kebanyakan pejabat negara yang hidup mewah, Roeslan memilih sederhana dalam setiap penampilannya di depan publik.

Profil Roeslan Abdulgani, Pernah Ikut Perang 10 November 1945 di Surabaya

Menurut Forum Komunikasi Alumni GMNI Jawa Timur dalam buku berjudul, “80 Tahun Dr. H. Roeslan Abdulgani, 24 November 1994”, tidak saja sebagai negarawan sejati ternyata nama Roeslan Abdulgani juga dikenal pernah ikut perang 10 November 1945 di Surabaya.

Ia bersama kombatan perang yang tergabung dalam laskar-laskar rakyat menenteng senjata dan menggenggam granat untuk menyerang pasukan Sekutu.

Namun serangan kepada Sekutu mendapatkan kebuntuan. Pasukan Roeslan Abdulgani berhasil dipukul mundur oleh musuhnya hingga ke daerah Malang.

Kendati demikian Roeslan dan laskarnya tidak menyerah, mereka membangun basis pertahanan di daerah Batu.

Pada masa agresi militer Belanda II Roeslan Abdulgani mendapat apes. Karena emosi yang tak terbendung ia nekat menerjang peluru musuh. Akibatnya pada tanggal 19 Desember 1945 Roeslan harus rela kehilangan sejumlah jarinya karena rusak oleh peluru Sekutu.

Menariknya tidak seperti kebanyakan orang yang sudah pasti trauma, Roeslan justru nekad ingin ikut perang kembali walaupun tim medis sudah mengistirahatkan di kamar khusus pasien korban perang.

Indonesia Merdeka, Roeslan Abdulgani Diangkat Jadi Wakil Perdana Menteri

Ketika Indonesia sudah merdeka dan keadaan negara mulai stabil tahun 60-an, karir Roeslan Abdulgani semakin menanjak dari sebelumnya.

Presiden Soekarno menyukai hasil kerja Roeslan sebagai negarawan, maka dari itu pada tahun 1966 Soekarno mengangkatnya jadi Wakil Perdana Menteri ke -15 Republik Indonesia.

Pengangkatan Wakil Perdana Menteri ini mengharuskan Roeslan berhenti jadi Rektor IKIP. Sejak saat itu Roeslan juga mulai jarang hadir di forum-forum akademis.

Bahkan terakhir kali ia berbicara sebagai akademisi pada saat masih menjabat jadi Sekjen Kementerian Penerangan.

Baca Juga: Oei Tiong Ham Pengusaha Gula dari Semarang, Terkaya se-Asia Tenggara

Selama menjadi Wakil Perdana Menteri, Roeslan Abdulgani lebih sering menghabiskan waktu sehabis kerjanya di Yogyakarta. Menurut sejumlah referensi mengatakan ini terjadi karena Roeslan sangat senang dengan kota tersebut.

Yogyakarta menjadi tempat ia mengenang masa lalu –terutama saat menjabat jadi Sekjen Kementerian Penerangan. Roeslan pernah ngantor bertahun-tahun di Yogyakarta dan selalu merasa nyaman tinggal di tanah Sultan.

Roeslan Abdulgani Dapat Gelar Jenderal TNI Kehormatan Bintang IV

Karena jasa-jasanya di era revolusi fisik tahun 1945-1948, Roeslan Abdulgani pada masa pemerintahan Orde Baru mendapatkan gelar Jenderal TNI kehormatan bintang IV atau gelar kehormatan Bintang Mahaputra.

Baca Juga: Jenderal LB Moerdani, Intelijen Misterius yang Hidup di Era Orde Baru

Soeharto memberikan gelar ini karena ia tahu betul bagaimana perjuangan Roeslan mempertahankan kedaulatan RI dari Sekutu.

Kebetulan Soeharto saat itu juga seorang tentara yang militan, ia paham bagaimana seluk beluk kehidupan anak laskar termasuk mantan Perdana Menteri ke-15 RI tersebut.

Namun bagi sebagian orang yang iri dengan pemberian gelar Bintang Mahaputra pada Roeslan menuduh karena ia dekat dengan Presiden Soeharto.

Tuduhan yang menyudutkan itu seolah mengklaim Roeslan meminta penghargaan bergengsi itu kepada sahabat lamanya.

Apalagi setelah Soeharto mempercayakan jabatan Duta Besar untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Roeslan Abdulgani periode tahun 1967-1971. Banyak orang di sekitar Roeslan yang cemburu, mereka menuduh aneh-aneh pada Roeslan dan terkadang tuduhan itu keterlaluan.

Namun yang jelas semua penghargaan dan pemberian jabatan dari Presiden Soeharto itu merupakan sebab akibat prestasi kerja yang baik. Hal ini tercermin ketika Roeslan diangkat menjadi bagian dari Tim Penasihat Presiden Soeharto mengenai Pancasila selama 20 tahun berturut-turut. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE dan S10 FE Plus resmi meluncur di Indonesia. Dua tablet kelas menengah dengan harga terjangkau ini menawarkan layar luas...
Fraksi PKB DPRD

Fraksi PKB DPRD Kota Banjar Minta Pemkot Perhatikan Pesantren, Desak Penerbitan Perwal

harapanrakyat.com,- Fraksi PKB DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, meminta Pemerintah Kota Banjar, memperhatikan kemajuan lembaga pendidikan non formal pondok pesantren. Hal itu disampaikan saat memberikan...
Pemain Timnas Naturalisasi

PSSI Tegaskan Tidak Mau Menambah Pemain Timnas Naturalisasi Jelang Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

PSSI baru saja menyampaikan kabar mengejutkan jelang laga Timnas Indonesia melawan China dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI mengambil keputusan tegas bahwa tidak...
Perplexity AI di Whatsapp, Ini Cara Kerjanya

Perplexity AI di Whatsapp, Ini Cara Kerjanya

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin mudah diakses, salah satunya melalui integrasi Perplexity AI di WhatsApp. Perplexity atau yang terkenal sebagai platform pencarian...
Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Istri Setelah Sempat Ditolak Hakim

Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Istri Setelah Sempat Ditolak Hakim

Andre Taulany kembali gugat cerai istri membuktikan bahwa ia mantap berpisah. Sebelumnya hakim menolak gugatan dari Andre. Tidak menyerah, komedian kondang tersebut memilih mengajukan...
Pertumbuhan Ekonomi

DPRD Kota Banjar Minta Pemkot Genjot Pertumbuhan Ekonomi

harapanrakyat.com,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar, Jawa Barat, melaksanakan rapat paripurna penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Rancangan Awal RPJMD Kota Banjar tahun 2025-2029,...